Kisah Safitri, Bukti bahwa Ikhlas Membawa ke Sesuatu yang Terbaik

Dikisahkan setengah abad silam ada seorang santriwati bernama Safitri. Safitri mulai tinggal di pesantren semenjak lulus SMP. Di SMP-nya dulu Safitri adalah anak yang cerdas di bidang akademik. Safitri sering sekali mewakili sekolah untuk mengikuti lomba sains. Selain itu, Safitri sangat menyukai musik, baginya musik adalah hidupnya. Dari kegemarannya itu Safitri bahkan sering memenangkan perlombaan menyanyi saat mewakili sekolahnya. Di samping pintar menyanyi, Safitri juga sangat pandai melantunkan ayat-ayat suci Alquran dengan irama yang indah. Siapapun yg mendengarnya pasti akan merasakan ketenangan dalam ayat-ayat yg dilantunkan.

Advertisement

Hingga suatu hari ketika Safitri sudah mulai tinggal di lingkungan pesantren, Safitri merasa hidupnya sangat memilukan. Dia harus makan seadanya. Safitri juga merasa tidak memilik teman di sana, dia sangat sulit untuk mengikuti kegiatan di pesantren. Dia bahkan selalu mengantuk saat pelajaran berlangsung. Safitri merasa kehidupan nya dipesantren ini tidak sesuai dengan yang diharapkan. Padahal Safitri pikir setelah tinggal dipesantren, dia akan memiliki banyak teman dan dapat menambah pengetahuan lebih mendalam tentang Islam. Tetapi pada kenyataannya kehidupan di pesantren sangatlah menyulitkan dirinya.

Suatu hari Safitri menemui Pak Yai dan membicarakan keluh kesahnya selama tinggal di pesantren. Akan tetapi pak yai menjelaskan bahwa di pesantren itu memang tempatnya belajar, belajar untuk sabar, belajar mandiri, belajar untuk ikhlas dalam menjalani apa yang ada. Beliau juga menjelaskan bahwa kehidupan di luar pesantren bahkan akan lebih sulit dari ini, di luar sana itu lebih keras, begitu tuturnya. Pak Yai juga menambahkan bahwa di sini Safitri bisa belajar sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan nanti ketika ia keluar dari pesantren.

Setelah perbincangannya dengan Pak Yai selesai, Safitri mulai merenungi apa yang dikatakan Pak Yai dan mulai menjalankan kehidupannya di pesantren dengan ikhlas. Semenjak itu Safitri bahkan menjadi giat belajar hingga diangkat menjadi salah satu pengajar dipesantren tersebut.

Advertisement

Beberapa tahun kemudian setelah Safitri keluar dari pesantren, ia melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah. Dia mengambil jurusan komunikasi penyiaran Islam. Dalam kehidupan perkuliahan yg ia jalani sekarang Safitri mulai menyadari bahwa ternyata benar apa yang dikatakan oleh Pak Yai nya dulu bahwa segala apa pun yang dia alami dan lalui di pesantren dulu sangat berpengaruh pada kehidupannya sekarang.

Akan tetapi, akhir-akhir ini Safitri tengah merenungi apa yang beberapa bulan lalu dijalani olehnya. Safitri bertemu dengan salah seorang teman dari pesantrennya dulu, ia bernama Dion. Mereka bahkan sering berbincang-bincang di taman kampus, meskipun hanya untuk membicarakan hal yang tidak penting atau hanya sekadar berbagi cerita apa yg dilaluinya hari ini. Dari hari ke hari Safitri dan Dion semakin akrab dan mereka saling mengungkapkan perasaan satu sama lain. Hingga akhirnya mereka resmi berpacaran. Setelah berpacaran hubungan mereka menjadi lebih baik lagi, mereka sering pergi berjalan-jalan berdua, dan menghabiskan waktu luang bersama. Hingga kemudian Safitri menyadari bahwa pacaran adalah hal yang dilarang oleh agama. Safitri mengingat nasihat-nasihat Pak Yainya dulu tentang haramnya pacaran.

Advertisement

Safitri mulai sadar dan kemudian memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Dion. Meskipun begitu Dion juga pasrah karena Dion sendiri menyadari bahwa dirinya juga salah karena mengajak Safitri pacaran. Hingga kemudian Safitri dan Dion memutuskan untuk putus dan mulai saling mengikhlaskan satu sama lain.

Tak disangka di tengah proses mereka saling melupakan, justru takdir mempertemukan kembali mereka. Di mana saat Safitri pulang ke kampung halamannya untuk menemui calon suami yang dipilihkan oleh orang tuanya, ternyata orang yang dimaksud adalah Dion. Betapa terharunya mereka berdua, mereka sangat bersyukur karena ternyata rencana Allah jauh lebih indah dari apa yang diharapkan. Dari apa yang dilalui Safitri sadar bahwa apapun yang ia lakukan, jika didasari atas ketaatan pasti akan membawa kebaikan, bahkan berkali-kali lipat dari apa yang diharapkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE