Kata Suami, Belanja Itu Begini Loh..


Suami saya sering menegur saya setiap kali ada paket belanja tiba di teras rumah. Karena suami saya berpikir bahwa sering belanja adalah dasar dari terbitnya teguran ‘besok lebih hemat lagi, ya..’.


Advertisement

Padahal jika ditimbang fungsi barang dan kegunaannya di rumah, tanpa sadar suami juga ikut merasakan kemudahan dari barang yang dibeli oleh istri baik dari belanja online atau beli barang kredit dari tetangga sebelah hihi.

Mendasar sekali ya, menerjemahkan perspektif belanja dari sudut pandang suami. Karena meyakinkan suami bahwa kita sebagai istri tidak terlihat boros sangatlah sulit. Sebab barang yang dominan dibeli istri dari marketplace atau toko adalah untuk kemudahan dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Jujur saja kami baru menikah dan sedang dalam tahap adaptasi keuangan rumah tangga. Mulai dari penyamaan persepsi belanja harian, bulanan hingga pembelian barang lain diluar kebutuhan rumah tangga menjadi topik utama yang wajib dikomunikasikan terbuka oleh kami berdua. Akhirnya ditemukanlah pola belanja yang memang sangat butuh, tapi butuhnya mendesak atau tidak. Hal tersebut yang akhirnya menjadi solusi dari debat bulat kami soal belanja, agar keuangan rumah tangga terpakai dengan tepat sasaran.

Berpikir tentang manajemen keuangan rumah tangga, hal krusial yang memang sangat menjadi pertimbangan kami dalam mengeluarkan uang sebagai sepasang suami-istri seperti yang saya alami sendiri adalah untuk pengeluaran kebutuhan non-utama seperti shopping atau belanja. Bukan bermaksud menjalani rumah tangga dengan konsep ngirit, namun kami masih dalam fase memperhitungkan pengeluaran, haha. Kami tidak juga mengkampanyekan konsep minimalism karena kami paham dan sadar betul bahwa setiap pasangan punya fasenya sendiri untuk menuju tahapan financial freedom versi mereka.

Advertisement


Jika dalam pandangan istri belanja adalah sebuah aktifitas yang menyenangkan, menjadi sebuah momentum healing paling simple dan memuaskan berbeda dengan konsep berpikir shopping ala suami.


Suami berpikir bahwa berbelanja atau membeli sesuatu adalah untuk kebutuhan mendasar yang memang harus dikeluarkan untuk kebutuhan yang memang amat sangat penting. Berbeda cerita dengan suami yang memiliki spent budget lebih sehingga bisa ‘memelihara hobinya’ yang terlihat too much bagi suami lain yang menggunakan uang untuk dibelanjakan hanya sebagai pemenuhan kebutuhan yang amat sangat penting. Itulah sebabnya uang suami lebih sering awetnya daripada uang istri. Karena suami tidak banyak menerapkan konsep ‘memutar uang’ seperti istri.

Advertisement

Menurut suami saya, wajib ada kesepakatan dalam pembagian uang gaji yang harus didasari komitmen dalam mengeluarkannya untuk dibelanjakan baik secara online atau untuk membeli sesuatu yang mendadak. Suami saya berpikir dengan membeli sesuatu diluar kebutuhan rumah tangga adalah sesuatu yang berlebihan, lebih baik uangnya ditabung atau digunakan untuk investasi. Dalam perhitungan istri, manajemen keuangan rumah tangga adalah dilihat dari bagaimana perputaran uang belanja berjalan dengan baik walaupun ada saja pengeluaran untuk belanja, pendapat ini pasti dikemukakan oleh istri yang bekerja atau memiliki penghasilan tambahan baik dari bisnis di rumah atau memang selalu ada tambahan uang dari suami diluar jadwal gajian bulanan.

 


Perhatikan Perbedaan Kebutuhan dan Keperluan


Beda arti kebutuhan dan keperluan. Kata suami saya, kalau memang ada uang lebih, mau konsepnya butuh atau perlu pasti akan diizinkan untuk belanja. Tapi jika dalam perhitungan suami kita sudah tampak banyak paket berdatangan, sepertinya sebagai istri perlu meyakinkan ulang agar suami memberi kesempatan istri untuk belanja.

 


Perhitungkan Urgensinya


Istri seringkali berorientasi kepada ‘ini butuh banget, sayang’. Padahal butuhnya masih bisa ditunda untuk dibelanjakan di bulan depan, bukan untuk belanja sekarang. Egosentris istri yang seringkali bias dengan kata kebutuhan menjadi pertimbangan besar bagi suami dan bisa menjadi pemicu pertengkaran kecil berulang yang tidak akan selesai selama marketplace dan saldo m-banking masih rutin digunakan. 

 


Suami Sangat Berharap Istri Pandai Mengelola Hasrat Belanja


Suami mana yang tidak bahagia luar biasa jika dalam sepekan tidak banyak kurir yang datang dan berteriak ‘pakeet’. Dalam diri suami, terbesit pikiran ‘istriku kok belanja terus, ya ?’ ‘bagaimana keuangan tengah bulan bisa aman kalau sering belanja ?’. Pertanyaan mendalam dari lubuh hati suami paling dalam akan terjawab memuaskan jika istri mampu mengendalikan hasrat belanja. Buat para istri, percayalah.. suami hanya ingin uangnya terpakai dengan baik, mereka tidak berniat menyalahkan istri semata karena penilaian ‘boros’ dari paket-paket yang tampak berdatangan bergulir dari pekan ke pekan. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya menulis dan saya terus belajar.

CLOSE