Si Sepasang Kaki Tanpa Alas, Berjalan Seirama Memerlukan Kesepakatan dalam Asa

Berjalan dengan tempo seirama memerlukan asa dalam sepakat.

Hmm, dia maunya jalan aja… “Tapi nggak lebih baik jalan cepat aja? Daripada jalan tanpa asa, kalian jadi saling melemah. Coba ingatkan lagi kenapa kalian ada dan semoga itu bisa jadi kekuatan kalian saat melangkah. Mau selama apapun sampainya, perjalanan akan selalu serasa menyala, karna cinta yang dibangun, dua arah.”

Advertisement

Perumpamaan hubungan cinta seperti sepasang kaki, sepatu, kaos kaki pasti sudah biasa ya kita dengar. Tapi kali ini, aku ingin berbagi makna bagi diriku mengapa sepasang kaki tanpa alas juga harus sepakat walaupun tidak ada atribut yang memaksa mereka untuk melakukan sesuatu, menyeimbangkan irama, warna, dan suasana. Diumpamakan dengan sepatu, “selalu bersama, tapi tak bersatu” huhuhu sedih banget ya kalau sudah mendengarkan salah satu lagu hits Tulus yang judulnya Sepatu. Sepatu, dikenakan di kaki dan harus diperhatikan occasion apa yang akan dihadiri atau kegiatan apa yang akan dilakukan. Suasana luar diri memaksa kita untuk sepakat, apa yang akan dipakai.

Kemudian diumpamakan dengan kaos kaki, sebenarnya aku random aja sih memikirkan umpama lain untuk menemani sepatu dan sepasang kaki untuk menceritakan perjalanan cinta. Tapi, mari lanjutkan. Kaos kaki, orang akan menilai kita dari apa yang kita pakai dan kita berusaha untuk menggunakan yang terbaik a.k.a kaos kaki tidak bolong, berbau, dan beda warna. Jangan sampai karna salah warna, kita mendapat julukan yang tidak kita inginkan. Kita memikirkan apa yang orang lain akan katakan kepada kita.

Oh, satu lagi, jika diumpamakan dengan berjalan menggunakan sandal bakiak, kita paham bahwa urutan kaki untuk maju dan mundur harus berganti-gantian dan harus seirama. Pastinya kita tidak mau terjatuh kan, ya? Tapi bagaimana jika berjalan tanpa sepatu, kaos kaki, dan sandal bakiak? Apa ada yang kita pertimbangkan? Atau, apa ada lagi yang perlu disepakati? Ada.

Advertisement

Tempo. Setelah mengesampingkan apapun atribut-atribut melelahkan untuk dipikul ditengah-tengah lingkungan kita, kini tinggal sepasang kaki yang akan menentukan tempo berjalannya. Kaki kiri yang bersebelahan dengan kaki kanan. Anggap saja mata kaki (yang bagian dalam) saling berhadapan dan membicarakan sesuatu seperti ini.

Kaki kanan : Kita mau jalan, lari santai/ marathon, atau sprint? Aku pasti temenin.

Kaki kiri : Jalan aja lah.

Kaki kanan : Okey, tujuan kita apa?

Kaki kiri : Ya, pernikahan.

Advertisement

Terdengar meyakinkan ya dan memang benar juga tujuannya. Aku pun setuju. Ternyata si kanan berjalan dengan tempo yang konsisten, sedangkan si kiri berjalan dengan tempo yang tidak teratur, sebentar konsisten, sebentar berhenti tanpa sebab. Tentu si kanan tidak menyeret si kiri untuk terus melanjutkan perjalanan. Ditunggunya. Namun akhirnya si kanan sadar, bahwa berjalan tanpa alas kaki pun, harus sepakat secepat atau sesantai apa tempo yang diinginkan dan mengetahui sekuat apa keinginan untuk mencapai tujuan yang ada.

Dan apakah itu cukup? Tentu tidak. Ada hal mengenai asa dalam perjalanan. Setelah berjalan dan sesekali tertarik kebelakang karena si kiri berhenti mendadak, si kanan menyadari bahwa asa dalam si kiri tidak selalu berkobar. Hatinya melemah dan tanpa sadar dia bisa menyakiti si kanan. Karena faktanya kaki kiri dan kanan sangatlah dekat, si kanan pun berpotensi terpengaruh menjadi lemah. Apakah bisa bertahan bersama?

Maka, dalam hal hubungan, bangunlah cinta dua arah dan sulaplah itu menjadi asa. Hiruk pikuk hidup ini sudah cukup mengganggu fokus dan pikiran kita. Jangan tambahi beban dengan tidak mempunyai satu tempo dan tujuan. Dan saat kamu merasa melemah pun, bangun cinta itu bersama lagi, berkali-kali, sebelum kakimu berhenti berjalan. Ingat, bahwa hubungan dengan tujuan, pasti akan berakhir indah, percayalah pada waktu

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE