Hebat! Kota Semarang Dinobatkan Kota Wisata Terbersih di Asia Tenggara, Perubahannya Bukan Main, Cocok Deh Sama Slogannya

Wih, warga Semarang pasti bangga banget nih :)

Kota yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa bagian tengah dan sebagai pusat metropolitan Jawa Tengah baru-baru ini mendapatkan predikat sebagai Kota Wisata Terbersih di ASEAN dalam ajang ASEAN Tourism Forum (ATF) 2020 di Brunei Darussalam.

Predikat ini disematkan selama dua tahun kedepan sampai tahun 2022. Predikat ini merupakan kebanggaan dari warlok (warga lokal) Semarang dan Mahasiswa-mahasiswa rantau yang kuliah di Semarang. Tetapi dibalik kebanggan itu, butuh pengorbanan dan harmonisasi antara pemerintah kota dengan warganya.

Banyak perubahan yang terjadi setelah kota ini direvitalisasi khususnya di daerah Kota Lama. Interior bangunan ala-ala bangunan-bangunan Belanda adalah yang paling “nyentrik” membuat mata tertuju padanya. Seakan-akan kita berjalan di negara Kincir Angin sungguhan. Salut deh!

1. Revitalisasi Kota Lama megaproyek Mas Hendi, hasilnya bikin geleng kepala deh

Ini di Semarang loh bukan Belanda

Ini di Semarang loh bukan Belanda via https://www.instagram.com

Kebijakan Revitalisasi Kota Lama dimulai tahun 2017 dan rampung tahap pertama di penghujung tahun 2019. Sebelumnya, kebijakan ini sudah dikumandangkan dengan lantang oleh Mas Hendi ketika mencalonkan diri sebagai Walikota Semarang periode 2016-2021.

 

Upaya revitalisasi ini sudah sangat digencar-gencarkan terealisasi sejak awal Mas Hendri Menjabat. Tujuannya adalah ingin menjadikan Kota Lama Semarang sebagai ikon wisata Kota Lumpia ini yang sebelumnya sangatlah kumuh dan banyak preman-preman yang mendiami kawasan itu, terutama kawasan Stasiun Tawang. Ternyata eh ternyata, setelah tahap pertama rampung, revitalisasi ini masih berlanjut ke tahap yang kedua.

Tujuannya berbeda dari sebelumnya, yaitu fokus pada membangun literasi dan ekonomi kota tidak hanya sebagai wisata. Mas Hendri juga mengharapkan mendapat prdikat World Heritage UNESCO 2020 sebagai bonusnya.

2. Semarang lebih maju satu langkah dibanding kota lainnya: memberanikan diri melarang penggunaan plastik patut diacungi jempol

Photo by Anna Shvets from Pexels

Photo by Anna Shvets from Pexels via https://www.pexels.com

Larangan penggunaan plastik engga kalah keren dengan Revitalisasi. Plastik yang dimaksud yaitu kantong plastik, sedotan, pipet plastik, dan Styrofoam. Larangan ini ditujukan bagi perusahaan maupun penjual yang memiliki solusi alternatif selain plastik. Supermarket, hotel, dan restoran. Tapi tenang aja , bagi penjual yang belum punya alternatif, masih diperbolehkan menggunakan plastik.

 

Larangan ini diterapkan pada Agustus tahun lalu. Sosialisasi larangan ini pun digencarkan, bahkan dalam kegiatan Idul Adha. Pembagian daging kurbannya engga pakai plastik, melainkan besek yang digunakan. Wah cinta lingkungan masyarakat Semarang ya

 

Tapi bagi saya yang kuliah dan merantau di Semarang merasa Culture Shock dengan kebijakan ini. Pasalnya, setiap kali saya ke supermarket, selalu kerepotan membawa barang belanjaannya dikit atau banyak. Saya pun selalu lupa membawa tote bag maupun kardus. Tapi itu hanya awal-awal, lama-kelamaan selalu ingat membawa tote bag. Seiingat kenangan indah bersama mantan hehe.

3. Before after tampilan Kota Lama Semarang yang pastinya bikin shock dan kagum liatnya

Before Afternya beda banget

Before Afternya beda banget via https://www.instagram.com

Sebelum direvitalisasi, Kota Lama adalah kota yang kumuh dan padat. Setiap musim hujan tiba, kota ini selalu didatangi bencana banjir. Pernah suatu saat kereta api yang saya tumpangi dengan tujuan akhir Stasiun Jebre Surakarta, tersendat karena lintasan rel di dekat stasiun Poncol dan Tawang tergenang akibat banjir. Sebelum dan sesaat revitalisasi berlangsung, kawasan Kota Lama sangatlah berdebu dan berpasir hingga setiap orang yang melintasi jalanan Kota Lama matanya selalu kelilipan karena butiran debu itu. Suhunya pun panasnya bukan main, selalu mencapai rentang 31-40˚ C. Fantastis.

Setelah revitalisasi ini rampung, hasilnya bukan main deh bikin terkaget-kaget. Tampilan batu andesit, lampu taman khas era 60-an, dan interior bangunan-bangunan tua bekas masa kolonial ala-ala negara Kincir Angin menghiasi sudut-sudut jalan Kota Lama. Namanya juga Kota Lama pasti temanya yang lama-lama hehe. Jadi, Ga usah jauh-jauh ke Kincir Angin di Eropa deh, yang di Jawa Tengah engga kalah kerennya!

Bencana banjir pun intensitasnya kian menurun. Terbukti setiap ke Semarang menggunakan kereta api di musim hujan, sudah tidak tersendat lagi  keretanya. Setiap melintas di jalan-jalan kota Semarang maupun di Kota Lama tidak menemukan jalan-jalan berlubang maupun tergenang. Tempat ini pun sekarang menjadi destinasi wisata favorit di Jawa Tengah, Indonesia, bahkan Mancanegara.

4. Pantas saja dinobatkan jadi Kota Wisata Terbersih di Asia Tenggara tahun 2020-2022

Lawang Sewu masih menjadi ikon Kota Semarang

Lawang Sewu masih menjadi ikon Kota Semarang via https://regional.kompas.com

Usahanya yang sudah dilakukan demi mewujudkan slogan “Semarang Hebat” membuahkan hasil beserta bonusnya. Hasilnya di sepanjang jalan, bangunan-bangunan, gang-gang Kota Semarang kian bersih, terawat, dan menarik untuk dilihat. Bonusnya, Kota Semarang menyandang predikat sebagai Kota Wisata Terbersih se-Asia Tenggara oleh ASEAN Tourism Forum dan itu semua berkat peran pemkot dan warganya.

 

Sejumlah indikator penilaian seperti manajemen lingkungan, kebersihan, hingga kesadaran tentang perlindungan dan kebersihan lingkungan pun terpenuhi pada kota ini. Indikator peneliaian tersebut bukanlah hal mudah untuk dipenuhi loh. Apalagi kebanyakan manusia-manusia milenial ini memandang sebelah mata pentingnya lingkungan sekitar.

5. Hubungan antara pemerintah kota dengan warganya keren nih, bisa jadi teladan buat kota-kota lainnya

Mas Hendi ternyata doyan es krim

Mas Hendi ternyata doyan es krim via https://www.instagram.com

Dari semua kebijakan yang ada, semua hampir terealisasi. Revitalisasi Kota Lama, Larangan Penggunaan Plastik, maupun kebijakan lainnya. Semua itu berkat dan jerih payah pemerintah kota dengan warga Semarang.

 

Harmonisasi antara Pemkot Semarang dengan warganya patut diteladani oleh kota-kota lainnya. Warganya sangat antusias untuk tidak menggunakan plastik meskipun diawal-awal sempat Culture Shock. Jerih payahnya pun membuahkan hasil yang amazing, dinobatkan sebagai Kota Wisata Terbersih di Asia Tenggara loh. Yuk! kita cintai lingkungan sekitar setidaknya tidak membuang sampah sembarangan ya

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini