Terima Kasih Sudah Membuatku Bertahan, Walau Akhirnya Kamu Pergi Juga

Pagi itu, aku kehilangannya.

Advertisement

Ya, dia. Kado terindah dari Tuhan yang pernah kumiliki. Meskipun singkat, tapi sangat berharga.

2015, semenjak orang tuaku berpisah aku tidak pernah merasakan bahagia hingga saat ini, 2022.

Gagal, gagal, dan selalu gagal dalam perihal apapun. Keluarga, pertemanan, karier, bahkan percintaan.

Advertisement

Malam itu, Juni 2022. Ya, malam itu aku pasrahkan diri kepada Tuhan.

Setiap malam, kubertanya kepada tenangnya malam, "Untuk apa aku hidup?"

Advertisement

Tapi, tanpa sengaja, dia datang.

Dengan hangatnya perhatiannya, dia berhasil membuatku jatuh cinta kembali.

Jika telat sebentar saja ia datang, mungkin malam itu aku sudah tiada.

Juni-Oktober, ya hanya sampai di situ saja kisah kita. Padahal, aku kira kisah ini akan kekal. Ternyata, aku lupa. Aku lupa di mana hidupku hanya sebatas gagal saja. Aku terlalu bersemangat untuk bermimpi merasakan bahagia. 

Maafkan aku, diriku. 

Ya, seperti biasa, hanya akan ada aku, diriku.

Tidak ada kata 'Bahagia' dalam kamus hidupku. 

Itu akan selalu dan selamanya.

Aku selalu berharap, suatu hari nanti aku bisa tertidur nyenyak dan tidak perlu bangun lagi.

Bukannya tidak bersyukur, tapi aku hanya lelah. Aku hanya ingin beristirahat dengan tenang.

Perihal masa depan, aku tidak tahu.

Aku tidak tahu masa depan yang baik itu seperti apa, bagaimana.

Alasan kenapa aku hidup saja aku tidak tahu.

Kadang aku iri dengan perempuan lain di luar sana, aku hanya bingung, kenapa begitu banyak cobaan, derita, luka yang harus kurasakan? 

'Semua Akan Indah Pada Waktunya'

Ahh, perkataan itu basi. Dulu, aku sempat mempercayainya, namun hingga sekarang perkataan itu hanya seolah – olah seperti bintang, sangat sulit ku gapai. 

2022, jujur aku sudah sangat rapuh.

Aku lelah, sepi.

Sangat sepi.

Aku sudah tidak tahu harus bagaimana.

Aku sudah muak dengan semuanya.

Aku sangat ingin mengakhiri semua ini.

Namun, untung saja aku tau dosa apa yang didapatkan jika mengakhiri hidup sebelum dipanggil.

Ahh, sudahlah aku hanya perlu menunggu di mana kapan giliranku dipanggil.

Aku hanya perlu bertahan sebentar lagi untuk berpura-pura baik-baik saja.

Aku hanya perlu bertahan sebentar lagi untuk tetap kuat berdiri dipijakkan kakiku sendiri.

Aku hanya perlu bertahan sebentar lagi untuk tidak melukai diriku lagi karena dia. 

Aku berharap waktu yang kutunggu cepat datang, ya esok hari, bahkan sekarang?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE