Tren Implan Microchip Pada Tubuh, Melihat Sudut Pandang Positif dan Negatif

Jangan dulu FOMO, beberapa hal yang wajib kita tahu!

Pengembangan teknologi sudah semakin canggih bahkan teknologi yang kita lihat di tayangan film sudah terjadi. SoHip, sudah tahu belum tentang teknologi transaksi tanpa sentuhan? Teknologi ini sudah banyak digunakan warga Australia dan Swedia. Melansir salah satu media Australia, teknologi mikrochip telah dikembangkan pertama kali untuk penggunaan publik. Masyarakat bisa menggunakan teknologi tersebut dengan menanamkan mikrochip di bagian tangan. Masyarakat Australia bisa dengan mudah mengajukan permintaan terkait pemasangan teknologi tersebut hanya dengan beberapa langkah. Bahkan di negara Australia proses penanaman chip dilakukan tanpa dikenakan biaya atau gratis. Kemudahan akses transaksi menjadi banyak alasan bagi masyarakat Australia untuk menggunakan teknologi tersebut. Negara Australia pun bukan menjadi satu satunya negara yang melakukan perubahan tersebut. Namun demikian, tentunya banyak hal yang wajib kita ketahui khususnya dari berbagai sudut pandang. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman dan edukasi yang tepat. Berikut beberapa ulasannya.   

1. Perkembangan Teknologi Mikrochip

Foto oleh Biohax International @biohax.tech via Instagram

Foto oleh Biohax International @biohax.tech via Instagram via https://www.instagram.com

Teknologi mikrochip ini sebenarnya sudah mulai dikembangkan dari beberapa tahun ke belakang di banyak negara. Negara Swedia dan Australia melakukan beragam uji coba hingga akhirnya merilis secara resmi teknologi mikrochip pada tubuh manusia. Mikrochip tersebut berukuran sangat kecil memiliki panjang sekitar 1 cm berbentuk tabung seperti pil. Adapula yang berbentuk pipih ataupun kotak. Beragam bentuk mikrochip sendiri bergantung dengan perusahaan pengembangnya bahkan bisa berbeda di setiap negara. Sebagian besar mikrochip ditanamkan di bawah kulit pada bagian tangan. Segala transaksi seperti membeli minuman, membuka pintu, akses perbankan dan keuangan lainnya dapat dilakukan secara mudah hanya dengan mendekatkan anggota tubuh yang terdapat mikrochip. Teknologi mikrochip juga dikembangkan pada hewan peliharaan tujuannya tentu untuk memudahkan para adopter seperti identifikasi lokasi, kepemilikan bahkan pemantauan kesehatan. Adapun teknologi mikrochip ini memiliki perbedaan di setiap perusahaan pengembangnya. Namun sebagian besarnya tentu memiliki fungsi utama yang sama terkait akses transaksi, identifikasi dan akses masuk. Adapula yang dapat mengakses data kesehatan dan lainnya.

2. Kemudahan akses transaksi dan pemantauan kesehatan

Foto oleh The Luxury Lifestyle Magazine @luxurylifestylemagazine via Instagram

Foto oleh The Luxury Lifestyle Magazine @luxurylifestylemagazine via Instagram via https://www.instagram.com

Teknologi mikrochip ini seperti fiksi ilmiah. Melansir media News Corp Australia  ratusan orang telah mengubah hidup mereka menjadi manusia super yang dapat membuka pintu, mematikan lampu hanya dengan mengayunkan tangan. Mereka memiliki asumsi bahwa suatu hari nanti pengembangan ini akan menjadi sebuah pengembangan teknologi yang sangat bermanfaat. Teknologi mikrochip di Australia bahkan memiliki kemudahan dari segi medis yang mampu melakukan pemantauan kesehatan secara berkala maupun akses data kesehatan. Inovasi pada teknologi mikrochip ini terus berkembang dan memberikan dampak positif untuk masyarakat.

3. Tren Implan Mikrochip di Swedia

Foto oleh Biohax International @biohax.tech via Instagram

Foto oleh Biohax International @biohax.tech via Instagram via https://www.instagram.com

Negara Swedia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah implan mikrochip dengan jumlah besar. Tren implan mikrochip menjadi sebuah tren di kalangan masyarakat. Melansir media NPR , masyarakat swedia sudah menggunakan teknologi tersebut sejak beberapa tahun silam. Terdaftar sebanyak 4000 warga telah melakukan implan mikrochip dalam tubuh mereka. Salah satu perusahaan mikrochip yang mendominasi di pasaran adalah perusahaan Biohax International. Perusahaan tersebut menjadi perusahaan utama yang memimpin pengembangan teknologi mikrochip di Swedia. Melansir media NPR , salah seorang pengguna teknologi mikrochip menyebutkan bahwa dirinya menggunakan teknologi tersebut untuk membagikan tautan LinkedIn pada acara networking. Dia cukup menyentuh ponsel peserta lain agar dapat membaca tautan dan selanjutnya membuka tautan pada ponsel. Hal ini tentunya menjadi sebuah tren kalangan masyarakat Swedia karena memudahkan berbagai akses masuk dan transaksi.

4. Isu Green Transition (Cardless, Cahsless, Keyless, No Wallet)

Foto oleh The Luxury Lifestyle Magazine @luxurylifestylemagazine via Instagram

Foto oleh The Luxury Lifestyle Magazine @luxurylifestylemagazine via Instagram via https://www.instagram.com

Teknologi ini tentunya memberikan banyak perubahan pada bagaimana cara kita hidup dan beraktivitas. Teknologi mikrochip yang ditanam memberikan sejumlah dampak besar terkait isu green transition atau transisi menuju budaya yang lebih fleksibel, canggih dan ramah lingkungan. Pengguna mikrochip tidak lagi memerlukan beberapa barang seperti kartu ATM, kunci rumah, kartu identitas, dompet dan uang dalam bentuk fisik. Melansir media NPR , salah satu perusahan di Amerika bahkan  menawarkan pegawainya untuk implan teknologi Mikrochip. Hal ini bertujuan untuk memudahkan karyawan dalam kegiatan di kantor dengan mode self service seperti membuka pintu ruangan, log in komputer, transaksi minimarket kantor, penggunaan mesin kopi, akses berbagi data dan transaksi pembayaran lainnya. Adapun perkembangan teknologi ini mungkin akan menjadi sebuah standar baru dan inovasi di masa depan dengan berbagai penggunaan yang lebih luas. Namun, kita perlu terus mengkaji apa saja yang mungkin menjadi kelebihan serta kekurangannya.

5. Kekhawatiran terkait keamanan privasi

Foto oleh Tibe De Kort dari Pexels

Foto oleh Tibe De Kort dari Pexels via https://www.pexels.com

Pandangan lain terkait teknologi mikrochip adalah permasalahan seputar keamanan privasi pemilik data. Kemanan privasi memang menjadi hal yang sangat sensitif. Pasalnya akan ada banyak permasalahan jika suatu hari data pengguna bocor atau digunakan oleh pihak lain. Kekhawatiran terkait isu keamanan privasi tersebut menjadi salah satu pertimbangan besar bagi sebagian kalangan untuk menggunakkan teknologi tersebut atau tidak. Lebih lanjut kita perlu terus mengedukasi diri agar mendapat informasi yang lebih akurat dan tepat sebelum menerapkan penggunaan teknologi tersebut dan mempertimbangkan kelebihan serta kekurangannya. Selain perdebatan terkait isu keamanan privasi, sebagian kalangan juga melihat dari sudut pandang efek samping pada tubuh. Kekhawatiran terkait efek samping yang diberikan pada tubuh dalam jangka waktu panjang juga menjadi pertimbangan. Namun demikian, belum ada kasus yang menyebutkan adanya efek samping pada tubuh setelah pemakaian.

6. Kontroversi seputar kode etik

Foto oleh The Luxury Lifestyle Magazine @luxurylifestylemagazine via Instagram

Foto oleh The Luxury Lifestyle Magazine @luxurylifestylemagazine via Instagram via https://www.instagram.com

Teknologi mikrochip juga kerap dikaitkan dengan isu seputar kode etik. Pemasangan teknologi chip dalam tubuh manusia menjadi kontroversial yang mana tubuh manusia menjadi sebuah barcode atau kode batang. Pemikiran yang mungkin muncul sebagai pertentangan adalah konsep manusia yang mungkin dikhawatirkan akan bergantung pada teknologi tersebut. Oleh karena itu, sejumlah kalangan masih belum setuju terkait perkembangan teknologi mikrochip dalam tubuh. Opini lain menyebutkan bahwa mikrochip mungkin bisa ditanamkan pada sebuah benda seperti gelang tangan, namun opini tersebut kembali menimbulkan kekhawatiran lainnya seperti resiko kehilangan atau kerusakan. Inovasi teknologi memang menjadi sebuah hal yang akan terus berkembang, namun kita tetap harus mempertimbangkan apa saja manfaat, resiko dan melihatnya dari berbagai aspek.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Shot the moments on frame (Photograph), Edit with heart and Share it on content (Writing).