Pentingnya Sikap Berkesadaran dalam Proses Pengembangan Diri Selama Pandemi

Sikap Berkesadaran Selama Pandemi

Di masa pandemi seperti ini, memaksa sebagian orang untuk tetap berada di dalam rumah saja walaupun ada kemungkinan untuk melakukan aktifitas di luar rumah dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Karena kadaan yang seperti itu, memaksa kita untuk selalu produktif walaupun hanya kita lakukan sepenuhnya dari rumah. Kondisi dan situasi yang seperti ini tidak mengahambat kita untuk terus mengembangkan diri. Walaupun akan ada hambatan yang bisa menggangu di dalam proses tersebut.

Advertisement

Tentunya, kita menyadari bahwa setiap proses yang kita lakukan tidak akan mudah. Itulah mengapa penting bagi kita untuk menumbuhkan sikap berkesadaran (mindful) dalam proses pengembangan diri (personal development) ataupun dalam proses belajar.

Apasih itu mindful? Mengutip dari sebuah situs online, Mindful adalah berkesadaran, eling, sati, atau apa saja yang mengacu pada orang yang selalu menjaga kesadarannya dari pikiran, ucapan, dan perilaku yang kurang pantas.

Kaitan berkesadaran (mindful) dengan pengembangan diri (personal development)?

Advertisement

Kita sadar, kita ingin terus tumbuh dan berkembang mengikuti jaman yang terus maju. Namun kita sudah termakan oleh istilah “Break Your Limit” dalam setiap proses pengembangan diri yang sedang kita lakukan. Apakah kamu sadar, bahwa kemampuan setiap orang berbeda-beda? Bagus jika kamu sadar. Begitu juga dengan kemampuan kamu dan orang lain. Apakah kamu tetap ingin memaksakan hal tersebut walaupun itu akan menyakiti dirimu?

Lalu, apa yang harus kita lakukan? Yang harus kita lakukan adalah, tetap dalam track yang kita punya. Walaupun orang lain sudah jauh di depan kita, dengan kita yang masih dibelakang, lalu kita mengejar orang tersebut dengan kemampuan yang kita punyaserta kebatasan yang kita miliki, berlari dengan kaki yang terseok-seok dan lalu akhirnya jatuh juga. Dengan mindful, kita bisa belajar bahwa seharusnya kita menerima secara sadar apa yang kita punya di dalam diri kita, dan menghormati batas yang kita miliki. Mulai sekarang, ganti istilah “Break Your Limit” dengan “Respect Your Limit.” Karena, sudah seharusnya kita menghormati keterbatasan serta kemampuan yang kita miliki, daripada memaksa keterbatasan itu,dan memaksakan diri yang ujungnya akan menyakiti. Tentunya, kamu harus istirahat daripada memaksakan keterbatsan serta kemampuan kamu, lebih baik kamu fokus pada setiap proses belajar ataupun proses pengembangan diri.

Advertisement

Kenapa dalam proses pengembangan diri perlu mindful?

Sangat perlu. Karena, setiap proses yang kita lakukan, setiap target yang kita tulis dan jika dibentuk dalam kurva, tentu bentuknya tidak akan selalu keatas/meningkat. Akan ada saatnya kurva tersebut, kebawah, membentuk zig-zag/tidak stabil, naik-turun, berhenti sebentar atau bahkan berhenti cukup lama. Nyatanya, itu adalah sebuah kewajaran atau hal normal yang terjadi pada proses belajar atau proses pengembangan diri.

Nah, melihat perkembangan proses kita dalam personal development tidaklah mudah. Dengan begitu, sikap mindful diperlukan untuk kita menerima apa yang terjadi, menerima segala keterbatasan yang ada pada diri sendiri tanpa harus merasa tertekan.

Menurut Desi Saragih, seorang aktivis muda bidang pendidikan di kota Medan, Beliau menjelaskan bahwa, “Mindfulness mengasah kemampuan seseorang dalam melihat pola yang ada dalam diri sendiri, hasilnya seseorang yang mindful (berkesadaran) akan lebih adaptif pada tantangan-tantangan dalam upayanya mengembangkan diri.”

Tantangan apa yang dimaksud dalam pernyataan tersebut? Tantangan seperti kemampuan yang kita miliki, proses yang kita jalani demi menuju pencapaian yang kita harapkan, belum lagi ditantantang oleh keterbatasan, baik internal maupun eksternal. Lalu, sudah jelas bukan, mengapa kita perlu menumbuhkan sikap bekesadaran (mindful) dalam proses pengembangan diri?

Fokuslah dengan dirimu sendiri, dengan kemampuan mu, hormati setiap keterbatasan yang ada, jangan memaksakan diri untuk seperti orang lain. Karena kamu adalah kamu, kamu berhak mengikuti apa yang kamu mau, bukan untuk mengikuti keinginan orang lain ya.

Di masa pandemi seperti ini, memaksa sebagian orang untuk tetap berada di dalam rumah saja walaupun ada kemungkinan untuk melakukan aktifitas di luar rumah dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Karena kadaan yang seperti itu, memaksa kita untuk selalu produktif walaupun hanya kita lakukan sepenuhnya dari rumah. Kondisi dan situasi yang seperti ini tidak mengahambat kita untuk terus mengembangkan diri. Walaupun akan ada hambatan yang bisa menggangu di dalam proses tersebut.

Tentunya, kita menyadari bahwa setiap proses yang kita lakukan tidak akan mudah. Itulah mengapa penting bagi kita untuk menumbuhkan sikap berkesadaran (mindful) dalam proses pengembangan diri (personal development) ataupun dalam proses belajar.

Apasih itu mindful? Mengutip dari sebuah situs online, Mindful adalah berkesadaran, eling, sati, atau apa saja yang mengacu pada orang yang selalu menjaga kesadarannya dari pikiran, ucapan, dan perilaku yang kurang pantas.

Kaitan berkesadaran (mindful) dengan pengembangan diri (personal development)?

Kita sadar, kita ingin terus tumbuh dan berkembang mengikuti jaman yang terus maju. Namun kita sudah termakan oleh istilah “Break Your Limit” dalam setiap proses pengembangan diri yang sedang kita lakukan. Apakah kamu sadar, bahwa kemampuan setiap orang berbeda-beda? Bagus jika kamu sadar. Begitu juga dengan kemampuan kamu dan orang lain. Apakah kamu tetap ingin memaksakan hal tersebut walaupun itu akan menyakiti dirimu?

Lalu, apa yang harus kita lakukan? Yang harus kita lakukan adalah, tetap dalam track yang kita punya. Walaupun orang lain sudah jauh di depan kita, dengan kita yang masih dibelakang, lalu kita mengejar orang tersebut dengan kemampuan yang kita punyaserta kebatasan yang kita miliki, berlari dengan kaki yang terseok-seok dan lalu akhirnya jatuh juga. Dengan mindful, kita bisa belajar bahwa seharusnya kita menerima secara sadar apa yang kita punya di dalam diri kita, dan menghormati batas yang kita miliki. Mulai sekarang, ganti istilah “Break Your Limit” dengan “Respect Your Limit.” Karena, sudah seharusnya kita menghormati keterbatasan serta kemampuan yang kita miliki, daripada memaksa keterbatasan itu,dan memaksakan diri yang ujungnya akan menyakiti. Tentunya, kamu harus istirahat daripada memaksakan keterbatsan serta kemampuan kamu, lebih baik kamu fokus pada setiap proses belajar ataupun proses pengembangan diri.

Kenapa dalam proses pengembangan diri perlu mindful?

Sangat perlu. Karena, setiap proses yang kita lakukan, setiap target yang kita tulis dan jika dibentuk dalam kurva, tentu bentuknya tidak akan selalu keatas/meningkat. Akan ada saatnya kurva tersebut, kebawah, membentuk zig-zag/tidak stabil, naik-turun, berhenti sebentar atau bahkan berhenti cukup lama. Nyatanya, itu adalah sebuah kewajaran atau hal normal yang terjadi pada proses belajar atau proses pengembangan diri.

Nah, melihat perkembangan proses kita dalam personal development tidaklah mudah. Dengan begitu, sikap mindful diperlukan untuk kita menerima apa yang terjadi, menerima segala keterbatasan yang ada pada diri sendiri tanpa harus merasa tertekan.

Menurut Desi Saragih, seorang aktivis muda bidang pendidikan di kota Medan, Beliau menjelaskan bahwa, “Mindfulness mengasah kemampuan seseorang dalam melihat pola yang ada dalam diri sendiri, hasilnya seseorang yang mindful (berkesadaran) akan lebih adaptif pada tantangan-tantangan dalam upayanya mengembangkan diri.”

Tantangan apa yang dimaksud dalam pernyataan tersebut? Tantangan seperti kemampuan yang kita miliki, proses yang kita jalani demi menuju pencapaian yang kita harapkan, belum lagi ditantantang oleh keterbatasan, baik internal maupun eksternal. Lalu, sudah jelas bukan, mengapa kita perlu menumbuhkan sikap bekesadaran (mindful) dalam proses pengembangan diri?

Fokuslah dengan dirimu sendiri, dengan kemampuan mu, hormati setiap keterbatasan yang ada, jangan memaksakan diri untuk seperti orang lain. Karena kamu adalah kamu, kamu berhak mengikuti apa yang kamu mau, bukan untuk mengikuti keinginan orang lain ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE