Bagaimana Aku Berjuang Hingga Saat Ini

Ini perjuanganku! Mana perjuanganmu?

Perkenalkan nama saya Aura Sabila Putri Sutanto. Saya merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara yang lahir di klaten pada tanggal 10 Januari 2004. Saya besar dan tumbuh di keluarga yang bisa dibilang cukup disiplin. Namun, dengan doa dan didikan kedua orang tua saya tersebut,  sekarang saya berhasil melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret di jurusan yang sudah lama saya inginkan. Tentu saja butuh proses yang panjang untuk berada di posisi saya sekarang. Essai ini akan menceritakan bagaimana saya bertahan setelah berhasil lolos ke Fakultas Kedokteran UNS.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tumbuh besar dikeluarga yang cukup disiplin bukan sesuatu yang mudah, terutama dibidang pendidikan. Sejak kecil, saya selalu dibiasakan untuk belajar di malam hari ditemani oleh kedua orang tua saya. Namun, durasi belajar yang ditetapkan bukan durasi yang memberatkan anak setingkat sekolah dasar. Cukup dengan mengulang materi-materi yang diajarkan guru di sekolah dan menyiapkan sedikit materi untuk hari berikutnya. Memang terasa berat pada awalnya tapi semakin lama saya semakin terbiasa. Seiring jalannya waktu, saya mulai belajar sendiri tanpa ditemani kedua orang tua saya. Bahkan, saya bisa mulai belajar tanpa disuruh serta bisa menyusun jadwal belajar saya sendiri. Dari sinilah bekal saya untuk bisa bertahan di fakultas kedokteran

Usaha tidak akan menghianati hasil kalimat tersebut merupakan prinsip yang selalu saya pegang bahkan hingga saat ini disaat saya sudah menjadi mahasiswa kedokteran. Menjalani kehidupan sebagai mahasiswa baru bukan suatu hal yang mudah. Terutama disaat harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru, sistem pendidikan yang jauh berbeda dengan jenjang pendidikan yang sebelumnya, serta dengan teman-teman lain yang latar belakangnya lebih heterogen. Awal kehidupan sebagai mahasiswa terasa sangat berat karena harus menjalani masa orientasi mahasiswa baru bersamaan dengan kegiatan kuliah yang sudah mulai berjalan. Disaat seperti itu, otak harus mulai berpikir bagaimana supaya kehidupan saya sebagai mahasiswa baru ini bisa berjalan seimbang agar saya bisa bertahan di fakultas kedokteran. Cukup lama bagi saya bisa beradaptasi dan fokus menjalani perkuliahan.         

Seiring berjalannya waktu saya mulai menemukan beberapa cara agar saya bisa terbiasa dengan dunia perkuliahan ini. Hal pertama yang bisa saya sadari adalah saya harus bisa menumbuhkan keinginan serta minat dari dalam diri sendiri untuk bisa bertahan. Dorongan dari dalam diri ini sangat penting sebagi modal agar bisa melanjutkan kehidupan sebagai mahasiswa kedokteran. Percuma apabila memiliki banyak dorongan dari luar tapi diri sendiri tidak menginginkannya. Setelah menumbukan dorongan dan minat dari dalam diri, mulai atur waktu untuk belajar. Jadwal perkuliahan mahasiswa kedokteran memang sangat padat sehingga harus bisa membagi waktu agar kehidupan kuliah, istirahat, serta belajar tetap berjalan seimbang. Setelah bisa membagi waktu dengan baik, mulai cari cara belajar yang tepat. Hal ini sangat penting bagi mahasiswa kedokteran. Banyaknya ujian yang harus dilalui serta materi perkuliahaan yang sangat banyak menuntut mahasiswa kedokteran untuk bisa menemukan cara belajarnya sendiri. Tidak bisa hanya meniru cara belajar orang lain. Ada banyak gaya belajar yang bisa dicoba agar mahasiswa kedokteran dapat menemukan cara yang paling efektif. Gaya belajar yang efektif bagi saya adalah visual dan kinestetik. Gaya belajar yang tepat akan lebih baik jika diimbangi dengan pembagian prioritas belajar yang baik pula. Memang waktu waktu tertentu saya harus merelakan waktu istirahat dan bermain saya terutama disaat saat ujian. Namun, disaat itulah saya semakin memegang prinsip saya bahwa disaat saya berusaha maksimal akan didapatkan hasil yang optimal. Setelah ujian selesai, supaya badan dan pikiran tidak lelah akan lebih baik jika tidak langsung membenbani diri sendiri dengan belajar tapi beri waktu untuk istirahat sejenak. Memberikan apresiasi bagi diri sendiri atau biasa disebut dengan self reward juga penting untuk dilakukan sehingga badan kita juga akan merasa dihargai dan lelahnya terbayarkan. Hal tersebut juga membantu saya untuk bisa lebih fokus di perkuliahan berikutnya.

Mahasiswa kedokteran juga harus mampu menjalin relasi yang baik dengan dosen pengajar sertang kakak tingkat. Relasi tersebut sangat diperlukan selama menjalani kehidupan sehari hari di dunia pekuliahan. Tidak cukup hanya rajin belajar saja. Membangun relasi bisa dilakukan dengan beberapa cara salah satunya dengan mengikuti organisasi atau UKM. Dengan mengikuti organisasi selain menambah relasi, secara tidak langsung juga memberikan banyak manfaat positif dan membuat saya menjadi semakin produktif. Saya bisa melatih kemampuan saya untuk berkomunikasi dengan banyak orang, mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, dan banyak manfaat lainnya. Selain itu, bisa juga dengan menjadi asistan laboratorium. Selain menambah relasi dengan kakak tingkat bisa juga mambangun relasi dengan dokter. Disaat sudah dapat membangun relasi dengan baik, lingkungan pertemanan yang positif juga sangat mendukung menjalani kehidupan perkuliahan karena dapat memberikan dorongan tersendiri bagi saya. Dari semua cara yang telah saya lakukan, yang paling penting bagi saya adalah doa dan dukungan kedua orag tua.

Dalam kesimpulannya, sebagai mahasiswa kedokteran harus pintar dalam beradaptasi dan mencari cara yang tepat agar bisa tetap bertahan selama perkuliahan mengingat panjangnya perjalanan yang harus dilalui untuk nantinya bisa menjadi dokter yang bisa memberikan manfaat bagi banyak orang. Setiap orang memiliki caranya masing masing sehingga tidak menutup kemungkinan banyak orang yang memiliki cara yang berbeda dari cara yang sudah saya lakukan. Namun, hal tersebut bukanlah sesuatu yang perlu dipemasalahkan yang terpenting tidak mengalami kesulitan selama mengikuti kediatan perkuliahan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Perkenalkan saya Aura Sabila Putri Sutanto mahasiswa Fakultas Kesokteran Universitas Sebelas Maret tahun 2022 dimana saat ini saya sedang menyelesaikan penugasan saya dengan menggunakan hipwee