Evolusi Prostesis; Manusia Telah Menemukan Cara Untuk Menanggulangi Kecacatan dan Mengubahnya Menjadi Sesuatu yang Unik.

Prostesis ini memiliki kemampuan dalam penyesuiannya untuk tumbuh seiring pertumbuhan penggunanya. 

Kehilangan bagian badan secara permanen adalah hal yang berat dan sesuatu yang tidak dapat didapatkan lagi, namun  dengan perkembangan di bidang teknologi medis, prostetik telah memungkinkan orang untuk mendapatkan kembali anggota badan mereka yang hilang dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Prostesis adalah alat yang menyerupai anggota badan seperti tangan atau kaki dan dapat digunakan sebagai pmegganti anggota tubuh yang hilang.

Advertisement

 

Ilmu yang digunakan untuk membuat prosthesis tersebut adalah prostetiks. Perkembangan prostetik ini sudah dimulai pada tahun 90-an dan terus berkembang sampai saat ini. Dengan kemajuan teknologi selama beberapa dekade terakhir, prostetik telah menjadi lebih maju dan memberikan layanan yang lebih baik terhadap mereka yang tidak memiliki atau kehilangan anggota badan.

 

Advertisement

Pertama, mari kita bicarakan mengenai evolusi prostetik dari masa ke masa. Mulanya, ilmu prostetik dimulai dari pembuatan kaki bagi mereka yang kehilangan anggota badan. Hasil dari ilmu prostetik tersebut adalah prostesis. Ada dua jenis prosthesis. Pertama untuk tubuh bagian bawah yaitu kaki. Prostesis ini membantu pengguna untuk berjalan, tetap stabil, dan menyerap kejutan. Prostesis kedua untuk tubuh bagian atas seperti lengan dan tangan. Prostesis ini membantu pengguna untuk mengenggam, berpegangan, menulis, dan makan.

 

Advertisement

Tapi bagaimana cara kerja prostesis ini? Prostesis untuk tubuh bagian atas yang digunakan untuk tujuan medis biasanya dikontrol melalui kabel yang terhubung di bahu, otot dari bahu akan mengontrol prostesis. Cara lain untuk mengendalikan prostesis adalah melalui motor. Motor-motor ini dapat dikontrol oleh bahu seperti metode sebelumnya atau melalui sisa  otot yang pasien masih miliki. Jenis prostesis ini disebut prostesis myoelectric. Prostesis canggih yang  bersendi dua lebih kompleks untuk dibuat. Kontrol sekuensial diperlukan untuk mengontrol prostetik bersendi dua.

 

Pengguna harus terlebih dahulu menandakan otot yang membuat prostesis menekuk tangan dan menandakan otot yang lain untuk menutup pegangan. Dibanding dengan anggota tubuh alami manusia, protesis butuh waktu yang lebih lama untuk meggerakan prostesis tersebut. Setelah seseorang mendapat prostesis yang baru ditubuhnya, dia harus menjalani sesi terapi supaya dapat menggunakan prostesis tersebut dengan lancar dan baik.

Saat ini, perkembangan teknologi prostetik telah lebih maju, prostesis terbaru sekarang dibuat dari printer 3D dan telah menjadi lebih canggih. Sebuah perusahaan yang dikenal sebagai Open Bionics yang berlokasi di Bristol England, mempunyai tujuan  untuk mereka yang tidak memiliki anggota tubuh mendapat “kelebihan kekuatan” melalui prostesis. Hasil dari visi ini, adalah produk yang bernama “Tangan Pahlawan”, prostesis yang terbuat dari printer 3D.

 

Prostesis ini dikendalikan oleh empat motor yang terhubung ke masing-masing jari. Prostesis ini memiliki sensor di dalamnya, yang memungkinkan untuk mengambil sinyal dari otot pengguna. Satu hal yang membuatnya unik dibanding  prosthesis yang lain adalah kemampuannya untuk tumbuh bersama penggunanya. Prostesis ini memiliki kemampuan dalam penyesuiannya untuk tumbuh seiring pertumbuhan penggunanya. 

 

Manusia telah menemukan cara untuk menanggulangi kecacatan dan mengubahnya menjadi sesuatu yang unik. Orang-orang yang menggunakan prostesis modern seperti “Tangan Pahlawan” meyukai  bentuk keuniknya dan tidak ingin prostesis tersebut tampak seperti tangan manusia biasa. Mereka malah memberinya warna dan kepribadian  sendiri sebagai cara untuk mengekspresikan diri. Ini adalah langkah di mana manusia dapat menggunakan teknologi untuk menolong lebih banyak orang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE