Umur Penyebab Sulitnya Mendapatkan Pekerjaan. Apa alasannya dan Kenapa Bisa Begitu?

Pekerjaan impian sulit diraih

Sebelum saya menulis,saya ingin bercerita tentang pengalaman pribadi selama kurang lebih sekitar 7 tahun sebagai perantau di sebuah kota besar tepatnya di cikarang,bekasi dan karawang untuk mencari pekerjaan yang layak.

Advertisement

Perjalanan ini saya mulai pada tahun 2009 tepat setelah saya menyelesaikan jenjang pendidikan tingkat SMK dengan jurusan tekhnik mesin kala itu.Kebetulan nilai akhir saya cukup memuaskan dan cukup membanggakan,tetapi entah bagaimana,saya malah memilih bekerja ketimbang meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Mungkin karena keterbatasan ekonomilah yang membuat saya akhirnya memilih untuk mencari pekerjaan di kota orang.Ditambah lagi,teman-teman satu angkatan saya juga lebih banyak yang memilih untuk bekerja,jadi saya terbawa arus ( padahal di benak hati saya,saya ingin melanjutkan pendidikan ).

Salah saya memang,karena tidak berusaha semaksimal mungkin untuk bisa melanjutkan sekolah dan malah lebih terjun ke dunia kerja,

Advertisement

Pada tahun 2009 lalu,proses masuk ke sebuah perusahaan masih menggunakan " SISTEM YAYASAN ",dimana seorang pelamar kerja bisa menitipkan CV mereka dan ketika ada lowongan nanti,YAYASAN penyalur kerja akan membantu mereka untuk bisa masuk ke perusahaan tersebut.

Sistem yayasan atau penyalur kerja saat ini MASIH ADA walaupun sudah sangat sedikit,tetapi ada beberapa hal yang membedakan antara yayasan zaman dulu dan yayasan sekarang,apa itu :

Advertisement

Kalau yayasan zaman dulu itu,daftarnya tidak bayar member,tetapi ketika seorang pelamar sudah diterima bekerja di PT/pabrik,mereka akan mendapatkan potongan gaji tiap bulannya.

Selain itu, sistem kontraknya juga lebih " longgar " daripada saat ini,bisa dikatakan kalau selama pekerja tersebut masih betah dan tidak dipecat,maka bisa diperpanjang dengan waktu yang tidak terbatas ( ada yang sampai puluhan tahun masih saja bernaung di sebuah yayasan ).

Yayasan/penyalur kerja sekarang BERBEDA,bisa dikatakan kebalikanya,kenapa demikian? Karena sekarang ini,untuk bisa menggunakan jasa mereka,seorang pencaker harus membayar biaya member atau biaya pendaftaran ( ada juga yang gratis sih,tapi 1 : 100 ).

Itu hanya sekedar intermezo saja yaa.

Sekarang ke inti pembahasan.Tahukah anda kalau ketika ingin melamar pekerjaan di sebuah perusahaan ( khususnya perusahaan yang besar ) ada proses yang harus dilewati terlebih dahulu dan ada syarat yang harus dipenuhi?

Ada beberapa proses seleksi yang harus anda lakukan ketika ingin mendaftar kerja di sebuah pekerjaan,yaitu :

Itu semua adalah standar seleksi yang harus anda lalui walaupun tidak semua perusahaan menggunakanya.Tetapi bukan hanya serangkaian proses yang panjang yang membuat seakan mencari kerja itu susah.

Ada hal lain yang makin memberatkan para pencari kerja/pencaker,apa itu? BATASAN UMUR/USIA MAKSIMAL.

Ok lah,untuk tahapan seleksinya,mungkin itu digunakan untuk menyaring calon karyawan yang terbaik dari yang terbaik karena perusahaan sudah pasti ingin mendapatkan karyawan yang paling bagus diantara pelamar yang masuk.

Batasan umur pun sebenarnya masih masuk akal KALAUUU usia maksimalnya memang masuk kedalam kategori usia sudah tidak layak kerja.Tetapi pada kenyataanya,tahukah Anda kalau umur 25 tahun saja sudah sangat susah mencari kerja di perusahaan khususnya  untuk mereka yang hanya lulusan SMK/SMA sederajat.

Dengan alasan " usia produktif ",umur 25 tahun keatas dmasukan kedalam kategori TIDAK PRODUKTIF! Apa ini? Alasan macam apa ini? Bahkan kalau menurut saya pribadi,usia 25 tahun keatas adalah USIA EMAS dari seluruh jumlah umur yang diberikan TUHAN kepada seseorang.

Tujuan saya menuliskan ini hanya berharap, pemerintah sedikit memberi perhatian terhadap masalah " pembatasan usia " kerja yang menurut saya tidak masuk akal ini.

Siapapun anda yang mungin membaca tulisan ini,tolong sampaikan kepada mereka yang memiliki wewenang,supaya aspirasi saya ini sedikit mendapat perhatian dari pemerintah. Lucunya pemerintah juga memberlakukan sistem usia produktif seperti ini.

Apa alasannya dan kenapa bisa seperti ini? Umur 25 ke atas –> itu tidak masuk akal kalau usia 50 tahun ke atas,akal sehat saya yang bodoh ini bisa menerimanya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

seorang lulusan SMk yang senang menulis dan mendapatkan uang

CLOSE