Lantas Mengapa Masih Menyimpan Rasa Padahal Dia Sudah Ada yang Punya?

Anugerah yang membuatmu serba gundah

Jatuh cinta adalah waktu yang tepat untuk seseorang merasakan betapa berwarnanya hidup lewat sebuah hubungan istimewa dengan seseorang lain. Entah apapun alasannya, entah karena rupa yang memikat pandangan atau lewat sikap yang menarik perhatian, membuat kita mulai merasakan apa itu rasa suka hingga akhirnya jatuh cinta.

Cinta memang datang tanpa diundang, kapan ia datang dan kepada siapa ia akan berlabuh. Tapi diantara berbagai rintangan yang ada, yang membuat kita gundah akan hadirnya perasaan tersebut ialah saat perasaan kita terlanjur berlabuh untuk seseorang yang tak seharusnya, seseorang yang sudah memiliki tambatan lain. Mungkin berikut ini adalah hal-hal yang kita rasakan saat jatuh cinta pada seseorang yang ternyata sudah punya pasangan.

Advertisement

1. Menaruh rasa sejak pertama dan menyukai segala hal tentangnya

Photo by cottonbro on Pexels.com

Photo by cottonbro on Pexels.com via https://www.pexels.com

Semua ini berawal dari saat itu, hari dimana tiba-tiba pandanganmu terhadapnya telah berubah. Bagimu, entah kenapa ia terlihat berbeda dari yang lain, semacam memiliki energi unik yang membuatmu tak mampu mengalihkan perhatianmu darinya meski sejenak saja.

Seakan ada magnet yang membuatmu merasa ketarik ke arahnya, hingga membuatmu merasa seakan ada pelangi dengan bunga-bunga indah yang mengelilingi dan itu terasa mendebarkan untukmu.

Advertisement

Semenjak itupula kamu menyadari suatu hal, bahwa kamu telah dibuat jatuh hati, kamu mulai menaruh perasaan spesial untuknya.

2. Rasa nyaman saat berdua membuat buta akan keadaan

Photo by Leah Kelley on Pexels.com

Photo by Leah Kelley on Pexels.com via https://www.pexels.com

Kalian adalah teman, setidaknya itulah status diantara kamu dengannya. Seperti hubungan pertemanan lainnya, komunikasi kalian baik- atau bahkan bagimu itu sangat baik. Tak jarang kalian bertukar pesan dalam rentang yang cukup sering, terkadang berawal dari reply story hingga berakhir hanya dengan centang biru darinya, atau tak jarang kalian terlibat obrolan hingga berbuntut panjang.

Advertisement

Mulai dari obrolan formal atas kepentingan hingga obrolan ringan yang bahkan tak terlalu penting untuk dilanjutkan, mengingat status kalian hanyalah teman. Obrolan kalian lewat chat hingga perlakuan darinya saat kalian bertemu membuatmu nyaman.

Rasa-rasa semacam itu yang kian hari kian bersemi membuatmu lupa akan satu keadaan, sebuah kenyataan yang membuatmu kesulitan untuk mengungkapkan perasaan. Bahwa nyatanya kamu memendam perasaan terhadap orang yang sudah terlanjur menambatkan hatinya pada orang lain.

3. Menaruh rindu dan cemburu kepada dia yang jelas-jelas bukan milik kita

Photo by Budgeron Bach on Pexels.com

Photo by Budgeron Bach on Pexels.com via https://www.pexels.com

Nyaman yang kamu rasakan membuatmu gundah untuk memposisikan diri terhadapnya. Atau saat rasa rindu tiba-tiba datang yang membuatmu kebingungan untuk mencari alasan untuk membuat pertemuan. Atau rasa cemburu yang membuatmu kesal meski tak bisa berbuat apa-apa.

Senyum indahnya yang tak hilang dari pikiran, tawanya saat ia bersamamu, sikap perhatiannya yang melemahkanmu, semua perasaan tentangnya berhasil mencuri akal sehatmu. Kamu sadar bahwa menaruh harap kepadanya adalah ketidakmungkinan. Terkadang ingin rasanya menjadikan perasaanmu untuknya agar nyata, namun kenyataan bahwa ia sudah memiliki tempat nyamannya sendiri membuatmu serba kebingungan.

Bahkan terkadang terpikirkan olehmu untuk mencari celah agar mendapatkan dirinya, tapi semakin kamu mencari cara semakin kamu dibuat resah sendirian.

4. Katanya cinta itu anugerah, tapi mengapa ia hadir disaat yang salah?

Photo by vjapratama on Pexels.com

Photo by vjapratama on Pexels.com via https://www.pexels.com

Yang kamu tahu, hak bagi setiap orang terhadap perasaannya sendiri. Termasuk cinta yang hadir dihatinya dan kepada siapa cintanya akan berlabuh. Tapi dalam kasusmu ini, mendefinisikan cinta adalah anugrah agaknya susah.

Cinta memang tidak salah, karena kamu sendiri juga merasa tak bisa serta merta menyalahkan kedatangannya. Namun sebaliknya, susah bagimu untuk menganggap kehadirannya adalah sebuah anugrah, sebab saat kamu ingin memperjuangkannya, dunia menganggap tindakanmu itu salah. Kamu mulai meragukan semuanya, menyalahkan mengapa perasaan itu tertambat untuknya, menyalahkan mengapa cintamu berlabuh untuk dia yang nyatanya sudah terikat hubungan dengan hati lain.

Pada akhirnya kamu menyalahkan keadaan, jikalau cintamu itu anugrah lantas mengapa ia jatuh ke hati yang salah? Atau jika cintamu memanglah anugrah, lalu mengapa membuatmu gundah?

5. Ingin melupakan namun nyatanya sesulit ini membohongi perasaan

Photo by Trinity Kubassek on Pexels.com

Photo by Trinity Kubassek on Pexels.com via https://www.pexels.com

Harapan-harapan bersamanya terlanjur terangkai indah dihatimu. Sedangkan pada kenyataannya untuk mewujudkan satu dari sejuta harapanmu itu amatlah tidak mungkin.

Satu dua kali kamu berpikir untuk memperjuangkannya dengan merebut perhatian dan hatinya dari pasangannya, terkadang ingin rasanya kamu menggapai tangannya agar terlepas dari genggaman yang lain. Perasaan sebelah tangan yang kamu rasakan, jatuh sendirian yang ternyata menyakitkan, membuatmu bingung harus melakukan apa.

Disisi lain, kamu tahu bahwa sebuah kekeliruan untuk memaksakan perasaanmu terhadapnya. Kamu pun tahu bahwa dikondisi ini, perasaan yang kamu miliki untuknya memanglah bukan kesalahan. Namun menjadi sebuah kesalahan jika kamu bertindak lebih. Ditengah rasa tak terbalasmu ini, memang satu-satunya solusi adalah melupakannya.

Mencoba merelakan perasaanmu meski itu tak sesederhana saat kamu jatuh cinta, dan menghapus segala mimpi disaat kamu sendiri tak mampu membohongi hati untuk memiliki.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Abadi meski berlalu.

CLOSE