Review Film Sonic : The Hedgehog, Adaptasi dari Game yang Cukup Berhasil

Film Adaptasi Game yang lumayan berhasil dalam penyajiannya

1. Identitas Film

Advertisement

Judul Film : Sonic : The Hedgehog

Genre : Action, Comedy, Adventure

Sutradara : Jeff Fowler

Casting List :   


  • Ben Schwartz as the voice of Sonic

  • Jim Carrey as Dr. Robotnik

  • James Marsden as Thomas Michael "Tom" Wachowski

  • Tika Sumpter as Maddie Wachowski

  • Lee Majdoub as Stone

  • Natasha Rothwell as Rachel

  • Adam Pally as Wade Whipple

  • Neal McDonough as Major Bennington

  • Tom Butler as Commander Walters

  • Frank C. Turner as Crazy Carl

Production House : Paramount          

Rating : IMDb : 6.9/10

Rotten Tomatoes : 64% (Film Criticus) and 93% (Audience)

Advertisement

2. Sekilas Film

Film ini adaptasi dari sebuah games produksi Sega, bercerita seekor landak biru yang memiliki kekuatan istimewa (berlari sangat cepat dan mengeluarkan listrik) yang lari dari tempat tinggalnya (dengan cincin yang bisa membuka gerbang ke mana saja) karena diincar oleh penjahat. Untuk waktu yang cukup lama bersembunyi dan tinggal di Bumi, dan suatu insiden memuat manusia menyadari keberadaannya dan kembali diincar oleh orang jahat lain di Bumi, Rr. Robotnik.

Advertisement

3. Plus Minus

Pertama soal cerita/alur/plot. Untuk semua orang yang akrab dengan Sonic sebagai sebuah Game tentu tidak akan berharap terlalu banyak dengan aspek ceritanya. Film ini mendapatasi banyak hal dari Game ke dalam bentuk real action, mulai dari karakternya, sampai set atau lokasinya. Karena itulah menurut penulis ya sudahlah (cerita yang sederhana tidak bisa dibilang semua kekurangan). Sejak awal kita semua tahu, film ini tidak akan ribet. Karena itulah penulis tidak berekspektasi terlalu banyak terhadap jalan cerita film ini. Sayangnya untuk cerita yang sederhana ini, tetap ada “lubang” yang tak tertambal hingga akhir cerita. Contohnya entah kenapa tak ada satupun pihak keamanan yang mengejar Tom, bahkan setelah dia diberitakan sebagai teroris. Atau kenapa Rachel sama sekali tidak menyetujui hubungan adiknya Maddie dengan Tom. Klimaks dari film ini juga terasa sangat klise, namun tidak menyentuh. Ide penulis adalah “tidak apa apa jika klise, selama masih tetap berhasil“. Sayang sekali film ini tidak berhasil membawa perasaan haru tersebut, seiring bangkitnya Sonic dari mati/pingsannya dan kembali mengalahkan Rr. Robotnik. Salah Poin plus dari film ini adalah komedi yang walaupun tidak banyak, namun bekerja setiap saatnya. Untuk segi cerita, penulis rasa 7 cukup untuk film ini. Untuk segala sesuatu yang tak terjawab tenang saja, kemungkinan besar akan ada sekuel (Post credit scene menuntun penulis berekspektasi seperti itu).

Kedua aspek audio visual. Untuk aspek ini, jujur saja, jika anda adalah penonton yang mementingkan tampilan visual, fim ini adalah salah satu alternatif tontonan. CGI dari film ini benar benar bagus dan rapi sekali. Terlalu lama melihat Sonic membuat penulis ini memeliharanya di kos kosan. Kritik pedas yang diterima sebelumnya, sungguh sunggu diterima untuk dievaluasi oleh Jeff Fowler dkk. Sonic versi baru terlihat sangat detail dalam pengerjaannya. Sonic yang juga kotor ketika jatuh di tanah, Sonic yang juga basah ketika masuk ke dalam air. Gila sih.. Scoring dari ini juga terdengar nyaman untuk setiap adegan mulai dari adegan lari, kejar kejaran, tembak tembakan, dibarengi visual yang memanjakan mata. Penulis tak perlu banyak bicara, 9 adalah nilai paling tepat untuk merepresentasikan bagusnya visual dan audio yang diusung film ini. Tiap karakter juga memainkan rolenya dengan baik. Jim Carrey sebagai Dokter yang “gila”, Ben Schwartz sebagai Sonic yang “banyak omong”, Natasha Rothwell sebagai Kakak yang “cerewet”, semua masuk ke dalam karakternya masing masing.

4. Epilog

Di akhir review ini, rating dari penulis untuk Film ini adalah 8/10. Film ini cocok untuk ditonton semua kalangan usia. Sangat menyenangkan karena di dalam Studio tempat penulis menonton film ini, ada beberapa keluarga yang menonton film ini bersama sama. Anaknya dapatnya berkenalan dengan Sonic sebuah film tentang seekor landak biru dengan kecepatan lari yang tidak masuk akal. Ayahnya dapatnya bernostalgia dengan jagoan kecilnya itu, Film yang diangkat dari Game yang dulu sering dimainkan olehnya, atau kartun yang sering ditonton olehnya. Entah relate atau tidak, setidaknya Ibunya bisa tersenyum melihat bagaimana orang orang paling penting dalam hidupnya terlihat begitu menikmati film ini.

Recommended atau tidak? Penulis tak bisa memutuskannya. Setiap Film akan menemukan penontonnya masing masing. Mungkin kamu adalah salah satunya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE