Pakar Jawab Segala Hal tentang Time Travel: Apakah Mungkin? Jawabannya Bakal Bikin Kamu Terkejut

Mesin waktu

Penjelajahan waktu sudah jadi satu obsesi manusia. Entah karena dunia ini sudah terlalu kacau sehingga balik ke masa lalu untuk memperbaiki semuanya jadi ide menggiurkan, atau semata penasaran saja apakah perkembangan teknologi sudah bisa membawa kita maju ke tahun-tahun depan untuk melihat apa yang akan terjadi.

Selain berangkat dari pertanyaan dan rasa penasaran, obsesi pada perjalanan waktu juga dipertegas oleh kemunculan film atau buku dengan tokoh favorit yang bisa menjelajah waktu secara mudah. Mulai dari Doraemon dengan mesin waktunya, Harry dan Hermione dalam kisah Harry Potter, hingga yang njelimet seperti serial fenomenal garapan Netflix, Dark. Sepertinya asyik ya, bisa plesiran ke masa lalu atau sekadar mengintip dunia di masa depan. Namun, apakah penjelajahan waktu seperti itu memungkinkan bagi manusia di dunia nyata?

ADVERTISEMENTS

Perjalanan waktu ke masa lalu nggak bisa dilakukan manusia di dunia nyata karena melanggar kausalitas

Pakar Jawab Segala Hal tentang Time Travel: Apakah Mungkin? Jawabannya Bakal Bikin Kamu Terkejut

Tokoh Helge dan mesin waktu dalam serial Dark via www.syfy.com

Sayangnya, menurut pakar menjelajahi waktu bagi orang-orang di dunia nyata nggak semudah seperti dilakukan Doraemon dan Nobita. Sebelumnya kita bahas dulu perjalanan ke masa lalu. Untuk sekadar mengirimkan informasi ke masa lalu saja sulit dibayangkan. Karena hal tersebut akan mengubah hal-hal yang secara alami telah terjadi, dan yang nggak seharusnya terjadi. Misalnya, kamu berniat mengirim seorang ilmuwan untuk mengajarkan segala pengetahuan ke orang-orang zaman pra-aksara. Maka bisa dipastikan akan banyak periode penting yang hilang dari sejarah manusia. Belum lagi si ilmuwan yang kamu kirim itu berpotensi membawa bakteri dan virus dari masa sekarang, yang bisa saja malah memusnahkan peradaban dan kita hari ini nggak pernah ada. Nah loh~

Perjalanan waktu adalah konsep yang cukup membingungkan. Tapi secara sederhana, melakukan perjalanan waktu ke masa lalu bisa mengubah urutan kejadian yang seharusnya terjadi. Dengan itu secara langsung kamu sudah melanggar kausalitas, yakni prinsip sebab-akibat sebagai salah satu aturan alam semesta yang nggak bisa dilanggar. Karena kausaltias merupakan aturan yang nggak akan bisa dilanggar, maka ahli berpikir perjalanan ke masa lalu nggak mungkin dilakukan.

ADVERTISEMENTS

Perjalanan ke masa depan secara teknis sedang kita alami, dan secara teoritis mungkin dilakukan

Pakar Jawab Segala Hal tentang Time Travel: Apakah Mungkin? Jawabannya Bakal Bikin Kamu Terkejut

Ilustrasi perjalanan ke masa depan via www.ancient-code.com

Lalu kalau perjalanan ke masa lalu nggak bisa dilakukan karena dapat mengubah urutan kejadian, bagaimana dengan perjalanan ke masa depan?

Menurut kandidat PhD Universitas Melbourne, Lucy Strang dan Koordinator Pendidikan dan Penjangkauan Publik Universitas Teknologi Swinburne, Jacqueline Bondell di laman The Conversation , secara teknis kita sedang melakukan perjalanan waktu ke masa depan, karena waktu selalu berlalu. Sementara Stephen Hawking yang diketahui sangat terobsesi dengan waktu, serta fisikawan Brian Cox seperti dikutip dari Kompas percaya bahwa bepergian dengan kecepatan cahaya bisa mendorong manusia ke masa depan. Teori relativitas milik Albert Enstein yang terbit pada 1905 juga menjelaskan hal serupa, yakni benda yang bergerak dengan kecepatan cahaya akan mengalami waktu yang melambat.

Pakar Jawab Segala Hal tentang Time Travel: Apakah Mungkin? Jawabannya Bakal Bikin Kamu Terkejut

Ilustrasi paradoks kembar via www.scienceabc.com

Menurut teori Enstein tersebut, semakin cepat kamu bergerak melalui ruang angkasa, maka semakin lambat pengaruh waktu yang kamu rasakan dibanding mereka yang bergerak normal. Contohnya bisa kamu simak dalam film Interstellar garapan Christopher Nolan. Kalau kamu menggunakan pesawat ruang angkasa mendekati kecepatan cahaya atau sekitar 299.337 kilometer per detik untuk pergi ke Saturnus selama dua tahun, maka orang yang bergerak dengan kecepatan normal di Bumi sudah melewati waktu 23 tahun. Fenomena ini disebut paradoks kembar dan telah diuji coba oleh NASA. Semua pendapat ilmuwan tersebut mungkin dilakukan, hanya saja membutuhkan dukungan teknologi dan energi yang luar biasa.

ADVERTISEMENTS

Meski nggak bisa melakukan perjalanan waktu kayak Doraemon, manusia di dunia nyata bisa melihat masa lalu

Pakar Jawab Segala Hal tentang Time Travel: Apakah Mungkin? Jawabannya Bakal Bikin Kamu Terkejut

Ilustrasi meneropong bintang via unsplash.com

Walau perjalanan waktu masih boleh diperdebatkan kemungkinannya, yang pasti kita bisa bisa loh melihat ke masa lalu. Caranya? Melalui pengamatan pada bintang atau galaksi yang ada. Seperti diketahui cahaya sangatlah cepat, yakni satu miliar kilometer per jam. Meski begitu, jarak antar benda di alam semesta, termasuk Bumi, begitu berjauhan sehingga cahaya membutuhkan waktu yang lama untuk menjangkau penglihatan kita. Seperti contoh, cahaya matahari yang tiba di Bumi adalah yang memancar sejak 8 menit 20 detik yang lalu.

Contoh lainnya, galaksi terdekat dari Bima Sakti, yakni galaksi kerdil Canis Major butuh 25.000 tahun cahaya untuk bisa terlihat dari Bumi. Artinya, ketika kamu melihat galaksi Canis Major melalui teleskop pada malam hari, kamu sedang melihat apa yang terjadi di galaksi tersebut lebih dari 25.000 tahun yang lalu. Secara teknis kamu sedang melihat masa lalu!

Nah, meski kamu nggak bisa melakukan perjalanan waktu layaknya Doraemon dan Nobita, atau Jonas dan Martha di serial Dark, kamu bisa melihat masa lalu dengan sekadar mendongak melihat bintang yang berkelip atau bermodalkan teleskop dan mengamatinya satu persatu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE