Sebelum Ada Ijab dan Kabul, Mereka Tak Perlu Tahu Kalau Perasaan Kami Sedalam Itu

Dengan tidak mem-publish kisah percintaanmu, kau dapat juga menguji kesetiaan dia.


Memanglah benar adanya, tentang istilah 'dunia milik berdua' ketika jatuh cinta

Jiwa raga seakan menjadi taman bunga yang sedang bermekaran serentak,

Rasa bergejolak ingin menceritakan pada dunia,

Tentang cinta yang dimiliki padahal belum tentu termiliki


Bersyukur untuk siapapun yang bisa cinta dengan satu orang tanpa harus merasakan patah hati dan cintanya sampai mati. Sebab tak ada luka yang membuat takut, tak ada mimpi yang pernah terburai percuma, dan tak ada kisah yang hanya berupa cerita. Namun, untuk siapapun yang jatuh bangun terhadap cinta, aku tau rasanya hancur dan berusaha membentuk kepingan itu, lagi.

Dewasa ini, kisah percintaan bukan sebagai ajang pamer kebahagian. Bukan pula perlombaan tentang siapa yang paling bahagia terhadap pasangannya. Siapapun tidak pernah tau jodohnya siapa dan bagaimana, tak pernah bisa merancang rencana padahal takdir sudah menunggu lebih dulu. Semakin beraneka ragam sosmed, seharusnya menjadi bijak dalam penggunaannya. Memilah milih apa yang orang lain perlu tau dengan yang menjadi privasimu.

Apa kau pernah terluka? Pernah patah hati? Pernah cinta sedemikian rupa namun harus berakhir tanpa ujung yang manis? Sudah jelas bukan, sebab jodoh itu di tangan Tuhan! Jika kau pamer sedangkan belum berujung indah, kekasihmu bukan milikmu. Dan ketika kisah berakhir, akan banyak pertanyaan orang-orang yang menanyakan tentang keberadaan mantan kekasihmu. Secara tidak langsung, kau memberi kesempatan untuk orang lain membuatmu mengenang dan menimbulkan luka yang mungkin sudah sembuh.

Bukan maksudnya jalani hubungan rahasia, atau merahasiakan hubungan. Tidak perlu kau merahasiakan apa-apa, sebab tidak ada yang rahasia. Kau hanya perlu mengontrol diri untuk tidak pamer dia atau kisah yang menurutmu romantis ke khayalak ramai. Karena tak ada gunanya menunjukkan yang belum menjadi milik kita seutuhnya.

Status taken yang katanya untuk menghindari 'perselingkuhan' sebenarnya tidak perlu. Jika kau sudah merasa klik dengan dia, kau tidak lagi membutuhkan orang lain, bukan begitu? Lalu jika kau masih mencoba untuk membuka hati dan ternyata tidak cocok, kau tidak menutup kemungkinan orang-orang yang lebih baik untuk datang dan juga mencoba mengisi ruang-ruang kosong hatimu, mana tau bertemu dengan Mr/Mrs.Right.

Dengan tidak mem-publish kisah percintaanmu, kau dapat juga menguji kesetiaan dia, atau mencari tau seberapa dalam modusnya di luar sana. Semua itu mungkin bisa menimbulkan kepercayaan atau tidak, tergantung hasilnya bagaimana.

Bahagia kau yang rasa, jangan biarkan bahagiamu yang sifatnya sementara menjadi kenangan di ingatan orang lain. Jika nanti dia sudah menjadi milikmu utuh setelah ijab dan kabul, kabari dunia tentang hadirnya yang melengkapi dirimu. Dan tunjukan bahagiamu yang tak berujung sia-sia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat huruf demi huruf di antara sepi dan gelap. Selalu jatuh cinta dengan warna biru. Dan kalau kata orang-orang, si Ratu Badmood.

Editor

Not that millennial in digital era.