Sebelum Terlalu Percaya Diri, Kamu Harus Paham kalau Pacaran Bukan Sekadar Menghilangkan Sepi

Pacaran jelas bukan jalan untuk membangga-banggakan diri, kalau dirimu ini laku.

Banyaknya lagu-lagu, film, sinetron atau apapun itu yang memberikan unsur cinta di dalamnya. Apalagi jika karya itu dibuat untuk anak muda, rasanya cinta salah satu kata kunci yang menggambarkan kehidupan muda-mudi saat ini. Banyaknya foto yang beredar di media sosial, nampak cewek dan cowok yang foto berduaan dengan caption yang cukup menarik untuk dibaca, rasanya dunia hanya dia dan dia, seperti lirik sebuah lagu “seakan dunia milik berdua”.

Mungkin itu sebabnya, banyak anak muda yang mudah sekali mengucapkan kata pacaran ketika jatuh cinta, yang kalau kata mereka itu sebuah “komitmen”. Padahal mereka sendiri belum tahu mau dibawa dan diapakan hubungan ini di masa depan.

Contoh saja anak sd misalnya yang dengan senangnya berkata bahwa dia punya pacar. Sementara rumus trigonometri saja mungkin dia belum paham dengan benar. Atau anak SMP yang sudah mulai dewasa yang memutuskan untuk pacaran padahal memilih sekolah saja masih suka bingung. Ada juga anak sma yang sudah cukup matang, tapi untuk mengatur emosi saja tidak bisa, kalau sedang ada masalah marahnya bisa ke mana-mana.

Bahkan yang sudah kuliah pun banyak yang belum paham tujuan mereka mengamini kata “pacaran”. Pacaran memang bukan hal yang salah, tapi harus tahu tujuannya apa. Jangan hanya sekadar cari temen biar ada yang memperhatikan, cari yang bisa antar jemput, atau agar punya saja supaya terlihat “ngehits”. Padahal kalau dipikirkan secara dewasa, harusnya pacaran tujuannya ya pengenalan diri dan pribadi sebelum menikah.

Karena itu, kita sebenarnya nggak bisa sembarangan pacaran kalau diri sendiri belum siap, siap sakit hati, siap untuk berkomitmen, menerima apa adanya. Secara tubuh, jiwa dan raga harus siap semua, jadi kalau belum mau menikah mending pending dulu buat pacaran sampai kamu dan si dia sudah tuntas memikirkan masa depan diri. Mengingat kebanyakan dari muda-mudi ini pun masih masih minta kebutuhan diri kepada orang tua. Sedih nggak sih kalau tiba-tiba nggak bisa saling komitmen terus salah satu ninggalin pas lagi sayang-sayangnya. Apalagi kalau pasangan kamu protektif, itu bakal menghambat kamu untuk punya banyak pergaulan.

Jadi nggak perlu takut untuk di bilang jomblo, daripada punya pacar tapi gonta-ganti melulu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini