Pernah nggak sih, pertanyaan seperti itu terlintas di benakmu ketika melihat sebuah akun media sosial? Padahal, akun tersebut milik orang biasa, bukan artis atau figur publik, tapi follower-nya banyak dan interaksinya selalu membludak. Dia dan kamu tentu punya kesamaan, yakni sama-sama menggunakan media sosial. Namun, apa yang membedakan sampai-sampai akun dia sangat ‘laku’?
Media sosial Jerome Poline adalah contohnya. Berawal dari sosok yang bukan siapa-siapa nih, Jerome tumbuh jadi sosok influencer yang dikenal banyak orang dan perannya cukup membawa pengaruh besar.
Selain content pillar, mengetahui siapa saja audiens yang menjadi target adalah hal wajib selanjutnya. Dengan begitu, konten yang dibagikan bisa tepat sasaran, nggak bertele-tele, atau bahkan sia-sia. Hasilnya, seberapa banyak konten yang dibuat akan mengundang pengikut baru.
Begitulah cara mudah memahaminya (mengapa sebuah akun media sosial bisa ‘laku’ atau diketahui banyak orang),” tutur Adel.
Jadi, di balik keberhasilan akun media sosial, ada konten yang dianggap worthy dan menarik untuk diikuti. Secara nggak langsung, pengembangan konten selaras dengan pengembangan sebuah akun media sosial. Nah, pengembangan akun selalu erat kaitannya dengan ‘memanjakan’ audiens. Bisa disimpulkan bahwa memahami dengan baik audiens menjadi salah satu kunci lakunya sebuah akun media sosial.
![Formula Media Sosial]()
Hal-hal yang biasanya digunakan untuk mengembangkan akun media sosial | Illustration by Hipwee
Ternyata… Hal-hal ini yang sangat diperhatikan agar sebuah akun media sosial bisa populer
“Yang perlu diperhatikan ketika mengelola akun sosial media adalah guideline akun,” ujar Adel.
Bila diibaratkan, guideline akun adalah hal wajib bagi siapa pun yang sedang mengembangkan sebuah akun media sosial. Tujuannya agar customer journey jelas dan konten nggak mengawang. Guideline yang detail dan jelas menjadi salah satu faktor seseorang bisa membuat tren, bukan sekadar mengikuti tren.
“Targeting dari awal, siapa dan apa yang ingin kamu capai melalui akunmu adalah hal yang utama. Kalau poin ini tidak diperhatikan, konten sebuah akun media sosial akan berantakan,” lanjut Adel.
Selain itu, dibutuhkan kepekaan dalam mendapatkan dan mengolah informasi menjadi sebuah konten. Dengan kepekaan ini, siapa pun aktor yang berperan dalam mengelola media sosial akan mampu memetakan dan membentuk strategi yang baik.
Selain itu, masih ada dua aktivitas lain yang wajib diterapkan untuk mengembangkan satu akun media sosial
Tanpa dua hal ini, sebenarnya media sosial akan sulit berkembang, apalagi tumbuh menjadi akun yang memiliki pengikut dan pengaruh besar. Jadi, hal pertama adalah analisis yang kuat untuk memahami data angka. Selain itu, analisis dibutuhkan untuk memahami setiap perubahan media sosial. Bukankah dinamika dan ketentuan media sosial berkembang cepat dan hampir terus-menerus selama ini?
Hal kedua berhubungan dengan fitur yang ada di media sosial. Agar sebuah akun berkembang pesat, kamu harus melakukan trial and error semua fitur. Pastikan juga setiap konten tayang di waktu-waktu yang tepat. Ini beberapa contoh fitur yang umumnya benar-benar dimaksimalkan oleh pengelola akun media sosial berpengaruh:
- Bangun Stories yang interaktif
➡️ Q&A
➡️ Polling
➡️ Countdown
➡️ Quiz Multiple Choice
➡️ Link Sticker
- Maksimalkan konten di Feed
➡️ Collaborator Post
➡️ Branded Content
➡️ Tag Post
- Buat Short Video/Reels dengan topik tertentu
➡️ Tips/Edukasi
➡️ Informasi
➡️ Penawaran
➡️ Video yang memiliki waktu sebanyak 3 menit
➡️ Bisa untuk share hasil live Instagram
➡️ Tips berseries atau cerita berseries
Selain itu, coba juga Live Instagram dan FAQ otomatis termasuk fitur lain yang layak dicoba untuk meningkatkan engagement dan interaksi.
Itu dia formula yang biasanya digunakan agar sebuah akun media sosial bisa diketahui banyak orang dan memiliki pengaruh di dunia maya. Menurut SoHip, akun media sosial apa saja yang memakai formula seperti ini, ya?
Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.
