#PuisiHipwee Tentang Bertahan dan Ditinggalkan

Puisi dariku untuk mereka yang bertahan dalam pengembaraan serta cerita perihal nestapa sebuah kepergiaan


Dari Kami yang Ditinggalkan


Asa yang hampir putus dan rasa yang makin sirna. Ditenggelamkan dalam duka, semua berkaca meleburkan diri dalam derita. Di bawah payung hitam masih ada nikmat yang tersisa seperti bagaimana akhirnya kita berkumpul dengan mereka yang masih ada. Barangkali itu adalah salah satu penawar untuk air mata yang mengalir dengan derasnya.

Kita disatukan karena sebuah kepergian. Ironi yang sewajarnya kita terima.

Sedang kami yang di dunia menebak-nebak dan membuat alur sendiri bagaimana ditinggal pergi. Melepas raga di hari kamis, berpamitan sekali di hari Rabu. Gelagatnya tak penuh terka karena kami hanyalah manusia sok tahu, alih alih Tuhan telah mempersiapkannya.

"Semoga almarhum berbahagia melihat kita kumpul." Sekiranya hanya itu yang bisa kupanjatkan.

Bagaimana Ayah bisa bahagia di atas sana melihat sanak familinya berkerumun di bawah atap yang sama tertawa, meski hati mereka sedang robek dan jiwanya tercabik pahitnya kehilangan.

Kami yang di dunia mulai berhenti mempertanyakan. Tak lagi menuntut jawaban dari kenapa, kenapa, dan kenapa. Sebab memang sudah seharusnya. Kau pun mengerti, apa yang dibuat dari tanah akan kembali ke tanah.

Begitu pula Ayah dan kami, nantinya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini