A Trip Down Memory Lane – Chapter 4: Bunch of Memories

A Trip Down Memory Lane Chapter 5 Bunch of Memories

To love someone so much
To have no control
You said, “I want to see the world”
And I said, “Go”

(Lost Without You – Freya Ridings)

***

“Jadi, kita ke mana lagi?” tanyaku sembari mengekor di belakang Thomas.

Thomas membukakan pintu Sabang16 untukku, mempersilakanku keluar duluan sebelum menyusulku. Dia tersenyum penuh misteri saat bersitatap denganku.

“Masih dalam misi membuatmu mengurungkan niat untuk memutuskanku.”

Sontak langkahku terhenti saat mendengar penuturan itu. Aku membeku di tempat.

“Tapi sebelumnya kita balik ke indekosmu dulu, ya. Aku numpang mandi.” Thomas berkata enteng.

Aku menghela napas panjang. “Kenapa harus diperumit, sih, Mas?”

Secuil tawa kecil meluncur dari bibirnya. Thomas mengacak rambutku yang pagi ini dalam keadaan lepek akibat belum keramas sejak kemarin, juga karena keringat. Meski enggak bisa dibilang sukses, lari pagi tadi cukup membuat keringatku mengucur.

“Because it’s you. Selama berurusan denganmu, enggak pernah ada yang simpel, Sha.”

“Kamu enggak perlu lakuin apa-apa, karena pada akhirnya kamu akan sadar kalau sebaiknya kita memang berpisah,” elakku.

Thomas menyeka keringat yang menggumpal di keningnya dengan ujung baju. “Lima tahun ini terlalu berharga buat berakhir tanpa perjuangan, Sha.”

Aku menghela napas. “Kamu rumit.”

“Ketularan kamu kayaknya,” sahut Thomas sambil terkekeh. Thomas meraih tanganku dan mendorong punggungku pelan untuk masuk ke mobil. Sekilas, dia mengecup puncak kepalaku ketika aku merunduk untuk masuk ke mobil. “Kamu rumit, tapi aku suka.”

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Eks jurnalis dan sekarang menjadi content development di salah satu aplikasi. Mulai menulis di Wattpad sejak 2017 dan beberapa karya bisa dibaca di platform menulis online atau buku. Hubungi di @revelrebel_ (instagram) dan www.revelrebel.id

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi