Drama Korea Alice: Misteri Perjalanan Waktu yang Paradoks dan Berbagi Rumus Fisika yang Bikin Pusing

Drama Korea yang berjudul Alice, salah satu genre fiksi ilmiah yang diperankan oleh Park Jin Gyeom (Joo Won) dan Yoon Tae Yi (Kim Hee Sun), telah membuat saya kagum. Namun, di sisi lain juga buat pusing. Banyak pertanyaan yang muncul dan sekelumit cerita yang membuat saya nggak paham, tapi inilah yang menjadikan drakor ini menarik.

Advertisement

Drakor ini mengusung konsep perjalanan waktu yang akan membuat kita terus berpikir keras dan kritis untuk memahami ide dari cerita konsep tersebut. Kita akan diperhadapkan dengan berbagai teori, seperti teori paradoks kucing Schrödinger, rumus fisika kuantum, dan berbagai teori ilmiah lainnya yang bakal susah dipahami oleh anak sosial. Btw, saya anak sosial, anti-sains.

Cerita ini bermula pada tahun 2050, ketika Yoo Min Hyuk dan Yoon Tae Yi yang tergabung dalam organisasi yang bernama Alice, melintasi waktu ke tahun 1992 untuk mengambil buku ramalan yang dipegang oleh Dr. Jang Dong Shik. Buku ramalan tersebut berisikan kisah tentang awal dan akhir dari sebuah perjalanan waktu.

Namun, ketika mereka sampai di rumah, Dr. Jang telah tiada, ia dihabisi ole Lee So Hen yang merupakan suruhan dari Sang Guru atau Master. Master merupakan sosok misterius yang akan kita jumpai sosok aslinya di episode akhir. Sosok Master inilah yang jadi tokoh sentral dalam perjalanan waktu. Untungnya, mereka belum terlambat, saat Lee So Hen masih mencari halaman terakhir dari buku ramalan itu, Min Hyuk dan Tae Yi sudah datang dan mengambil buku tersebut.

Advertisement

Halaman terakhir dirobek Dr. Jang kemudian diberikan ke putrinya, sebelum orang-orang dari masa depan tersebut datang. Singkat cerita, Tae Yi mengandung anak Min Hyuk, tapi anak itu berpotensi cacat kalau dilahirkan karena Tae Yi melintasi lubang cacing. Min Hyuk menyuruhnya untuk aborsi dan kembali ke masa depan, sedangkan Tae Yi berpikir sebaliknya, ia ingin melahirkan anak itu dengan tinggal pada tahun 1992.

Drakor ini memiliki alur maju mundur, kita akan sering bolak-balik antara tahun 2050, 2020, 2010, dan 1992. Tahun 2050 merupakan waktu bagi orang-orang Alice, mereka datang dari waktu itu untuk ke waktu dimana mereka akan mengembalikan dan memperbaiki kehidupan yang telah mereka jalani, atau sekedar menyelesaikan tugas dari Alice.

Advertisement

Sedangkan 2020 adalah waktu masa kini, ketika Jin Gyeom, merupakan anak dari Tae Yi mengidap penyakit Alexithymia, yakni tidak bisa mengungkapkan ekspresi. Jadi beliau ini ekspresinya ya datar banget. Jin Gyeom merupakan detektif yang ingin mengungkap alasan ibunya meninggal pada tahun 2010. Inilah cerita inti yang akan buat kita mutar-mutar memahami konsep perjalanan waktu dalam drakor ini.

Secara keseluruhan, ide dari arahan sutradara Baek Soo Chan ini mampu membuat kita tidak bosan, karena sepanjang cerita kita akan terus diajak berpikir. Kita akan menemukan dua orang yang sama dalam satu waktu, seolah-olah mereka berbeda. Salah satunya dari masa depan. Dalam film bertemakan time travel yang serupa, normalnya ketika orang masa depan ke masa lalu, dan masa lalu berubah, otomatis masa depan ikut berubah.

Anak fisika mungkin akan suka dengan drakor ini. Tae Yi pada tahun 2020 merupakan seorang Profesor Fisika, yang sangat terobsesi dengan perjalanan waktu. Teknologi canggih juga akan kita temui, seperti senjata Alice, perangkat khusus seperti HP, drone yang berbeda dari yang biasa, gedung Alice yg mewah, dan lain-lain yang akan memanjakan matamu.

Menurut saya, drakor ini ajaib dalam ide, tapi kurang dalam eksekusi. Secara konsep, perjalanan waktu yang ditawarkan sangatlah brilian, bahkan beda dengan yang lain apalagi dibumbui secara ilmiah. Namun, drama yang disajikan terlalu bertele-tele, masih banyak part yang seharusnya nggak ada. Akhir cerita dari 16 episode tersebut memang happy ending, tapi rasa-rasanya saya masih agak bingung dengan cerita tersebut, apalagi tentang buku ramalan itu, yang menjadi asal usul kenapa perjalanan waktu itu ada.

Masih banyak misteri yang belum diungkapkan, serta ending yang menurut saya seharusnya tidak begitu. Ending-nya mematahkan ekspektasi saya karena malah membuat saya bertanya lagi, lho kok gini? Padahal jalan cerita yang rumit secara bertahap saya sudah mengerti, tapi diakhiri dengan masalah baru.

Rating yang saya berikan 7/10. Drakor ini saya tonton di aplikasi Vidio, yang ditayangkan di SBS dan berakhir pada 24 Oktober 2020. Bagi kalian yang suka genre fiksi ilmiah, drakor ini recommended banget.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa Manajemen Dakwah UIN Alauddin Makassar

Editor

Penikmat buku dan perjalanan

CLOSE