Luka Masa Kecil yang Harus Kamu Sembuhkan

Sadari luka sebelum menjadi salah arah

Luka di masa kecil lebih berbahaya dan lebih berpotensi menimbulkan trauma seumur hidup bahkan dapat menyebabkan perilaku tidak wajar atau menyimpang yang disebabkan gangguan mental yang tidak diobati sesegera mungkin. Beberapa kasus bahkan tidak bisa merasakan empati dan emosi dalam diri mereka. Ketika kita hidup dengan luka, hanya ada tiga akhir penentuan yaitu menjadi lebih baik dengan bangkit, semakin terpuruk atau pilihan terakhir adalah bertahan dalam kondisi yang sama tidak lebih baik ataupun sebaliknya.

Ketika kita memiliki ketidakpuasan, kemarahan ataupun kebencian, kita mungkin mengorek luka. Luka itu akan kembali seperti dukungan yang tidak baik ke arah yang salah. Kita akan membenarkan segala tindakan tidak baik karena luka yang kita miliki. Pada akhirnya justru menjadi pembenaran yang salah. Tugas kita adalah menyembuhkan luka sebelum terlambat. Berikut ini beberapa jenis luka yang perlu kita sadari serta dampak serius yang mungkin terjadi di masa depan.

Advertisement

1. Bullying (kekerasan fisik, diperlakukan tidak manusiawi)

Foto oleh Mikhail Nilov dari Pexels

Foto oleh Mikhail Nilov dari Pexels via https://www.pexels.com

Kasus bullying sering terjadi di berbagai lingkungan masyarakat, salah satunya di sekolah. Penghinaan atas perbedaan fisik dan latar belakang orang tua seringkali menjadi alasan. Akibatnya berdampak pada berbagai tindakan yang tidak manusiawi dan menyakiti. Sering direndahkan dan mendapatkan pukulan adalah luka yang sangat besar bagi seseorang yang mengalaminya. Jika tidak segera disadari dan diobati tentu akan berdampak sangat buruk pada kestabilan mental dan emosi.

Bullying dengan kekerasan fisik menjadi tragedi yang sangat memilukan, bahkan jika tidak segera ditangani akan merenggut nyawa. Tidak hanya kerugian fisik tapi juga mental. Dampaknya akan terus ada hingga dewasa. Kita hanya bisa berdamai dan menyembuhkannya dengan mengganti kenangan tersebut. Seseorang dengan luka kekerasan fisik akan cenderung menjadi penakut dan tidak memiliki kepercayaan diri tinggi.

Advertisement

Banyak hal mengerikan bisa terjadi pada korban kekerasan fisik. Jika ada diantara kita atau siapapun mengalami kekerasan fisik sebaiknya dilaporkan dan korban tentu harus berkonsultasi dengan seorang profesional dan meminta dukungan keluarga atau kerabat.

2. Bullying (kekerasan verbal, sering direndahkan)

Foto oleh RDNE Stock project dari Pexels

Foto oleh RDNE Stock project dari Pexels via https://www.pexels.com

Kekerasan verbal atau verbal abuse memang tidak menimbulkan luka secara fisik tapi justru dampaknya bisa lebih buruk karena menyerang mental juga pikiran bawah sadar korban. Hal ini sering terjadi karena diskriminasi perbedaan fisik dan penampilan, perbedaan latar belakang seperti status sosial dan finansial. Bukan cuman di drama, tapi kekerasan verbal bisa terjadi dimana saja dan oleh siapapun. Tidak kalah mengerikan kekerasan verbal bisa sangat mematikan.

Banyak kasus korban meninggal karena penghinaan di media sosial. Mereka akan cenderung merasa rendah diri, tidak punya keinginan yang kuat, gampang dipengaruhi dan yang paling mengerikan adalah bisa menyalahkan diri sendiri atas segala sesuatunya.

Advertisement

3. Bullying (diskriminasi sosial, sering dikucilkan)

Foto oleh RDNE Stock dari Pexels

Foto oleh RDNE Stock dari Pexels via https://www.pexels.com

Adapun luka lain bisa ditimbulkan dari diskriminasi sosial seperti sering dikucilkan. Adanya perbedaan fisik, status, latar belakang ataupun budaya senioritas dapat menjadi faktor utama yang memicu adanya diskriminasi. Seseorang yang sering dikucilkan akan cenderung menjadi pribadi tertutup, tidak bisa keluar dari sebuah zona, bahkan tidak dapat tampil di depan publik. Hal tersebut akan sangat mungkin terjadi dan menjadikannya trauma di lingkungan sosial karena tidak memiliki rasa percaya diri.

Luka seperti ini akan berpengaruh pada mental seorang anak, mereka mungkin akan menghindari interaksi dan memiliki kepribadian tertutup. Jika tidak menyembuhkannya, itu akan membatasi segala aktivitas saat dewasa. Hal ini juga dapat menentukan pilihan yang dibuat. Contohnya bidang karir yang akan dipilih cenderung tidak melibatkan interaksi banyak orang. Namun jika dia tidak menyadari lukanya dan memilih karir yang bertolak belakang dengannya ini akan menjadi sebuah permasalahan serius.

4. Sering diabaikan (tidak mendapatkan kasih sayang)

Foto oleh RDNE Stock project dari Pexels

Foto oleh RDNE Stock project dari Pexels via https://www.pexels.com

Luka yang seringkali tidak disadari adalah pengalaman sering diabaikan dan tidak mendapatkan kasih sayang terutama dari orang tua. Beberapa kasus yang sering terjadi bisa berdampak pada kestabilan emosi seperti sering marah, kecewa, haus kasih sayang dan memiliki perasaan iri yang sangat tinggi. Seseorang yang sering diabaikan cenderung menemukan segala sesuatunya sendiri dan mungkin juga akan sulit berempati pada orang lain karena tidak mendapatkan kasih sayang. Dampak lainnya tentu akan beragam tergantung dari individu dan situasi yang dimilikinya.

5. Sering gagal

Foto oleh Mikhail Nilov dari Pexels

Foto oleh Mikhail Nilov dari Pexels via https://www.pexels.com

Ketika seseorang seringkali mengalami kegagalan akan dihadapkan pada dua akhir yaitu bangkit menjadi semakin kuat atau semakin rapuh. Jika kita tidak menyadari kesalahan dan tidak bisa move on dari kegagalan, ini justru akan menjadi masalah yang sangat serius. Dampak yang mungkin dialami adalah rasa gelisah, takut juga tidak bisa mengalami tantangan baru. Luka seperti ini menimbulkan banyak dampak secara psikologis. Apalagi jika tidak mendapat dukungan dari siapa pun dan tidak adanya peran orang dewasa. Sering gagal dan tidak ada motivasi akan menimbulkan berbagai permasalahan. Mereka cenderung akan rentan pada pilihan dan pertimbangan, maka akan sulit bagi mereka menemukan solusi.

6. Ditinggalkan oleh orang yang dicintai

Foto oleh cottonbro studio dari Pexels

Foto oleh cottonbro studio dari Pexels via https://www.pexels.com

Ada pula luka karena ditinggalkan oleh orang yang dicintai. Dalam hidup ini kita membutuhkan support system salah satunya dari orang terdekat dan sangat kita cintai. Lalu, jika hilang support system ketika masih kecil? Tentu akan menorehkan luka besar. Seseorang dengan situasi ini akan dapat bertahan ataupun sebaliknya. Mereka akan menemukan jalannya, namun jika tidak akan berdampak serius pada perilaku dan mental. Seseorang dengan luka ini, bisa jadi tidak lagi merasakan empati dan simpati atau tidak sensitif karena dia tidak memiliki support system.

Tidak ada orang yang memberikan kasih sayang maupun dukungan. Saat dewasa bisa menjadi sangat tegas atau malah bisa sangat arogan, kurang peduli dan pilih pilih. Tapi tentu saja itu semua bergantung dari beban serta situasi individu. Setiap orang bisa memiliki dampak yang berbeda. Carilah support system pengganti agar bisa disembuhkan dengan begitu kita bisa merasakan dukungan terbesar.

7. Dampak serius yang akan terjadi

Foto oleh Keira Burton dari Pexels

Foto oleh Keira Burton dari Pexels via https://www.pexels.com

Dampak serius yang akan terjadi di masa depan adalah korban tidak pernah melangkah maju dari lukanya. Ketika terkurung dengan rasa sakit maka luka masa kecil dan masa lalu akan terbuka kembali. Seringkali menyalahkan diri sendiri terlepas dari masalah yang ada. Mengungkit kenangan pahit dan memberinya pembenaran bahwa semua yang terjadi karena ketidakmampuan.

Kemudian berlanjut pada tahap meragukan kemampuan dan terus menerus menyalahkan diri sendiri dan bukan tidak mungkin berujung dengan tragis. Begitu pula dengan kasus bullying mungkin mereka akan menjadi lebih kuat tapi tidak menutup kemungkinan mereka memiliki dendam, bahkan melakukan hal yang sama di masa depan. Ini akan menjadi masalah serius yang akan terus berlanjut tanpa akhir jika luka tidak disembuhkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Shot the moments on frame (Photograph), Edit with heart and Share it on content (Writing).

CLOSE