Ragam Tanggapan Bos Saat Anak Buahnya Resign. Dari yang Biasa Aja sampai Ikut Baper pun Ada!

Biasanya nih, Lebaran selalu diikuti dengan musim resign.

Hai teman-teman, bagaimana liburannya kemarin? Biasanya nih, Lebaran selalu diikuti dengan musim resign. Maklum, THR sudah cair nggak ada lagi yang bisa menahan kami para kaum pekerja. Hehehe.

Nah, berikut adalah beberapa “adegan” yang biasa muncul saat kita ngajuin surat resign.

1. Bos baper terus ngambek terus nolak surat resign kita. Waduh!

pic by Brooke Lark

pic by Brooke Lark via https://unsplash.com

Advertisement

Gaes, kalau sudah yakin 100% pasti resign walau badai menghadang, jangan takut. Maju terus! Dalam hal resign posisi kita dan si bos sama kok. Kita berhak untuk kekeuh resign sampai si bos lepasin, si bos juga boleh berusaha menahan. Kalau sudah gini, mungkin bisa coba langsung minta bantuan HR. Eits, sebelumnya, pastikan kita sudah bebas dari ikatan kontrak kerja atau lainnya sama kantor yah.

2. Jadi bahan gibah HR dan sekantor

pic by Priscilla Du Preez

pic by Priscilla Du Preez via https://unsplash.com

Yah ini nggak mungkin dihindari sih. Pasrah dan maklumin aja. Ini juga jadi bahan pertimbangan untuk kasih alasan resign. Nggak perlu jujur-jujur banget, singkat-padat-jelas sudah cukup. Kecuali, kalau dengan alasan super jujurmu, kamu justru dipermudah atau diuntungkan yaa.

3. Tiba-tiba ditawarin naik gaji + jabatan + fasilitas. Bikin mupeng dan lupa soal resign!

pic by Markus Spiske

pic by Markus Spiske via https://unsplash.com

Well, ini biasanya cuman dimajuin aja sih jatah kenaikan gajimu. Misal, harusnya dapat promosi bulan April tapi karena kamu minta resign di bulan Februari, maka promosi diberikan duluan. Sampai April nanti, di saat kolega yang lain naik gaji, kamu tidak.

Advertisement

4. Ditawarin banyak kemudian hilang

pic by Pixabay

pic by Pixabay via https://www.pexels.com

Kalau kamu di posisi seperti poin sebelumnya, pastikan semua tawaran yang dijanjikan itu tertulis hitam di atas putih yah. Nggak maukan, akhirnya nggak jadi resign terus tiba-tiba semua tawarannya hilang juga.

5. Perasaan lega atau penyesalan

pic by Jeremy Cai

pic by Jeremy Cai via https://unsplash.com

Gaes, tidak ada waktu yang sempurna untuk resign, yang ada hanya keputusan yang pasti untuk keluar. Memilih resign atau tinggal, punya resikonya masing-masing. Ada yang pindah divisi atau kantor, ternyata tempat barunya sama “buruk”nya dengan yang lama. Ada yang pindah kantor dan bahagia. Pikirkan, mantapkan hati, dan pastikan kamu sudah research kesempatan-kesempatan lainnya yah.

Good luck!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Spilling irregular ideas through words

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE