Ternyata Aku Salah. Terlalu Mencintaimu Justru Buatmu Semakin Meninggalkanku

terlalu mencintaimu

Saat kamu lebih memilih pergi dariku, menutup kisah kasih cinta ini, hatiku menjadi remuk dan hancur. Hati ini berbisik lirih apakah aku salah bila diriku terlalu mencintaimu? Kamu menutup lembaran-lembaran yang telah dilalui bersama-sama, menutup semua suka-duka yang kita alami bersama-sama. Begitu perih menusuk sanubari hati, menggores lembaran demi lembaran yang kita bangun bersama.

Advertisement

Sejak kamu hadir dalam hidupku ini, aku tidak pernah merasakan cinta seperti ini begitu indah rasanya. Aku telah mengarumi berbagai lembaran kisah cinta, tapi tidak ada satupun yang spesial seperti ini. Begitu spesial bagiku, syahdunya cinta ini yang tak terlupakan dan membekas dalam hatiku seakan kehadiranmulah merupakan pelabuhan terakhirku. Kuakui aliran cinta ini sangat kuat, begitu larut dalam jiwaku, bayanganmu selalu tersaji dalam mimpiku, wajahmu yang indah seperti laksana bintang di surga, dan hatimu seakan memeluk jiwa ini membuatku semakin sulit melupakanmu. Semua itu bagaikan sihir, memikatku dengan segala apa yang ada dalam dirimu.

Mencoba untuk melawan itu semua, justru semakin deras arus cinta ini. Semakin kusingkirkan semakin besar asmara ini. Kamu harus tahu bahwa aku mencintaimu lebih dari apa apapun. Apakah ini justru membuat kisah cinta kita kandas? Jujur dalam palung hati terdalamku bahwa seluruh pengorbanan yang ku lakukan semata-mata hanya untuk membuatmu bahagia dan aku melakukannya tulus seputih hatiku kepadamu. Bahagiamu menjadi bahagiaku juga dan aku bersyukur telah menjadi bagian dari hidupmu.

Semua yang kulakukan, apa yang kuberi dan apa yang kukasih ini sebagai bentuk rasa cintaku kepadamu. Meskipun di akhir kisah cinta ini kamu tak tuai cintaku, aku akan berusaha menerima dengan kenyataan pahit yang kuhadapi ini. Berusaha tegar meski di balik itu tersimpan rasa kecewa bercampur rasa bersalah yang terus mengikis ketegaranku. Berusaha ikhlas meski aku tahu melepaskanmu tidaklah mudah bagiku. Berusaha menghapus jejak cinta ini meski tak semudah menghapus coretan di kertas. Berusaha menghempaskan rindu ini meskipun sulit membendung rasa kangen ku kepadamu.

Advertisement

Hati kecilku tak bisa membohongi rasa cintaku kepadamu, meskipun semua usaha telah aku lakukan agar melupakanmu, nyatanya itu membuat diriku terlihat lemah karena aku tak berhasil melupakan dirimu dalam pikiranku. Sulit bagiku untuk berdamai dengan hati kecilku ini, lain sisi hati berusaha untuk melupakannya dan di satu sisi lainnya berusaha untuk mempertahankan kenangan-kenangan yang dibangun bersama.

Aku tahu ini merupakan ketetapan jalan Tuhan, mungkin  kamu tidak tercipta untuk menjadi bagian dari tulang rusukku dan memang kita hanya dipertemukan untuk mengisi sedikit dari ruang perjalanan hidupku dan tidak untuk ditakdirkan menjadi pasangan sehidup sematiku. Tak bisa aku lawan dan tak bisa kuubah meski beribu cara telah aku coba karena ini sudah menjadi takdir yang telah Tuhan rencanakan kepadaku.

Advertisement

Apakah kamu yang di sana, merasakan apa yang kurasakan setelah perpisahan ini terjadi? Merasakan kehilangan dan kehampaan seperti apa yang ku rasakan sekarang ini. Membayangkan bayanganku dalam pikiranmu, menunggu kehadiranku dalam mimpi mimpi tidurmu dan mengenang segala kisah cinta kita? Sekecil saja terbesit namaku dalam pikiranmu?

Apa yang harus kulakukan lagi agar kamu tahu bahwa cintaku ini sedalam laut dan seluas hamparan angkasa yang tak berujung hanya padamu, kamulah duhai yang kusayangi. Apakah masih ada satu titik dalam hatimu untuk menerima keberadaanku? Mungkin perpisahan ini jalan terbaik bagi kita, akan kuhapus cintaku ini meski yang ada perih mengiris hati. Kucoba perlahan-lahan meskipun sakit yang kudapat untuk melupakanmu, melupakan kenangan yang kita lalui bersama-sama, melupakan bayang-bayangmu dalam hidupku dan menghempaskan kerinduan ini.

Melalui pesan sederhana ini, maafkan aku jika aku terlalu mencintaimu, terlalu menyayangimu, dan semua hitamku yang kutulis dalam lembaran ini. Maafkan segalanya apa yang aku perbuat serta munajat doaku dalam doa yang aku panjatkan yaitu semoga aku dan kamu hidup berbahagia selalu meskipun kita tidak berada dalam satu ikatan cinta dan harapan yang terbaik di jalan masing-masing. Terangku, terima kasih atas segalanya yang telah kamu luangkan untukku, atas perhatian dan kasih sayang mu terhadapku, atas cintamu yang menemaniku di siang malamku, dan atas pengertianmu yang mau menerima segala kekuranganku dengan kerendahan hatiku ini aku ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa Manajemen Universitas Pembangunan Jaya dan gemar menulis

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE