Untuk Perempuan yang Menyimpan Surgaku di Telapak Kakinya, Tunggu Aku Pulang ya, Bu

surat untuk ibu

Selamat sore, wanita tercantik sejagat raya. Senang tadi mendengar suara ibu di telepon, terdengar sehat. Untuk kesekian kalinya ibu menanyakan kapan aku pulang, sabar ya bu, minggu depan aku akan menginjakkan kaki lagi di rumah, aku akan pulang secepatnya bu. Percayalah bu, sebenarnya yang ada di kota ini hanyalah sebatas raga, namun angan dan pikiran sudah menjalar dan mengakar di halaman rumah.

Advertisement

Jangan ditanya perihal rindu, mungkin rinduku jumlahnya lebih banyak dari rinai hujan yang sekarang turun. Aku rindu rumah, aku rindu semua hal yang ada di rumah, dan tentu saja aku rindu ibu lebih daripada aku merindukan apapun.

Tunggu aku pulang bu, kita akan menghabiskan waktu bersama dalam waktu yang lebih panjang. Aku akan lebih rajin memeluk ibu, aku akan lebih sering mencium tangan ibu. Kita akan bercerita lebih dekat, bercerita banyak hal, tentang apa saja, tentang apa pun. Tunggu aku di rumah ya bu. Kalau biasanya aku yang selalu makan masakan ibu, nanti ibu yang akan makan masakan ku, aku akan masak masakan yang enak untuk ibu, tapi nanti ajarkan aku caranya masak masakan terenak seperti masakan ibu, ya.

Bu, maafkan anak perempuanmu yang terlalu jauh pergi meninggalkan rumah sehingga membuat ibu khawatir setiap hari. Maafkan anakmu yang jarang pulang ke rumah. Maafkan anak perempuanmu yang sejak kecil tak pernah berada dekat dengan ibu dalam waktu yang lama, maafkan anak perempuanmu yang selalu meninggalkan ibu, maafkan anak perempuanmu yang selalu merepotkan dan menyusahkan ibu, maafkan anak perempuanmu yang belum bisa membuat ibu bangga dan bahagia.

Advertisement

Bu, terima kasih untuk setiap doa yang ibu kirimkan dari jauh untuk memayungi langkahku. Doa-doa yang ibu panjatkan, menggantung di langit-langit harapan mengiringi setiap jalanku. Dan aku pun sedang menabung banyak doa untuk ibu, doa-doa yang tidak bisa dan tidak akan habis untuk aku tulis dalam barisan-barisan kalimat ini. Semoga ada salah satunya, dan juga banyak diantaranya yang nanti dikabulkan Tuhan. Setelah ini, aku tak akan meninggalkan ibu lagi. Aku ingin menemani ibu dalam waktu yang lama, aku juga ingin hidup lebih lama lagi, melihat ibu menua. Aku tidak akan kemana-mana lagi bu, sampai nanti aku dijemput pangeran masa depanku.

Sehat selalu ya, bu. Bahagia terus setiap harinya.

Salam sayang untuk ibu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Wanita biasa saja yang sedikit suka menulis. udah gitu aja.

CLOSE