Langkah Kecil untuk Mengatasi Pemanasan Global

Perjuangan manusia untuk mengatasi pemanasan global

Istilah pemanasan global bukanlah hal yang asing ketika hidup pada zaman sekarang. Teori atau istilah yang dulunya hanya dipandang sebagai sebuah mitos sudah terbukti kehadirannya dalam bumi kita. Peristiwa-peristiwa seperti kenaikan suhu global, peningkatan ketinggian air laut, perubahan iklim ekstrim, hanyalah beberapa contoh dari efek samping pemanasan global. Kebetulan juga peristiwa-peristiwa tersebut sering muncul dan menjadi berita utama pada sumber-sumber media massa. Ironisnya, masyarakat seluruh dunia baru peduli dengan masalah tersebut setelah situasi memburuk.

Advertisement

Dari situlah munculnya gerakan-gerakan seperti gerakan anti sedotan plastik, di mana warga-warga seluruh dunia mencoba untuk menghapus penggunaan sedotan plastik dengan tujuan mengurangi produksi plastik di dunia. Tetapi apakah sebenarnya gerakan seperti tersebut efektif untuk mengatasi pemanasan global? Jika benar lalu bagaimana hal tersebut akan membantu pencegahan pemanasan global? Kedua pertanyaan tersebut adalah pertanyaan dasar dari pembahasan ini, tetapi sebelum menjawab pertanyaan tersebut ada baiknya untuk memahami istilah pemanasan global dengan lebih rinci.

Pengertian pemanasan global menurut Natural Resources Defece Council adalah “merupakan kondisi dimana suhu rata-rata permukaan bumi meningkat sebagai akibat dari konsentrasi gas rumah kaca yang berlebih.”(Ariffin Saddoen, 2018). Dapat disimpulkan dari penjelasan tersebut bahwa istilah pemanasan global adalah efek samping yang diakibatkan oleh partikel-partikel gas yang disebut gas rumah kaca. Istilah gas rumah kaca adalah gas yang menjebak sumber pemanasan bumi seperti sebuah rumah kacau hijau yang memiliki suhu yang lebih panas dari biasanya.

Gas-gas yang termasuk kategori gas rumah kaca adalah karbon dioksida, metana, dinitrogen oksida dan gas-gas berflourinasi. Sayangnya, gas-gas tersebut adalah gas-gas yang biasa teremisi setiap hari secara reguler. Gas-gas seperti karbon dioksida dan metana bersumber dari kehidupan organisme di bumi. Website resmi Nasa yang mendalami materi iklim menyatakan bahwa “Komponen minor tapi sangat penting dari atmosfer, karbon dioksida dilepaskan melalui proses alami seperti respirasi dan letusan gunung berapi dan melalui aktivitas manusia seperti deforestasi, perubahan penggunaan lahan, dan pembakaran bahan bakar fosil.”(Nasa)

Advertisement

Dapat disimpulkan dari pernyataan tersebut bahwa seperti yang kita sudah ketahui, manusia dan hewan mengeluarkan karbon dioksida ketika bernafas. Takdir yang sama juga terulang pada gas metana, yang emisinya bersumber dari pembuangan organisme di bumi. Sebenarnya gas-gas rumah kaca memang teremisi secara reguler dan rutin pada bumi dari jaman dahulu. Dulunya, gas-gas rumah kaca bukanlah masalah yang sangat besar.

Populasi tumbuhan yang dulunya masih tinggi membuat gas-gas rumah kaca tersebut mudah untuk diserap dan banyaknya emisi gas rumah kaca masih setara dengan produksinya oksigen. Pemanasan global mulai menjadi masalah yang dikhawatirkan ketika revolusi industri pertama dimulai.

Advertisement

Revolusi industri pertama yang terjadi pada tahun 1750an berperan sangat besar kepada masalah pemanasan global yang kita alami sekarang. Seiring berjalannya waktu, pabrik yang menghasilkan gas golongan rumah kaca semakin banyak dan jumlah hutan dunia semakin mengurang. Situs web resmi BBC menyatakan bahwa “Konsentrasi karbon dioksida di atmosfer telah meningkat lebih banyak di belahan bumi utara di mana lebih banyak pembakaran bahan bakar fosil terjadi. Sejak Revolusi Industri, konsentrasi global meningkat sekitar 40%.”(BBC Weather Center, 2014)

Hal ini menjadi salah satu penyebab utama terjadinya pemanasan global. Dalam dunia yang selalu berkembang, penggunaan bahan bakar fosil tentunya akan selalu meningkat.  Dan dengan disertai nya faktor-faktor lain seperti populasi yang meningkat dalam kecepatan yang tinggi, jumlah emisi gas rumah kaca tentunya akan semakin bertambah.

Dan karena peristiwa-peristiwa  ini sudah berlanjut untuk waktu yang sangat lama, dampak-dampak pemanasan global mulai terlihat pada zaman sekarang. Seperti yang disebut pada awal, peristiwa seperti pencairan puncak es, pengancaman habitat dan hewan, peningkatan permukaan air laut dan perubahan iklim yang ekstrim menjadi lebih sering terdengar dan menjadi sebuah kenyataan.

Dampak-dampak buruk dari pemanasan global sudah mulai umum diketahui seluruh dunia. Walaupun pemanasan global tidak dapat dicegah secara langsung atau cepat, masyarakat seluruh dunia sudah mulai melakukan aktivitas-aktivitas yang akan membantu pencegahannya pemanasan global dalam rangka panjang. Gerakan-gerakan seperti anti penggunaannya sedotan plastik adalah salah satu contoh dari aktivitas yang masyarakat telah buat dan lakukan terhadap masalah ini. Gerakan anti penggunaan sedotan atau The Last Plastic Straw Movement adalah sebuah gerakan yang mempunyai tujuan untuk menghilangkan penggunaan sedotan plastik.

Sumber yang bernama SquareUp menjelaskan bahwa alasan dibalik target masyarakat terhadap penggunaan sedotan plastik adalah, “dampak negatifnya terhadap lautan dan margasatwa laut kita. Plastik di lautan adalah masalah besar – tidak terlihat lagi selain pulau sampah, atau video viral dari seekor kura-kura yang menderita akibat polusi laut, untuk memahami hal itu. Namun dari semua plastik yang berakhir di lautan, sedotan hanya menghasilkan empat persen dari limbah itu.”(SquareUp)

Walaupun hal tersebut terlihatnya sangat sederhana, menghapuskan penggunaan sedotan sangat berdampak baik terhadap masalah pemanasan global. Proses penguraian plastik menghabiskan waktu yang sangat lama. Karena itu, manusia lebih umum untuk membuang atau menghilangkan plastik dengan cara yang akan menghasilkan gas rumah kaca yaitu melewati proses seperti pembakaran. Hal tersebut berarti bahwa sebenarnya kedua cara untuk memproduksi dan penguraian plastik berhubungan dengan emisinya gas rumah kaca.

Menghapus penggunaannya sedotan plastik akan terlihat sangat positif ketika kita melihat statistiknya. Di Amerika Serikat saja, penggunaan sedotan plastik mencapai jumlah tinggi yaitu 500 juta sedotan per hari. Tetapi semenjak pergerakan ini mulai diterima dan diakui seluruh dunia, penggunaan sedotan di Amerika Serikat menurun menjadi 270 juta sedotan perhari. Hal tersebut adalah kemajuan yang sangat signifikan. Walaupun hal tersebut belum cukup untuk mencegah pemanasan global, hal seperti tersebut akan terlihat hasilnya dalam jangka waktu panjang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE