Inilah 7 Masjid Terbesar di Asia Tenggara, 4 di Antaranya dari Indonesia

Tahukan kamu masjid mana saja yang memiliki ukuran terbesar di Asia Tenggara?

Masjid memang menjadi tempat di mana para umat muslim melangsungkan ibadah. Selain menjadi tempat ibadah, masjid juga sering kali dijadikan sebagai tempat berkumpul, bertukar informasi, berlindung, dan lain sebagainya.

Saat bulan Ramadan, masjid sering kali menjadi tempat dilaksanakannya acara pesantren kilat (sanlat). Acara ini bertujuan untuk mendidik dan memberi pelajaran pada siswa sekolah mengenai ajaran agama Islam.

Masjid juga sering kali menjadi tempat untuk berbuka puasa bersama, dan juga melaksanakan salat tarawih berjemaah. Untuk menunaikan salat tarawih ataupun salat Idul Fitri, tentu masjid harus menyediakan tempat yang luas, agar seluruh jemaah dapat tertampung. Namun, tahukan kamu masjid mana saja yang memiliki ukuran terbesar di Asia Tenggara?

1. Masjid Istiqlal, Indonesia

Triptrus.com

Triptrus.com via http://masjidterbesar

Advertisement

Masjid Istiqlal terletak di Kota Jakarta Pusat, Indonesia. Masjid ini memiliki kapasitas 200.000 orang dan dinobatkan sebagai masjid terbesar se-Asia Tenggara.

Di dalam struktur bangunan dan cakupan lahan, masjid ini juga menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar keempat di dunia, dengan luasnya yang mencapai 95.000 m2.

Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1978, untuk memperingati 33 tahun kemerdekaan Indonesia. Nama “Istiqlal” sendiri diambil dari sebuah kata berbahasa Arab yang berarti “Kemerdekaan.”Banyak pemimpin dunia telah mengunjungi masjid ini selama kunjungan diplomatik mereka, seperti Presiden AS Barack Obama, dan Pangeran Charles dari Inggris

Advertisement

2. Masjid Sultan Haji Hassanal Bolkiah (Masjid Agung Cotabato), Filipina

pinterest.com

pinterest.com via http://Masjidterbesar

Sultan Haji Hassanal Bolkiah adalah masjid terbesar di Filipina dengan kapasitas hingga 60.000 orang. Masjid ini terletak di Kota Cotabato, Filipina dan dibangun pada tahun 2011.

Pembangunan masjid ini didanai oleh Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam dengan biaya US$48 juta. Masjid ini dibangun untuk membantu populasi muslim yang muncul di Filipina Selatan.

Lahan tersebut disumbangkan mantan anggota legislatif wilayah Maguindanao, Didagen P Dilangalen. Desain arsitektur Masjid Agung Cotabato dirancang arsitek terkenal Filipina yang berkelas dunia, Felino Palafox Jr. Perencanaan masjid mengikuti perencanaan perkotaan dari tata ruang di Cotabato, Filipina selatan, membuatnya memiliki posisi strategis dan indah di kawasan Teluk Moro.

Advertisement

3. Masjid Agung Surabaya, Indonesia

liputan6.com

liputan6.com via http://Masjidterbesar

Masjid Nasional Al-Akbar atau yang biasa dikenal dengan Masjid Agung Surabaya terletak di Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Dibangun pada tahun 2000, masjid ini dapat menampung hingga 59.000 orang di area seluas 18.000 m2.

Masjid ini juga memiliki menara yang dilengkapi dengan lift yang dibuka untuk kalangan umum. Dari menara ini, kita dapat menikmati pemandangan kota Surabaya yang indah, terutama di malam hari.

Keunggulan lainnya dari masjid al akbar  adalah corak ukiran dan kaligrafi. Sepintas coraknya memang mirip dengan masjid-masjid pada umumnya, namun masjid ini memiliki corak kaligrafi yang lebih banyak. Saat memasuki masjid, pengunjung akan disambut dengan 45 ukir kaligrafi di kayu jati. Kaligrafi yang rumit juga terpampang pada dinding-dinding masjid. Pada bagian muka masjid, juga terpampang kaligrafi sepanjang 180 meter dengan lebar 1 meter.

 

4. Masjid Islamic Center Samarinda, Indonesia

gomuslim.go.id

gomuslim.go.id via http://Masjidterbesar

Masjid ini memiliki total luas bangunan mencapai 43.500 m2 dan kapasitas yang bisa menampung hingga 40.000 orang. Dengan tepian Sungai Mahakam pada latar depannya, masjid ini berdiri di atas tanah bekas pabrik penggerganjian milik PT Inhutani I.

Tanah tersebut belakangan diketahui telah disumbangkan kepada pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Bangunan masjid ini memiliki sebanyak 7 menara di mana menara utama setinggi 99 meter yang bermakna asmaul husna atau nama-nama Allah yang jumlahnya 99. Menara utama itu terdiri atas bangunan 15 lantai masing-masing lantai setinggi rata-rata 6 meter. Sementara itu, anak tangga dari lantai dasar menuju lantai utama masjid jumlahnya sebanyak 33 anak tangga. Jumlah ini sengaja disamakan dengan sepertiga jumlah biji tasbih.

Selain menara utama, bangunan ini juga memiliki 6 menara di bagian sisi masjid. Masing-masing 4 di setiap sudut masjid setinggi 70 meter dan 2 menara di bagian pintu gerbang setinggi 57 meter. Enam menara ini juga bermakna sebagai 6 rukun.

5. Masjid Agung Baiturrahman, Indonesia

ksmtour.com

ksmtour.com via http://Masjidterbesar

Masjid Agung Baiturrahman terletak di Banda Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia. Dibangun pada tahun 1881, masjid ini dapat menampung hingga 30.000 orang. Masjid ini selamat dari terjangan tsunami Samudra Hindia pada 2004, yang menewaskan lebih dari 230.000 orang. Ribuan orang juga ditemukan mengungsi di dalam masjid ini. Sungguh masjid ini sangat masjid yang sangat bersejarah

Dalam perjalanannya, masjid ini pernah dibumihanguskan oleh Belanda saat serangan ke Koetaradja (Banda Aceh) pada 10 April 1873. Runtuhnya bangunan masjid memicu meletusnya perlawanan masyarakat Aceh. Mereka berjuang mempertahankan masjid hingga darah penghabisan. Pada pertempuran tersebut, pihak Belanda kehilangan seorang panglima mereka, Major General Johan Harmen Rudolf Köhler pada 14 April 1873.

Bangunan masjid lalu dibangun ulang oleh pihak Belanda atas perintah Jenderal Van Der Heijden. Pembangunan ulang masjid ini merupakan bagian dari upaya meredakan resistensi rakyat Aceh terhadap pendudukan Belanda. Proses pembangunan ulang Majid Raya Baiturrahman berlangsung pada 1879-1881 M. Arsitektur bangunan yang baru dibuat oleh de Bruchi yang mengadaptasi gaya Moghul (India).

6. Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin, Malaysia

pinterest.com

pinterest.com via http://Masjidterbesar

Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin juga dikenal sebagai Masjid Besi yang terletak di Putrajaya, Malaysia. Masjid ini memiliki luas area dengan total 73.795 m2 dan dapat menampung hingga 34.000 orang.

Konstruksi masjid ini selesai pada tahun 2009 dan secara resmi dibuka oleh Yang di-Pertuan Agong ke-13 (Raja dan Kepala Negara) Tuanku Mizan Zainal Abidin.

Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin juga kerap dipanggil dengan “Masjid Besi”, hal ini dikarenakan bahan-bahan utama bangunan masjid memang berasa dari besi dari berbagai jenis, mulai dari material konstruksi hingga ke ornamen-ornamen eksterior maupun interior bangunannya.

Masjid ini terletak di tepi danau buatan di Jln. Tuanku Abdul Rahman. Keindahan maksimal dari masjid ini akan terpancar jika kita melihatnya dari sebearang danau. Akan tampak cerminan di permukaan danau dari masjid yang di hiasi lampu-lampu yang terang.

7. Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz, Malaysia

katarik.com

katarik.com via http://Masjidterbesar

Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz terletak Shah Alam, ibu kota negara bagian Selangor, Malaysia. Masjid ini juga dikenal dengan Masjid Biru untuk mewakili kubah biru megah yang juga merupakan trademark dari masjid ini, dengan diameter 51.2 meter.

Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1988, dan memiliki kapasitas hingga 24.000 jemaah sekaligus.aNama masjid ini mengambil dari nama Sultan Salahuddin Abdul Aziz. Sosok pemimpin Melayu ini pada 14 Februari 1974 menjadikan Shah Alam sebagai ibukota baru negara-bagian Selanggor. Untuk menunjang fungsi kota Shah Alam, maka diperlukan sebuah masjid resmi, baik sebagai ruang publik maupun simbol prestise Selanggor. Pembangunan Masjid Sultan Salahuddin bermula pada 1982 di atas lahan seluas 14 hektare. Enam tahun kemudian, masjid ini diresmikan serta dibuka untuk umum.

Masjid ini terbuka bagi Muslim maupun non-Muslim, dengan ketentuan berpakaian dan berperilaku sopan islami. Memang, keindahan Masjid Sultan Salahuddin telah menjadi daya tarik pariwisata di negara-bagian Selanggor.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE