5 Hal yang Perlu Kamu Tanyakan ke Diri Sendiri, Sebelum Umurmu Bertambah Setahun Lagi

1. Siapa kamu?

Booooooom via http://https

Siapakah kamu? Bisakah kamu dengan cepat menjawabnya. Sekarang ini banyak sekali anak muda yang kehilangan diri dalam kemudaan mereka. Kehilangan diri dalam pergaulan ataupun kehilangan diri dalam hubungan. Rasa-rasanya hidup yang mereka jalani indah, tetapi kemudian mereka menyadari bahwa hati mereka kosong dan tidak mendapatkan kebahagiaan.

Kebimbangan mewarnai hari-hari karena mereka bahkan sulit mendiskripsikan siapa sebenarnya mereka. Saat di lingkungan pertemanan mereka menjadi orang yang sangat berbeda jika dibandingkan ketika mereka berada bersama orangtua ataupun bersama pasangan.

Merasa lelah menjalani kehidupan ataupun putus asa ialah tanda bahwa kita bahkan bisa ada dititik harus menenangkan diri dan banyak berefleksi tentang kehidupan. Dengan demikian hal pertama yang hendak kamu lakukan beratanyalah pada dirimu “siapakah kamu?”

2. Apakah kamu telah mencintai dirimu sendiri?

The Struggle | Smithsonian American Art Museum via http://https

Apakah kamu pernah menyadari bahwa kamu bahkan lebih mencintai orang lain dari dirimu sendiri? Tidak sedikit anak muda zaman sekarang yang rela membiarkan dirinya tersakiti secara fisik dan psikis hanya untuk bersama dengan orang yang dicintai.

Semakin kamu dewasa kamu akan menyadari bahwa hidup tidak hanya tentang pengorbanan yang kamu lakukan sepihak, yang lebih penting daripada itu ialah usaha bersama untuk saling membangun dan menopang.

Setiap orang yang mencintaimu akan membawamu mencintai dirimu, seperti menopang dalam pendidikan dan semua hal yang membuatmu berkembang lebih baik. Membiarkanmu memilih pekerjaan yang bisa mengembangkan kemampuanmu dan mendukung semua yang kamu cita-citakan.

Namun tidak ada seorangpun yang mampu mencintaimu sebaik dirimu sendiri. Hanya dirimu yang merasakan saat dimana sakit, lelah, ataupun bahagia dan bagaimana mengatasi semua keadaan hidup yang terjadi.

3. Apa tujuan hidupmu?

Tom Young Art – Home via http://https

Ketika kamu dewasa pastikanlah kemana hidupmu tertuju. Jangan sampai kehilangan tujuan di persimpangan jalan kehidupan.

Bagaimanapun kondisi hidup bahkan keadaan yang membuatmu sulit mengangkat kepala atau melangkahan kaki, jangan sampai kehilangan tujuan hidup. Berjalanlah menuju tujuan yang kamu inginkan walaupun semua tidak mudah untuk dilalui. Lakukanlah yang terbaik untuk hidupmu, sehingga akhirnya kamu tidak mendapati diri di hari tua hidup dalam penyesalan.

Jadikanlah waktu muda penuh dengan perjuangan
dan waktu tua penuh dengan kegembiraan karena beristirahat menikmati hidup dengan keluarga yang telah mapan secara finansial.

4. Apa karya yang telah kamu hasilkan?

YAA – Young At Art Museum via https://www.google.co.id

Mungkin pertanyaan “karya apa yang telah kamu lakukan atau apa yang telah kamu hasilkan?” bukanlah pertanyaan penting bagi beberapa kalangan anak muda. Namum beberapa kalangan anak muda lainnya sangat gelisah ketika mereka belum bisa menghasilkan karya di umur yang beranjak dewasa.

Selagi masih muda dan kreatif, kita anak muda sebaiknya berusaha meciptakan karya sesuai kemampuan masing-masing. Tidak perlu berfikir rumit untuk menghasilkan karya yang besar diawal perjuangan, dan menunda-nunda karena ingin langsung menciptakan sesuatu yang luar biasa. Mulailah dari sesuatu yang kecil dan bermanfaat. Mengasah kemampuan mampu membuatmu bertumbuh karena berbagai pengalaman. Takut mencoba hanya menunda kesuksesan.

Selamat berkarya anak muda

5. Apakah hidupmu bermanfaat bagi orang lain?

Young Visual Arts Group via http://https

Setelah menciptakan karya, tentunya hal tersebut membawa dampak bagi dirimu. Ketika kamu berkembang lebih baik sebagai anak muda yang sukses, kamu tidak bisa hanya memikirkan dirimu sendiri. Kelanjutannya ialah apakah hidupmu berdampak bagi orang lain?

Kita harus memperhatikan diri sendiri, tetapi tidak melupakan orang lain yang membutuhkan pertolongan.  Ada banyak orang yang harus kita bantu di luar sana, baik dengan kemampuan yang kita miliki secara intelektual ataupun secara keuangan. Kelimpahan yang kita miliki tidak bisa disimpan untuk diri sendiri, tetapi juga dibagikan kepada orang lain yang membutuhkan.

Hidup kita  harus bermanfaat bagi orang lain, melakukan segala-galanya kebaikan dalam hidup bagi diri sendiri dan sesama.