Berbagai Faktor Kemiskinan, Termasuk Masalah Pernikahan Juga Loh

Kemiskinan masih menjadi masalah di Indonesia, angka kemiskinan yang semakin meningkat membuat pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah yang tepat dalam rangka memberikan solusi atas permasalahan pelik itu.

Setelah dipikir-pikir sebenarnya pemerintah telah mengeluarkan banyak program yang bertujuan untuk mengentaskan angka kemiskinan seperti peluncuran berbagai kartu oleh presiden Jokowi dan program lainnya, tapi tetap saja angka kemiskinan di Indonesia masih dalam kategori tinggi. Jika cara itu tidak dapat mengurangi angka kemiskinan, apalagi yang harus dilakukan agar masyarakat Indonesia tidak selamanya berada dalam kubang kemiskinan.

Sebelum saya memaparkan solusi, mari kita telisik apa sebenarnya penyebab kemisikinan di Indonesia. Selain masalah ekonomi yang naik turun, ternyata ada satu penyebab kemiskinan yang selama ini tidak kita ketahui, yaitu masalah cinta yang berujung pada pernikahan. Kenapa cinta? Faktanya seperti ini, perempuan yang dari keturunan orang kaya cenderung menikah dengan pria kaya pula, jikalau ada perempuan kaya yang mau menikah dengan pria miskin itu hanya ada dalam dongeng, novel, atau film. Sementara pria kaya juga memiliki kecenderungan untuk menikah dengan perempuan kaya, hanya sedikit pria kaya yang mau menikah dengan perempuan miskin. Alhasil yang kaya tambah kaya dan yang miskin tambah miskin.

Berkaca pada penyebab kemiskinan tersebut maka solusi yang dapat kita ambil hanya satu yaitu melarang pernikahan antara orang kaya dengan orang kaya lain. Terdengar aneh memang, tapi memang itu yang sebaiknya dilakukan jika penyebabnya seperti yang dipaparkan diatas. Namun, sebagai umat manusia yang dikaruniai otak untuk berpikir tentu kita tidak langsung setuju dengan solusi tersebut. Ada baiknya kita menimbang apa keunggulan dan kelemahan dari pelarangan pernikahan antara sesama orang kaya. Berikut ini keunggulan dan kelemahan solusi tersebut :

Keunggulan


  • Mengurangi angka kemiskinan secara cepat

Logikanya seperti ini jika pria kaya menikah dengan perempuan miskin maka akan menghasilkan keluarga yang berkecukupan, dan jika perempuan kaya menikah dengan pria miskin juga akan menghasilkan keluarga yang berkecukupan. Bila hal ini dipraktekan selama 5 tahun saja, angka kemiskinan di Indonesia bisa menurun drastis. Bukankah waktu 5 tahun itu tidak terlalu lama? Jika permasalahannya adalah cinta, gampang saja cinta bisa timbul karena sering bertemu. Bahkan ada yang mengatakan orang yang setia dikalahkan dengan orang yang selalu ada. Jadi pernikahan seperti itu sah-sah saja, apalagi dengan pernikahan semacam itu angka kemiskinan bisa turun dengan cepat. Seiring dengan cepatnya penurunan angka kemiskinan semakin cepat pula Indonesia menjadi Negara maju.


  • Menyamaratakan status sosial

Selama ini orang miskin dianggap memiliki derajat yang lebih rendah dari orang kaya sehingga orang miskin cenderung tersisih dari pergaulan modern, seiring dengan sistem pernikahan seperti yang dipaparkan diatas akan semakin banyak orang miskin yang mulai naik status sosialnya sehingga mereka akan berani bergaul dengan siapa saja. Kehidupan sosial orang miskin yang menikah dengan orang kaya akan dihormati dan diperhitungkan di masyarakat, mengingat indikator tingginya status sosial seorang adalah kaya atau tidaknya orang tersebut. Kita memang tidak perlu munafik untuk mengakui bahwa di zaman sekarang kekayaan akan membuat status sosial seseorang tinggi, itu adalah hal yang realistis.


  • Meringankan beban pemerintah dalam mengentaskan kemisikinan

Akhir akhir ini tentu kita tidak asing dengan adanya berbagai demo dimasyarakat, mulai dari demo kenaikan harga barang, demo kasus korupsi, demo penggusuran rumah, dll. Pemerintah menaikan harga barang pasti dengan pertimbangan agar perekonomian tetap stabil, tetapi rakyat malah melakukan aksi demo, alasannya hanya satu karena penghasilan yang mereka dapatkan tidak mampu membeli barang dengan harga mahal. Kedua, mengenai penggusuran, pemerintah melakukan itu karena warga menempati lahan yang memang bukan haknya, kenapa rakyat malah melakukan demo? Jawaban hanya satu, mereka belum mampu membeli tempat tinggal tetap karena penghasilan yang rendah. Dari paparan diatas kita menarik kesimpulan bahwa akar dari segala permasalahan itu adalah kemiskinan. Selama ini kita telah mempersulit pemerintah dengan selalu kontra terhadap regulasi yang diterapkan, padahal itu memang perlu dilakukan. Dengan adanya pernikahan silang antara yang kaya dengan yang miskin, tentu hal ini membawa angin segar bagi pemerintah dan semua elemen bangsa. Pemerintah tidak akan terbebani dengan adanya berbagai demo yang seolah menyudutkannya, dengan adanya pernikahan silang pula, angka kemiskinan dari hari ke hari akan semakin menurun. Hal itu tentu sangat membantu pemerintah karena kita telah ikut andil dalam mengentaskan angka kemiskinan di negeri ini.

Kelemahan


  • Melanggar hukum

Terdengar berat memang, tapi itulah kenyataannya, melarang pernikahan antara sesama orang kaya bermakna membatasi keinginan mereka untuk menikah dengan orang yang benar-benar dicintai. Berbicara mengenai hukum tentu tak lepas dari adanya aturan, jikakita melegalkan pelarangan pernikahan sesama orang kaya berarti kita telah melawan hukum yaitu UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974).Tujuan mereka menikah bukan untuk membantu pemerintah mengurangi angka kemiskinan tapi untuk membentuk kelauarga yang bahagia dan kekal. Bagaimana bisa bahagia, jika pondasi rumah tangga yang seharusnya dibangun atas dasar cinta malah hanya didasari oleh keinginan pemerintah dalam mengentas kemiskinan?Sungguh hal semacam ini tak masuk logika.


  • Merampas hak pribadi seorang

Permasalahannya adalah tidak semua pernikahan antara orang kaya dan miskin dilandasi oleh rasa cinta, lalu jika hal itu sudah kita ketahui, mengapa kita harus memaksakan mereka untuk tetap menikah? Bukankah itu merampas hak pribadi seseorang? Mungkinkah Negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia seperti Indonesia, tega mengabaikan hak pribadi orang hanya karena permasalahan kemiskinan yang tak kunjung selesai? Jika iya, semua itu sangat disayangkan, karena langkah seperti itu merupakan bentuk keputusasaan pemerintah dalam mengentas kemiskinan.


  • Masih banyak solusi lain yang bisa dilakukan

Sumber daya alam yang begitu melimpah, masyarakat yang plural, kekayaan maritim yang melimpah ruah, dan masih banyak lagi kekayaan yang berpotensi menjadikan Indonesia negara maju. Alam Indonesia sudah menyediakan semua yang kita butuhkan bahkan yang kita inginkan, lalu kenapa kemiskinan tetap merajalela? Sebenarnya dari dulu hingga sekarang penyebabnya hanya satu, yaitu ketidakmampuan sumber daya manusia di Indonesia mengolah sumber daya alam yang begitu banyak. Terlalu dangkal pemikiran kita jika mengatakan bahwa cinta yang berujung pernikahan yang menyebabkan semua ini. Bukti nyatanya bisa kita lihat pada PT. Freeport yang nyata-nyatanya dikelola oleh pihak asing, hal itu membuktikan bahwa kita masih terlalu banyak bergantung dengan negara lain disebabkan karena tidak tersedianya SDM yang mumpuni dalam mengolah alam Indonesia. Jika kita sudah tahu penyebabnya demikian, maka yang patut kita lakukan adalah membangun insan cerdas melalui berbagai pelatihan kerja, pendidikan formal, soft skill, pendidikan karakter, dan masih banyak cara lain yang bisa diterapkan untuk menyiapkan generasi muda dalam rangka membangun Indonesia menjadi negara maju. Pelarangan pernikahan dengan sesama orang kaya tidak merupakan satu-satunya solusi yang bisa melepaskan Indonesia dari masalah kemiskinan, malah cara instan seperti itu akan membawa dampak negative bagi masyarakat luas.


Hal besar selalu dimulai dari hal terkecil yang bermakna untuk mencapai sesuatu yang besar kita bisa memulainya dari hal kecil, sama seperti Indonesia, untuk menjadi Negara yang besar perlu persiapan yang dini dan berkala, entah itu melalui pendidikan atau pelatihan kerja, jika hal itu dilakukan niscaya kemiskinan dapat diminimalisir. Pelarangan pernikahan dengan sesama orang kaya hanyalah hal konyol dan instan yang tidak perlu diterapkan, karena akan berujung pada pembodohan publik.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Writer and Dreamer

16 Comments

  1. Tan Riani berkata:

    Masukan lain:
    1. Kerja
    2. Tingkatkan motivasi
    3. Cari penyegaran agar ada ide bagus untukmemulai.usaha/bisnis/investasi.
    4. Belajar cara pengelolaan uang.

    Tidak perlu kaya yang penting sejahtera, tdak pengangguran sehingga tidak menambah beban negara dan angka kejahatan.

  2. Ivan Wibawa berkata:

    Sangat setuju jika ada pilihan “Solusi Lain”, kita gak mungkin kembali ke zaman perjodohan bukan, dan semua pasti menentang hal itu lalu kembali ke aksi-aksi Demo Penolakan
    Selain itu jaman sekarang, bukan kemapanan yang menentukan “Berkurangnya Beban Negara” tapi Giatnya Usaha dan Tingginya Moral, apa guna jika mapan harta, namun hasil dari rampasan uang rakyat ?

  3. Ni Luh Sriyani berkata:

    yaps!!! good comment from you. thank you.

  4. Ni Luh Sriyani berkata:

    oke, Thank’s for your suggestions and feedback.