6 Alasan Ini adalah Bukti bahwa Kamu adalah Pejuang Sejati. Nggak Masalah Berjuang Sendiri!

kamu adalah pejuang sejati

Tidak dipungkiri dalam meraih mimpi, yang dibutuhkan bukan hanya doa, niat, serta kerja keras saja. Namun dukungan dari luar diri kamu sendiri juga. Tapi, justru yang sering kamu dapati diperjalanan justru cibiran bahkan anggapan sebelah mata, karena segala keterbatasan yang ada pada dirimu.

“Mimpimu terlalu tinggi! Nanti kalau jatuh sakit, lho!”

Ini adalah kalimat menohok yang sering kamu dapati bahkan dari orang terdekatmu sendiri. Lantas, seberapa tinggi sih ukuran harus meraih mimpi? Katanya hidup berawal dari mimpi. Tapi selalu ada saja yang membatasinya, hanya karena mereka belum melihat perubahan yang nyata dengan apa yang kamu lakukan saat ini. So, bersyukurlah jika kamu pernah, ada atau sedang dalam posisi ini. Kamu adalah pejuang sejati.

Advertisement

1. Pikiranmu selalu tertuju pada masa depan dan untuk jangka panjang

Pikiran untuk jangka panjang

Pikiran untuk jangka panjang via http://pexels.com

Bagimu waktu sangatlah berharga. Kamu sangat menghargai waktu yang ada saat ini. Terlebih saat ini, kamu yang masih sendiri. Kenapa usia selalu saja dijadikan patokan dalam pernikahan ideal? Padahal saat ini, kamu bahkan memiliki impian untuk bisa membantu suamimu nanti, bagaimana merawat anak di rumah dan membantu finansial keluarga kelak.

Memang mereka menganggapmu jadi orang terlalu pemikir. Tapi, mereka tak tahu jika kamu harus mempertimbangkan segalanya dan perlu pemikiran matang untuk jangka panjang. Bukan untuk main-main.

Advertisement

2. Mengutamakan kebutuhan keluarga bahkan orang lain terlebih dulu

Mengutamakan kebutuhan keluarga

Mengutamakan kebutuhan keluarga via http://pexels.com

Pagi ke sore, sore ke malam bahkan ada yang pagi ke pagi lagi. Itu semua kamu lakukan untuk membuat keluargamu tak kesusahan untuk hanya sekedar makan. Padahal kamu sendiri juga perlu diperhatikan. Rasa lelahmu rasanya hilang dengan hanya melihat mereka selalu sehat dan mendampingmu sampai sekarang. Dan itu sudah lebih dari cukup untuk menyemangatimu meski dalam kesendirian.

Kamu ingin mereka hidup dengan layak, sampai akhrinya nanti, entah kamu atau mereka harus lebih dulu kembali kepangkuan Yang Maha Kuasa. Namun, tak lantas buatmu lupa untuk terus berjuang memantaskan dirimu.

3. Meskipun menyakitkan, cibiran oranglain adalah acuanmu untuk terus berlari sampai saat ini

Advertisement
Cibiran sebagai acuan

Cibiran sebagai acuan via http://pexels.com

Meski sempat membuatmu sakit hati, bahkan ingin mengurung diri karena ucapan mereka yang tak mendukungmu sama sekali, membuatmu kini mulai menyadari bahwa ini adalah bagian dari proses yang harus kamu jalani. Bagaimanapun juga hidup terus berjalan. Kamu harus terus berlari sampai garis akhir.

Akan semakin lelah jika hanya menanggapi perkataan mereka yang menjatuhkanmu. Demi kebaikanmu, kamu rela menelannya dan menjadikannya sebagi acuanmu untuk membuktikan bahwa ucapan mereka salah.

4. Melihat orang lain lebih dulu sukses, tak buatmu lantas kehilangan harapan

Mereka bisa, aku pasti bisa!

Mereka bisa, aku pasti bisa! via http://pexels.com

Slogan “Mereka bisa, aku pasti bisa!” selalu jadi temanmu berjuang disaat kamu sendiri merasa tak yakin dengan perjuangamu kini. Kamu merasa rendah diri. Kamu merasa mereka lebih beruntung karena ada dukungan dari orangtuanya, adanya biaya serta sarana-prasarana. Sedangkan kamu? Kamu harus memperjuangkan itu semuanya sendiri. Kamu merasa waktumu sia-sia berjuang sampai sekarang ini.

Padahal kamu itu sebenarnya sama dengan mereka yang kamu anggap sukses itu. Karena bagi mereka, kamu jauh lebih sukses karena bisa meraih impianmu, meski dalam banyaknya keterbatasan dirimu. Karena sukses bagimu juga mereka itu beda bentuknya. Tetap berjuang adalah usaha yang terus kamu lakukan hingga kini. Untuk hasilnya nanti kamu selalu berpegang pada kehendak Tuhan yang akan terjadi nanti. Karena kamu selalu percaya Tuhan tak akan ingkar janji.

5. Kamu selalu mengucap syukur dengan proses yang membentuk dirimu menjadi lebih baik

Menghargai prosesmu

Menghargai prosesmu via http://pexels.com

Tak jarang banyak orang di luar sana selalu berhenti di tengah jalan karena mereka lupa akan tujuan mereka. Padahal dalam menempuh setiap perjalanan akan selalu ada hambatan yang datang. Tapi bagimu, proses adalah hal yang bisa mendewasakanmu. Sedikitpun perkembangan yang ada, selalu buatmu mampu mengucap syukur. Selalu buatmu percaya bahwa kamu pasti bisa mendapatkan apa yang kamu impikan. Meskipun kamu tahu proses ini seperti menekan dirimu, kamu selalu yakin bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil yang akan kamu dapatkan nanti.

6. Meski sering merasa lelah, kamu sekali-kali tak mau menyerah

Lelah bukan berarti menyerah

Lelah bukan berarti menyerah via http://pexels.com

Karaktermu sangat diuji saat ini. Perjuangamu saat ini sepertinya belum membuahkan hasil. Bahkan cenderung menemui kegagalan. Namun kamu selalu memegang prinsip bahwa kegagalan adalah peluangmu untuk menjadi lebih baik lagi. Tak apa jika kamu merasakan lelah. Karena dalam kamus hidupmu pun tak ada kata menyerah. Selagi mentari masih terbit dan kamu masih bangun di pagi hari, kesempatan masih ada dan kamu selalu layak untuk memperjuangkannya sampai akhir meski harus seorang diri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bukan sekedar hobi melainkan memberi arti.

Editor

une femme libre

CLOSE