Anda Beradu Argumen di Media Sosial? Eits, Perhatikan Juga Etikanya!

Kita pasti hampir setiap saat memegang smartphone, apalagi pada masa yang serba cepat ini, ketika kita dihadapkan pada persebaran informasi yang sangat cepat. Dengan keadaan yang seperti itu kita dituntut untuk memiliki kemampuan memfilter mana berita yang benar dan mana berita yang hoax. Selain mempunyai kemampuan tersebut, kita juga harus mempunyai etika ketika menggunakan aplikasi yang ada di smartphone, khususnya media sosial.

Advertisement

Ketika berselancar di media sosial, kadang kita menemui postingan-postingan yang judulnya mencuri perhatian, kontroversial, atau bahkan judul yang menyudutkan citra seseorang. Ketika di buka link nya ternyata tidak seheboh judulnya, atau bahkan tidak ada hubungannya  dengan judul postingan tersebut. Judul yang menghebohkan yang di tampilkan di beranda media sosial hanya untuk meningkatkan views atau rating saja.

Namun judul yang kontroversial tersebut tetap berhasil mengundang banyak pengguna media sosial dan membuat kolom komentar postingan tersebut menjadi ramai. Yap, ramai dengan perdebatan, adu argumen, hingga adu cacian dan makian. Apakah semua orang yang berkomentar di postingan tersebut benar-benar membaca berita itu sampai tuntas? Tidak kawan.

Ya, memang ada sebagian orang yang mengklik tautan tersebut untuk benar-benar mengetahui informasi yang ada di dalamnya. Namun ada juga yang hanya melhat judulnya tapi tidak membaca isi beritanya, malah langsung menuju kolom komentar. Jika ia merasa ada komentar yang bagus ia akan memberi like. Tapi jika ada komentar yang tidak sesuai dengan pendiriannya, maka ia akan membalasnya dengan opininya, kadang halus namun kadang juga dengan umpatan. Nah biasanya yang berkomentar dengan umpatan atau celaan ini lebih banyak kita temui.

Advertisement

Karena banyaknya dan ramainya media sosial kita dengan hal-hal seperti itu, Indonesia pernah menjadi negara dengan netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Tentu ini menjadi ironi, ketika kita dikenal dunia sebagai negara yang masyarakatnya ramah, murah senyum, memiliki sopan santun yang baik namun berbanding terbalik ketika di dunia maya. Hal tersebut tentu akan menurunkan citra masyarakat Indonesia di dunia internasional, karena internet adalah tempat yang terbuka dan semua bisa mengaksesnya. Apalagi jejak digital saat ini sangat mudah ditelusuri di masa ‘banjir informasi’ seperti sekarang.

Tentu kita tidak ingin Indonesia terus-terusan dianggap sebagai negara dengan netizen yang tidak sopan. Kita pasti ingin keramahan moral yang dimiliki bangsa Indonesia di dunia nyata juga bisa ditemukan di dunia maya. Maka dari itu masing-masing dari diri kita memerlukan kemampuan literasi digital, agar kita bisa memilah dan memilih mana informasi yang benar dan mana informasi yang salah. Dengan kemampuan literasi digital yang baik kita juga bisa menentukan mana sumber informasi yang dapat dipercaya dan mana sumber informasi yang tidak dapat dipercaya.

Advertisement

Selain mempunyai kemampuan literasi digital yang baik, ketika berselancar di internet kita juga harus menanamkan budaya membaca. Kebiasaan yang biasa kita temui saat ini adalah netizen kita baru membaca judulnya saja sudah berkomentar dan malah menyulut perdebatan yang tidak perlu dan memunculkan celaan dan umpatan, padahal ia tidak membaca berita atau caption postingannya hanya sebagian. Itulah yang membuat netizen kita terkenal sebagai netizen yang tidak sopan.

Terakhir, bersikaplah terbuka ketika berselancar di media sosial. Internet adalah tempat berkumpulnya orang-orang dari segala penjuru, wajar jika kita memiliki perbedaan pendapat. Kalau kita menemui pendapat yang tidak sesuai dengan pemikiran kita dan ingin beradu argumen di kolom komentar, maka berikan argumen yang logis, sampaikan dengan tutur kata yang sopan, kalau perlu  tambahkan bahan pendukung seperti foto atau tautan ke portal berita yang dapat dipercaya. Dengan begitu iklim media sosial kita tentu akan lebih kondusif dan adem, tidak hanya soal debat kusir yang berujung pada caci maki saja. Kalau semua netizen bisa menerapkan hal-hal diatas tentu stigma tidak sopan bagi netizen indonesia bisa dihilangkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka ngemil bawang goreng.

CLOSE