Catcalling Masih Dianggap Remeh. Benarkah Catcalling Hanya Sekadar Bercandaan?

Istilah catcalling memang belum banyak yang tahu, tapi hampir semua perempuan pasti tidak asing dengan 

Advertisement

Ekhem, ekhem, cewek…, mau kemana, neng?, sendirian, nih?, senyum dikit, dong, atau siulan-siulan genit dan sejenis godaan lain.

Pelaku catcalling sering kali tidak merasa bersalah dan menganggap itu hanyalah hal sepele. Namun, benarkah catcalling yang mereka lakukan hanya sekedar bercandaan, pembuka percakapan, atau hal yang tak perlu dianggap serius? Apakah itu adalah cara menyapa yang benar? Atau apakah menggoda perempuan adalah hiburan yang menyenangkan?

Yuk, kenali catcalling lebih dekat!

Catcalling merupakan bentuk street harassment dimana (biasanya) laki-laki memberikan komentar, gerakan tubuh atau siulan (tidak pantas) kepada perempuan asing. Catcalling merupakan masalah sosial yang sangat sering kita temukan dan bahkan dianggap lazim bagi sebagian orang. Tidak semua laki-laki melakukan catcalling tetapi masalah ini umum dialami oleh perempuan.

Advertisement

Kenapa Dianggap Remeh?

Menurut kacamata pelaku, catcalling yang mereka lakukan bukanlah hal yang serius dan bukan sebuah kesalahan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh proses berpikir dan keinginan pelaku untuk menunjukkan dominasi terhadap orang lain, mendapatkan perhatian, bahkan pelaku dapat merasa senang jika menggoda seseorang di jalan. Pelaku menjadikan catcalling sebagai cara untuk menunjukkan ketertarikan dan minat seksual pada seorang perempuan. 

Tidak dapat dipungkiri, budaya dimana laki-laki merasa punya power untuk mempengaruhi perempuan juga memiliki andil yang besar dalam fenomena ini. Laki-laki merasa bisa melakukan apapun terhadap seorang perempuan sehingga catcalling dianggap sebagai penyalahgunaan dominasi dan kekuasaan.

Advertisement

Mereka tidak sadar bahwa catcalling yang mereka lakukan membuat perempuan panik dan tidak nyaman. Mereka akan berusaha menghindari catcalling dengan membatasi pergerakan mereka, memilih jalan lain yang dirasa lebih aman, bahkan untuk meminimalisir peluang pelecehan seksual, mereka akan mengubah pakaian mereka menjadi lebih tertutup. Korban mendapatkan tekanan psikologis, sulit menemukan ruang yang aman, dan khawatir akan diganggu.

Ketika seorang perempuan mencoba tidak menghiraukan sapaan, pelaku bisa saja memberikan serangan fisik atau kekerasan seksual. Seperti halnya yang terjadi pada tahun 2019 dimana seorang mahasiswa terbunuh di Chicago. Ruth George diikuti oleh seorang laki-laki bernama Donald Thurman yang kemudian mencekik George karena kesal catcall-nya diabaikan. George ditemukan tak bernyawa di garasi parkir satu hari setelahnya.

Tentu saja ini merupakan masalah yang serius, seharusnya jika memang ingin menyapa atau berkenalan lakukan dengan sopan, meminta izin, tahu batas/kapan harus berhenti. Jangan sampai masalah ini dianggap normal oleh banyak orang. Masyarakat luas diharapkan agar tidak memandang remeh catcalling karena banyak kasus yang membahayakan perempuan berawal dari hal sesederhana ekhem, ekhem, cewek.. Pelaku pun tidak akan berhenti melakukan catcalling selama tidak efektif dan konsistennya sanksi yang diberikan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Halo!

CLOSE