Sisi Baik Buruk Omongan Orang Lain

Pernah kan kalian melihat komentar-komentar di media sosial yang mengatur seseorang sesuai keinginannya? Misalnya Seharusnya diumur 25 kamu sudah sukses, punya tabungan, terus nikah. Mungkin kita sendiri pun juga pernah merasakan. Misalnya, dari omongan tetangga yang suka mengatur atau mebanding-bandingkan dengan anak lain.  Seolah-olah kita dituntut untuk memenuhi kehidupan yang ideal. Memang terkadang omongan orang lain bisa membuat beban dipikiran kita. Namun, apakah kamu orang yang susah untuk tidak memikirkan omongan orang lain?

Manusia itu merupakan makhluk sosial. Untuk itu hasrat untuk bergaul dan bisa diterima masyarakat sangatlah tinggi. Jadi, sebenarnya mempertimbangakan pandangan orang lain itu wajar karena di beberapa kesempatan kita juga butuh feedback dari orang lain untuk berkembang. Akan tetapi, mempedulikan perkataan orang lain secara berlebihan juga tidak baik terutama bagi kesehatan mental. Terlalu memikirkan orang lain bisa membuat diri menjadi labil, kehilangan jati diri, dan tidak jujur dengan diri sendiri.

Kapan sih kecemasan memikirkan perkataan orang lain dianggap wajar? Jadi sebenarnya memikirkan kritik yang dilontarkan oleh orang lain dianggap wajar terutama jika kritik tersebut bisa membangun. Kritik yang membangun bisa mengupgrade diri menjadi lebih baik. Kemudian, kecemasan yang dianggap tidak wajar ketika omongan itu mulai menggoyahkan pendirian dan keinginan. Jika itu terjadi, maka harus menghiraukannya, karena kita hidup bukan untuk memuaskan orang lain. Kita berhak untuk bereksperimen dan berhak melakukan hal-hal yang kita sukai meskipun tidak dianggap konvensional oleh orang lain.

Omongan-omongan orang memanglah terkadang menyakitkan hati. Lalu apa yang harus kita lakukan? Mencaci kembali dan menjelekan di hadapan semua orang? Tidaklah perlu. Setiap orang berhak untuk mengutarakan pendapatnya. Sedangkan kita tidak bisa mengatur pemikiran orang lain. Kita hanya punya 2 tangan yang tidak akan bisa menutup semua mulut orang. Akan tetapi, kita bisa menggunakan 2 tangan kita untuk menutup kedua telinga.

Sehari semalam kita memiliki waktu 24 jam. Untuk itu, daripada memikirkan perkataan orang lain yang dianggap menggangu kehidupan kita alangah baiknya menyibukan diri dengan karya. Abaikan saja omongan yang tidak penting, karena sesungguhnya Tuhan juga lebih menyukai mereka yang menyibukan diri dengan banyak kebaikan dan banyak karya yang bisa menginspirasi dan menebarkan kebaikan bagi sesama umat manusia. Buktikan kepada mereka bahwa kita bisa menjadi lebih baik.

Hiduplah untuk diri sendiri bukan untuk menanggapi orang lain. Hiduplah untuk terus belajar, berubah, dan selalu meningkatkan keimanan kepada Tuhan. Sehebat apapun kita pasti akan ada omongan orang yang menjatuhkan. Inilah hidup yang tidak akan sepenuhnya sesuai ekspetasi kita. Jadilah diri sendiri sesuai apa yang menurutmu benar bukan menurut orang lain benar. Menjadi diri sendiri apa adanya walaupun dibenci daripada dipuji tetapi harus menjadi orang lain.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa Pendidikan Kimia UNS