Kesempatan Untuk Berubah Selalu Ada, Optimislah!

Menua tanpa karya adalah bayangan paling pahit. Tidak pernah melakukan apapun sehingga tidak akan ada kenangan baik. Sebenarnya kita yang muda punya masa keemasan dan waktunya: sekarang.

Advertisement

Bicara soal kesempatan, setiap hari adalah kesempatan.

Pagi yang datang selalu menawarkan lembaran baru untuk ditorehkan. Kita sendiri yang harus menorehkannya, hari ini milik kita. Setiap hari milik kita, maka optimislah!

Ada satu pertanyaan “Kalau kamu diberikan kesempatan pergi ke manapun, mana yang akan kamu pilih? Masa lalu atau masa depan?”

Advertisement

Beberapa orang ingin pergi ke masa lalu dengan alasan menemui orang-orang keren yang sekarang sudah tidak ada. Lainnya lagi ingin memperbaiki masa lalu, kesalahan yang pernah terjadi harus diganti.

Beda hal dengan mereka yang ingin ke masa depan. Saya termasuk orang yang ingin segera sampai di masa depan. Barangkali tanpa berdarah, menemui kerikil, airmata untuk ke sana hanyalah perjalanan tanpa pelajaran. Terdengar tak berkesan. Lalu bagaimana dengan kamu?

Advertisement

Menyiapkan masa depan. Kalau ada sebuah pintu yang langsung mengantar kita ke sana, saya mungkin akan segera masuk dan merapikan segalanya. Hal-hal yang saya ingin raih kelak, agar ketika tiba di sana saya hanya perlu berkata “Welcome home my self!”

Pernah ketika usia saya masih 17, ada catatan yang ditulis pada buku tahunan tentang keinginan 10 tahun mendatang. Tak perlu takut, apapun bisa terjadi. Fase kita memang akan berubah bukan?

Langkah nyata sering kali tak perlu banyak kata, ia hanya perlu segera dilakukan. Kesempatan untuk mengubah yang bisa diubah, ya sekarang. Banyak contoh dan sebaiknya kita pikirkan ini dan tanya pada hati. Untuk mencapai kesuksesan di masa depan, apa yang bisa kita lakukan?

Sukses dunia akhirat, itu keinginan semua orang mukmin. Jika hidup kita adalah perjalanan maka petanya adalah Al Qur’an dan Hadits. Kita harus bisa menggunakannya dengan baik. Lalu, langkah apa tentang sukses dunia yang akan menyelamatkan akhirat?

Berbahagialah sebelum menentukan jalan yang akan dipilih. Mana kecenderungan yang akan membawa kita menjadi total dalam melakukan hal tersebut? Misalnya seorang desainer grafis. Ia sejak dulu suka menggambar, ia fokus dan sangat senang melakukan itu. Sampai suatu hari dia benar-benar menggeluti dengan menjadikan itu sebagai kuliahnya. Bukan tanpa hambatan juga tanpa lelah, semua itu ada tapi karena ikhlas… maka letih tak terkeluhkan. Hingga pada akhirnya ia menjadi ahli. Begitulah cinta mengantar pada sebuah totalitas yang menjadikan masa depan tak perlu dikhawatirkan akan bagaimana.

Kenali diri kita, sebab hak milik hanya ada pada kita. Selagi muda, maksimalkan potensi diri di bidang yang kita suka, sampai akhirnya uang yang akan mengejar kita.

Selamat mengambil kesempatan! 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

A creative-lifetime learner | Last man standing's

3 Comments

  1. Aan Mi'dad berkata:

    Mantap.. tatap tegaklah masa depan…
    Harapan itu masih ada

CLOSE