#BocoranEditorCommunity: Writer’s Block Itu Dihadapi, Bukan Malah Diratapi

Writers block and how to deal with it

Sejatinya menulis itu mudah. Sedangkan yang membuat menulis itu susah adalah hal-hal yang mengelilinginya. Misal rasa malas untuk melanjutkan padahal ide udah ada, nggak percaya diri sama tulisan sendiri, sampai kebuntuan menuliskan sesuatu. Nah hal yang terakhir inilah yang sering disebut dengan writer’s block. 

Advertisement

1. Percaya atau tidak, writer’s block is sucks!

Photo by Daria Shevtsova

Photo by Daria Shevtsova via https://www.pexels.com

Ya bayangkan saja, saat ide udah ada, laptop udah nyala di depan mata, suasana udah enak banget buat mulai menuliskan kata, eh yang ada di kepala justru nggak mau keluar begitu saja. Atau yang sering terjadi malah ide tulisan susaaaah banget didapatnya. Padahal deadline tulisan harus dikumpulkan segera.

Siapa sering begini? Tos dulu, kita sama berarti!

Advertisement

2. Tenang, writer’s block itu manusiawi. Sama seperti jatuh cinta dan patah hati, setiap orang pasti mengalami

Photo by Daria Shevtsova

Photo by Daria Shevtsova via https://www.pexels.com

Saat kamu merasa nggak bisa menuangkan kata-kata, please jangan langsung berpikir ini adalah akhir dunia. Tenangkan dirimu dan jangan berpikir yang macam-macam. Sebab kalau kamu overthinking begitu, yang ada ide atau kebuntuan akan terus ada. Pelan tapi pasti kebuntuan menulis akan berlalu. Kamu hanya butuh beberapa waktu.

3. Meski writer’s block pasti akan berlalu, kamu tetap harus melakukan sesuatu!

Photo by Bruno Cervera from Pexels

Photo by Bruno Cervera from Pexels via https://www.pexels.com

Dua minggu yang lalu, setelah hampir dua bulan terjebak dalam dunia penyuntingan, saya memutuskan untuk kembali menulis. Ide sudah ada, suasana juga udah mendukung, tapi dua jam menatap layar, tak ada satupun kata yang berhasil saya tuliskan di sana. Deadline jelas nggak bisa menunggu, tapi kalau dipaksa, hasilnya pasti tak akan semaksimal itu. 

Advertisement

Lalu apa yang saya lakukan? Cari distraksi singkat!

Nggak mungkin kan saya terus meratapi layar kosong sementara detik terus berjalan? Nah daripada waktu terbuang, saya sejenak beralih dan melakukan hal-hal kesukaan. Dan yang saat itu saya lakukan adalah membaca! Baca apa? Apa aja! Mulai dari artikel ringan sampai tulisan singkat di lini masa, semua hajar aja.

4. Udah cari distraksi tapi masih aja nggak bisa menghasilkan tulisan? Coba deh baca ulang tulisanmu yang dulu

Photo by Craig Adderley from Pexels

Photo by Craig Adderley from Pexels via https://www.pexels.com

Bagi saya membaca tulisan-tulisan lama itu mampu memberikan dua hal sekaligus: menumbuhkan semangat “dulu bisa kok nulis sebagus dan selancar itu” atau “dih dulu alay banget ya sampai bisa nulis begitu”. Nah waktu kamu lagi buntu, coba deh iseng-iseng aja membaca ulang tulisan-tulisanmu. Siapa tahu dengan membaca ulang itu, akan ada “asupan” yang masuk dan membuka memberikan jalan bagi kebuntuanmu.

5. Terakhir, please jangan meratapi  writer’s block yang kamu alami. Semakin diratapi, semakin kamu akan tenggelam sendiri

Photo by Kaushal Moradiya from Pexels

Photo by Kaushal Moradiya from Pexels via https://www.pexels.com

Menurut Paul Silvia, seorang psikolog dan penulis buku How to Write A Lot mengatakan bahwa terlalu overthinking dan meratapi writer’s block itu berbahaya. Dan segala sesuatu yang diratapi secara berlebihan memang nggak baik adanya, bukan? Jadi mulai sekarang kalau kamu sedang buntu dan susah menuliskan sesuatu, anggap aja kalau itu tanda kamu butuh waktu untuk jeda sebentar. Baru setelah kamu merasa 'baikan' atau sudah cukup distraksi, kemampuan untuk menlanjutkan tulisan pasti akan kembali.

Gimana, masih tetap semangat untuk melanjutkan tulisan kan? Calon penulis andal sepertimu rasanya sayang kalau cepat menyerah di tengah jalan~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement
Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE