Tentang Kita, yang Belum Diizinkan Berjumpa. Mungkin Nanti? Atau Tidak Sama Sekali.

Tak henti ku langitkan harapan kepadaNya.

Pada doa, yang telah ku tenun ia dengan sabar dan syukur yang selalu ku upayakan, dengan berkali-kali, dengan seluruh perasaan. Tak henti ku langitkan harapan kepadaNya. Biar ia jaga hati kita sampai halal tuk saling mencinta.

1. Tentang Temu yang Masih di Simpan dengan Lekat oleh Pemilik semesta

Temu Yang Masih Rahasia

Temu Yang Masih Rahasia via https://id.pinterest.com

Advertisement

Tentang Temu yang belum Allah izinkan untuk menyapa aku dan kamu. Karena Allah ingin melihat seberapa sabar kita dalam menanti perjumpaan. Biar tak ada kata tergesa di dalamnya. Allah ingin ‘kita’ mengosongkan hati dari segala  keresahan  dan kecemburuan terhadap dunia.

Biar nanti saat  hari kita dipertemukan, hatiku dan hatimu tidak lagi berisi nama penghuni bumi lain, tidak lagi resah akan pencapaian mahluk lain, murni hanya mengharap ridhaNya. 

Supaya nanti saat waktu temu itu tiba, kita sudah saling siap. Siap dengan hati yang suci menghadapi temu berujung kata sepakat.

Advertisement

Untuk temu, semoga kau tidak mengatur ‘jadwal’ temu aku dan dia terlalu lama ya? Karena semakin hari godaan berlaku maksiat itu terus menyerang dari segala sisi, dan aku takut tergoda melakukannya.

2. Tentang Rindu yang Terjaga

Mengadu Rindu

Mengadu Rindu via https://id.pinterest.com

Tentang Rindu yang membelenggu dalam ruang kosong tak berpenghuni. Terjebak pada jiwa yang merindu. Namun langit masih belum jua mempertemukan.

Advertisement

Kau dan Aku diminta bersama  memperbanyak melangitkan doa disepertiga malam, memberi pada yang membutuhkan dan jangan lelah memohon ampun padaNya. Begitulah kata langit.

Semoga rindu mu dan aku, bertemu dalam akad.

3. Tentang Menunggu Dalam Taat

Menjadi Baik Bukan Karenamu

Menjadi Baik Bukan Karenamu via https://id.pinterest.com

Mengembalikan hakikatnya kepada yang Maha Tahu, Allah Azza wa Jalla. Tentang menunggu yang melibatkan Allah didalamnya. Menutupi gelisah dengan ikhtiar. Karena  sang pemilik kehidupan lebih mengetahui ‘timing’ untuk mempertemukan.

Menantilah dalam taat, menjadi baik karenaNya.

Kau wanita yang akan menjadi madrasah pertama untuk anakmu kelak. Kau tak ingin bukan memberi bekal yang salah pada buah hatimu dalam menghadapi kejamnya dunia dengan sisi gelapnya ? Lalu, gunakanlah waktu ‘menunggumu’ dengan penuh taat.

Jika kau adalah laki-laki, kau adalah cinta pertama  bagi puterimu. Dan jadi pahlawan pertama yang akan dikenal puteramu.

Jadilah laki-laki, yang akan menjadi sosok ayah panutan bagi anak-anakmu kelak, yang akan merangkul mereka dalam kebaikan.

Waktu menunggumu manfaatkan sebaiknya untuk menambah ilmu, mengamalkan lalu kelak akan kau ajarkan pada wanita yang menyandang status sebagai istrimu dan juga pada putera puterimu.

4. Tentang Aku yang Masih Sendiri

Sendiri bukan Berarti Sepi

Sendiri bukan Berarti Sepi via https://id.pinterest.com

Tentang aku yang masih setia menunggu dalam diam. Semoga Allah jaga aku dari segala kemaksiatan, selama waktu temu kita yang belum juga Allah rilis jadwal perjumpaannya.

Tentang aku yang kini sibuk belajar mengendalikan emosi, sebab aku tak ingin lepas kendali, saat ‘nanti’ waktu itu tiba, lalu kau tidak seperti yang aku harapkan. Memahami makna ikhlas yang sesungguhnya menurut persepsi Allah, bukan aku.

Tentang Aku yang menyibukkan diri menjadi ibu peradaban dengan menjadi wanita produktif tapi tetap didalam syariat.

Aku ingin bertemu dengan kamu. Laki-laki terbaik yang Allah beri untuk menjalankan ibadah terpanjang bernama pernikahan dengan diri yang terbekal dengan ilmu. Aku ingin diminta dengan cara baik, dengan proses yang baik dan dengan laki-laki terbaik menurutNya.

5. Tentang Kamu Laki-Laki yang Rupanya Masihlah Tanya

Laki-laki yang masih disimpan oleh Allah

Laki-laki yang masih disimpan oleh Allah via https://ahmadbinhanbal.wordpress.com

Tentang kamu laki-laki yang nanti akan menjadi imam dalam hidup seorang wanita asing. Sudah siapkah ilmumu untuk mendidik istri dan anak-anakmu nanti,  ilmu yang jadi bekal untuk membawa keluarga kecilmu menuju surganya Allah.

Tentang kamu laki-laki berakal lagi berakhlak semoga kau tidak hanya sibuk mempersiapkan materi untuk mahar dan walimah, namun juga ilmu dan kesholehanmu.

6. Tentang Kita yang Masih Menjadi Asing

Tentang Kita yang nanti akan berjumpa

Tentang Kita yang nanti akan berjumpa via https://id.pinterest.com

Tentang kita yang belum diberi izin untuk berjumpa. Tentang kita yang masih sibuk dengan urusan masing-masing. Tentang kita yang sibuk menerka pertemuan.

Tentang kita, dua anak manusia yang diberi kebebasan untuk menikmati dunia dengan kesendirian. Semoga aku dan kamu, menjadi kita dengan cara dan proses yang baik. Agar nanti kita bisa memulai sebuah keluarga yang tidak hanya direstui penghuni bumi namun juga penghuni langit.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka Arunika - Penikmat Swastamita

CLOSE