Menghadapi Pertanyaan, Sekolah Lanjut untuk Apa?

Tinggal di lingkungan masyarakat kelas menengah ke bawah sering tak lepas mendapat pertanyaan skeptis, ‘sekolah lanjut untuk apa?’ Mereka seakan menganggap sekolah lanjut sangat tidak penting.  Mereka seakan memandang miring orang-orang dari kelas mereka sendiri untuk bersekolah lanjut. Mau jadi apa? Penggede? Mimpi!

Advertisement

Mereka beranggapan sekolah lebih lanjut, hanya membuang uang, tenaga, dan waktu. Memang apa yang didapat selain selembar ijazah yang sering tiada guna. Yang sering ditolak perusahaan begitu lulus. Memang apa yang lebih menarik dari sekadar gelar yang mengikuti nama?

Lalu, anggapan sekolah lanjut tidak begitu berguna menjadi semakin kuat di kalangan masyarakat ini. Begitu ada statement dari seorang public figure beberapa tahun lalu, bahwa kuliah tidak penting. Banyak yang lulusan sarjana yang menganggur dan banyak yang bukan lulusan sarjana yang lebih sukses.

Akan tetapi, ada jawaban paling klasik namun mendasar yang sering diajarkan dari sekolah dasar, bahwa belajar itu penting. Long life education, belajar itu adalah seumur hidup.

Advertisement

Belajar bukan sekadar dimulai ketika kita memasuki masa sekolah, dan berhenti ketika menerima ijazah. Nyatanya belajar dimulai sejak kita lahir berhenti ketika kita menutup mata.

Ketika kita kecil, masih baru lahir, kita telah belajar bagaimana beradaptasi dengan lingkungan di luar rahim ibu kita. Selanjutnya mulai belajar bagaimana berdiri, berjalan, makan, minum, dan lain sebaginya sebagai dasar kita makhluk hidup.

Advertisement

Kemudian belajar di bangku sekolah tentang berbagai hal sebagai bekal menghadpi dunia luar. Lepas dari masa sekolah, kita tetap tidak lepas begitu saja belajar. Bagi mereka yang menjadi orang tua, belajar bagaimana mendidik anak. Bahkan saat tua, lanjut usia, kita tidak berhenti belajar.

Lalu, ada pepatah mengatakan ‘tuntutlah ilmu samapi ke negeri Cina’, menuntut ilmu sejauh apapun itu.  Dan Nelson Mandela mengatakan, pendidikan adalah senjata terkuat yang dapat kamu gunakan untuk mengubah dunia. Menteri pendidikan, Nadiem Makariem, juga mengatakan bahwa sekolah lanjut itu penting.

Meski demikian, mengapa masih ada pertanyaan, ’sekolah lanjut untuk apa?’ Masih menganggap bahwa sekolah lanjut tidak penting.

Baik, benar mereka tidak tahu pepatah ‘long life education’ dan ‘tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina’, serta tidak mengenal Nelson Mandela dan mungkin juga menteri mereka.

Tapi, tidakkah mereka menyadari jawabannya pada diri mereka sendiri?

Ya, Jawabannya ada pada mereka. Bukan membandingkan, tapi ini jawaban tanpa sadar dari mereka sendiri. Mereka yang menyarankan lebih enak bekerja mendapat upah. Justru lebih sering mengeluhkan tentang upah yang hanya cukup untuk makan sehari-hari, daripada keluhan mengenai tugas dan bayangan deadline sekolah lanjut. Mereka yang menganggap ijazah hanya selembar kertas, mearasa iri pada pegawai berseragam necis.  Mereka yang mengeluh karena kurang mengerti karena lebih sering menghabiskan waktu di tempat kerja, berhadapan dengan mesin dan di bawah tekanan mandor.

Belum lagi keluhan di masa mendatang, atau mereka yang telah di masa tua. Yang masih sibuk bekerja untuk makan atau menunggu pemberian anak yang nasib tak jauh berbeda dengan mereka. Yang tidak lepas karena ketidaktahuan dan ketidakmampuan.

Yang mereka sebut hanya gelar mengikuti nama, memang benar. Gelar yang mengikuti nama menjadikan orang lebih dihormati dan mendapat kehormatan tersendiri.

Lalu, mereka mulai adu nasib. Betapa nyamannya hidup mereka bekerja dengan duduk, mudahnya memahami dan tahu mengenai berbagai hal, serta hari tua yang hanya siram-siram tanaman. Seakan mereka yang adu nasib lupa, dulu pernah menyakan hal skeptis sebagai salah satu alasan  mereka yang sebut hidup nyaman.

***

Sekolah lanjut untuk apa?

Paling umum, yang paling jelas, untuk mencari ilmu, yang dibuktikan dengan selembar ijazah. Selembar kertas yang menjadi bukti telah memenuhi ilmu dengan target tertentu. Kemudian, sekolah lanjut merupakan bagian dari pendidikan dan belajar. Tidak ada kata  berhenti untuk belajar. Belajar terus berlanjut hingga menutup mata. Ilmu yang didapat akan menjadi amunisi terbaik di kemudian hari.

Selain itu, untuk mendapat pengalaman. Dimana kehidupan bukan sekadar tempat kerja dan rumah. Pengalaman adalah guru terbaik, yang menjadi bekal di hari lusa. Untuk memutus rantai kebodohan.

Sekolah lanjut nyatanya juga membuka pola pikir kita, seperti berpikir jauh kedepan, visioner. Sebagai bukti, hari tua yang disebut tenang. Tidak sangsi begitu saja mengenai beberapa hal. Menjadikan diri, pribadi lebih baik dan dewasa dalam menyikapi berbagai persoalan.

Sekolah lanjut mencegah kita dari keluhan-keluhan tadi. Mencegah hanya mendapat upah untuk menyambung hari esok, mencegah dari minimnya pengalaman, serta mencegah kebingungan karena ketidaktahuan dan ketidakmampuan.

Bonusnya, mendapat gelar dengan kehormatan tersendiri.

Jadi, sekolah lanjut bukanlah hal yang tidak penting. Sekolah lanjut penting. Penting untuk mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik. Menjadikan diri dengan pribadi jauh lebih siap untuk segala perkembangan di masa depan. Bukan membuang waktu dan tenaga dengan percuma.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE