Quarter-Life Crisis, Fase Hidup yang Mendewasakanmu

Bukan ancaman, tetapi peluang untuk mendewasakan

Pada suatu saat nanti, akan tiba masanya kamu tersadar bahwa kamu harus hidup sendiri entah cepat atau lambat. Hidup sendiri bukan berarti benar-benar hidup sendiri tanpa seorang pun yang menemanimu. Tetapi, lebih kepada kamu bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Keputusan yang kamu ambil akan secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada dirimu sendiri. Sayangnya, tak banyak yang segera sadar akan terjadi.

Advertisement

Rasa galau, merasa tak-berguna, kebimbangan yang menguasai diri. Hingga perasaan tidak berarti apa-apa mungkin perlahan mulai ada di dirimu ketika menginjak usia 25 Tahun. Sejatinya itu adalah alarm yang bagus. Masih jauh lebih baik kamu gelisah di umur 25 Tahun ketimbang santai-santai saja mengalir apa adanya tanpa rencana dan rasa bersalah.

Pada satu titik kamu akan tersadar. Kamu bukanlah seorang Superman. Kamu bukan pusat perhatian dunia. Orang yang sepertimu banyak. Orang dengan kelebihan dan kekuranganmu ada banyak. Kamu mungkin bisa sedikit menghibur diri dengan kata-kata motivator yang menyebut, "setiap dari kamu itu unik nggak ada persamaan dengan yang lain". Nyatanya tidak, kamu tidak se-spesial itu. Kamu memiliki peluang gagal yang sama dengan banyak orang gagal lainnya. Orang gagal yang tidak pernah tahu mereka adalah orang gagal.

Usia 25 tahun hingga 30 tahun adalah fase yang menentukan. Tidak apa-apa terlambat menyadari sebuah kegagalan ketimbang menikmati di dalamnya. Tidak apa-apa tidak begitu sukses ketimbang merasa telah sukses padahal tidak berarti apa-apa. Kamu boleh merasa cemas. Itu adalah hal manusiawi. Kamu bersyukur masih dikaruniai rasa cemas. Karena kamu harus segera bersiap untuk bergegas memperbaiki keadaan serta mempelajari banyak hal. Namun, jika kamu tidak memiliki previlige akan hal itu, tidak ada salahnya kamu fokus untuk "bertahan hidup".

Advertisement

Tidak semua orang dilahirkan dengan kondisi keluarga yang sama. Jangan pernah sekali-kali jangan pernah mengukur kadar kebahagiaanmu dengan kebahagiaan orang lain. Begitu juga dengan target dan rencana hidupmu. Sekali pun itu motivator kondang terkenal. Jangan pernah 100% menelan mentah-mentah apa yang ia ucapkan. Yang paling tahu kondisimu adalah dirimu sendiri, bukan orang lain.

Maka bergegaslah ambil pena atau pensil. Tulis apa yang harus kamu capai. Kamu bisa tulis ingin pekerjaan mapan. Bercita-cita pergi Haji atau Umroh bareng keluarga. Memiliki rumah sendiri sebelum menyentuh angka 40. Atau bahkan masuk 30 Before 30-nya Forbes. Bebas! Kamu sendiri yang paling tahu kemampuanmu.

Maka Usia 25 tahun atau fase-fase mengalami quarter-life crisis bukan hanya sebagai sebuah ancaman, tetapi juga bisa menjadi sebuah peluang. Peluang yang mendewasakanmu. Jangan takut untuk melangkah. Sepanjang kamu tahu arah dan tujuannya, tidak masalah berjalan perlahan. Namun, tetaplah di arah yang benar. Ketimbang berlari kencang tanpa arah dan tak tahu mau kemana.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

I Write blog not tragedies.

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE