Mari Atasi Miskomunikasi Yang Menjengkelkan

Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain dalam menjalani hidupnya, sehingga hampir setiap aktivitasnya diperlukan komunikasi bukan?. Ya, komunikasi penting adanya untuk membangun hubungan timbal balik yang sesuai dan harmonis. Meskipun terdengar sederhana, namun dalam pelaksanaannya komunikasi juga memiliki faktor penghambat yang cukup memicu timbulnya masalah. Tak hanya mendengar namun hampir dari kita semua pasti pernah mengalaminya, dan hal tersebut tak jarang sangat menjengkelkan. Miskomunikasilah faktor pengganggu itu, hal yang sangat sering terjadi. Miskomunikasi sendiri merupakan kesalahan dalam memaknai informasi antara pengirim dan penerima pesan. Miskomunikasi juga dapat dinilai sebagai bentuk kegagalan komunikasi yang baik, dimana hal ini justru dapat menimbulkan kesalahpahaman pemicu rusaknya hubungan.

Miskomunikasi dapat terjadi akibat adanya beberapa faktor diantaranya ketidak pahaman terhadap inti pembicaraan, dimana biasanya terjadi karena komunikan tidak menyimak pembicaraan secara keseluruhan. Kemudian adanya asumsi atau dugaan yang dianggap benar namun tidak pernah dikonfirmasi kebenarannya. Lalu adanya bentuk kelebihan informasi dimana banyak informasi diluar konteks pembicaraan yang disampaikan, sehingga mengakibatkan pihak penerima pesan tidak dapat mencerna informasi dengan benar. Serta ambiguitas atau ketidakjelasan juga merupakan salah satu faktor penyebab miskomunikasi yang sering terjadi dikalangan kita. Dimana komunikan memiliki persepsinya masing-masing terhadap suatu pembicaraan, yang akhirnya justru menimbulkan miskomunikasi.

Menurut pengalamku, adanya miskomunikasi tak hanya menjengkelkan tapi juga terkadang berakibat fatal. Mulai dari urusan personal hingga urusan bersama, miskomunikasi tetap menjadi faktor penganggu yang rawan terjadi dengan akibat yang cukup besar. Tak jarang kesalahpahaman akibat miskomunikasi memicu permasalahan personal yang menambah kekacuan. Stress karena menganggap diri sendiri tidak becus dalam mengurus suatu hal juga dapat terjadi hanya karena adanya miskomunikasi. Contoh kecil dari pengalamanku dimana suatu momen aku dengan ketiga temanku sedang merencanakan hangout bersama, tapi hanya karena miskomunikasi kecil terkait keberangkatan mengakibatkan salah seorang temanku tidak dapat bergabung dengan kami. Itu baru masalah dalam lingkup kecil saja, bisa dibayangkan bagaimana jika miskomunikasi terjadi dalam aktivitas organisasi, perkuliahan, maupun pekerjaaan akan seberapa besar dampaknya. Tidak hanya kesalahpahaman personal namun juga kehancuran event dan pekerjaan yang akan mungkin tak terhindarkan. Meskipun terkesan remeh tapi miskomunikasi cukup berdampak selain mengganggu komunikasi yang harmonis namun juga mengganggu aktivitas kehidupan. Dengan demikian, ada baiknya miskomunikasi dapat dihindari agar komunikasi dapat terjalin dengan selaras dan harmonis sehingga aktivitaspun juga dapat berjalan dengan lancar. Dari aku, ada beberapa tips yang biasa aku gunakan dan mungkin dapat bermanfaat nih, untuk menghindari terjadinya miskomunikasi diantaranya.

1. Menjadi pendengar yang baik sebagai pihak penerim pesan

Alih-alih menyela pembicaraan, menjadi pendengar yang baik dengan memberikan waktu kepada pihak pengirim, dapat membuat pihak pengirim menyampaikan dan menyelesaikan informasi yang ingin diberikan dengan tenang dan runtut. Sehingga kita sebagai pihak penerima dapat menerima informasi dengan jelas dan benar.

2. Menyampaikan informasi dengan jelas sebagai pihak pengirim pesan

Sebagai pihak pengirim, kita bisa menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dipahami, dan berusaha menyampaikan informasi dengan runtut tanpa bertele-tele. Sehingga pihak penerima dapat menerima informasi dengan jelas.

3. Bersikap jujur dalam berkomunikasi

Artinya sebagai komunikan, baik pihak pengirim maupun pihak penerima pesan harus jujur dan terbuka terkait informasi yang sedang dibicarakan. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahpahaman.

4. Berhenti berasumsi tanpa konfirmasi

Bagi komunikan harus berhenti berasumsi sendiri, dimana dalam berkomunikasi harus saling terbuka. Apabila menangkap suatu informasi dari suatu pembicaraan ada baiknya dikonfirmasi terlebih dahulu kebenarannya agar tidak menimbulkan miskomunikasi dari asumsi yang salah.

5. Memperhatikan gaya komunikasi

Dalam beberapa kondisi, memperhatikan gaya komunikasi lawan bicara juga diperlukan dalam berkomunikasi. Diketahui bahwa ada beberapa gaya bicara dimana diantaranya contoh ada orang yang mudah berkomunikasi dengan penjelasan detail, namun ada pula yang lebih nyaman dengan intruksi langsung atau to the point, ada yang suka berkomunikasi secara verbal, tapi tak jarang ada yang lebih suka secara tertulis. Maka dengan ini, komunikan harus dapat memahami gaya bicara yang mudah dipahami lawan bicaranya

Miskomunikasi merupakan suatu bentuk kegagalan komunikasi yang baik, yang dapat menimbulkan berbagai bentuk kesalahpahaman dan kekacauan. Miskomunikasi sendiri dapat terjadi akibat beberapa faktor. Oleh karena itu, miskomunikasi perlu diatasi agar tidak semakin mengganggu aktivitas kita. Nah beberapa tips diatas dapat coba kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari agar miskomunikasi tidak terjadi. Apabila miskomunikasi tidak terjadi, maka kemungkinan dampak buruk juga akan terhindari. Sehingga komunikasi sebagai kehidupan sosial manusia dapat berjalan dengan selaras dan harmonis. Selain tips-tips yang telah aku paparkan, tentu masih banyak lagi cara-cara yang dapat kita terapkan untuk menghindari dan mengatasi miskomunikasi. Harapanku setelah membaca artikel ini, kita semua dapat mengerti dan paham betapa pentingnya komunikasi yang baik agar terhindar dari kesalahpahaman maupun permasalahan yang dapat timbul akibat miskomunikasi.

 

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini