Mau Jadi Ibu Rumah Tangga atau Ibu Bekerja, Ini 6 Alasan Pentingnya Jadi Istri Berpendidikan Tinggi!

Ibu berpendidikan tinggi

Memasuki tahun ajaran baru, mungkin banyak ibu-ibu yang galau karena akan melanjutkan pendidikan tapi masih belum yakin. Kurang lebih pernyataannya “Buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau akhirnya jadi ibu rumah tangga?” atau “Masa sudah menjadi istri masih mau lanjut sekolah lagi?” padahal melanjutkan pendidikan tidak salah sama sekali sekalipun kamu sudah bersuami dan punya anak lo. Lagipula pendidikan tak harus ditempuh melalui jalur formal kok, bisa juga non-formal.

Advertisement

Untuk kamu yang masih bertanya-tanya, seberapa penting mengejar ilmu meski sudah berkeluarga, Hipwee Young Mom akan memberikan beberapa pemaparannya nih buat kamu!

1. Ibu merupakan tempat belajar pertama bagi anak-anaknya. Kalau ibunya cerdas, ilmu yang ditularkan akan lebih banyak juga

Bisa menularkan ke anak-anak via www.wisebread.com

Ibu yang cerdas akan melahirkan anak-anak yang juga cerdas. Alasannya karena seorang ibulah yang akan pertama kali memperkenalkan berbagai hal baru di tahun-tahun pertama hingga bertumbuh nantinya. Jika ibunya mampu memberikan pengetahuan yang banyak dan benar, anaknya pun kemungkinan besar akan menjadi pribadi yang pintar.

2. Anak-anak akan melalui fase meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Jika kamu berpendidikan, biasanya ia akan menirumu juga

Anak akan meniru ibu via house-md-blog.com

Menurut ilmu psikologi, anak akan melalui fase meniru orang dewasa hingga umur tiga tahun, namun tak berati berhenti sampai di situ. Karena sosok orang tua merupakan sosok yang sering dijumpai dan dilihat oleh anak, ada kemungkinan mereka akan meniru keputusan-keputusan yang diambil termasuk dalam hal pendidikan. Bukan tak mungkin anak juga ingin berpendidikan tinggi dan berprestasi.

Advertisement
3. Tak bisa dimungkiri, jika kamu berpendidikan tinggi dan memilih untuk berkarir kamu akan mendapatkan pilihan yang lebih banyak

Lebih qualified via fortifyexperts.com

Dalam dunia kerja, saat akan melamar pekerjaan, tingkat pendidikan akan menjadi salah satu pertimbangan. Namun demikian, tak selalu begitu. Hal ini tak melulu menyangkut gelar akademis. Kamu juga perlu memiliki beberapa soft skill untuk menyelesaikan masalah hingga bergaul dengan orang lain.

4. Selain mendapatkan ilmu-ilmu dari bidang akademis, saat menuntut ilmu seseorang cenderung akan belajar cara menyelesaikan masalah dengan lebih logis

Bisa lebih logis via www.rolereboot.org

Saat di bangku sekolah, kuliah atau bahkan kursus,  seseorang lebih dituntut untuk menyampaikan pendapat dengan dukungan berupa data bukan perasaan belaka. Begitupun saat akan menyelesaikan masalah, ia akan lebih dituntut untuk melakukan berpikir kritis. Hal-hal inilah yang akan berguna saat ibu memutuskan menjadi ibu rumah tangga ataupun bekerja.

5. Karena bertemu lebih banyak orang termasuk yang lebih berpengalaman, biasanya orang yang berpendidikan akan lebih berpikiran terbuka

Catch up dengan teknologi via www.babysleepsite.com

Advertisement

Pertemuan dengan banyak orang dengan berbagai latar belakang akan membuatmu lebih terbuka. Hal ini termasuk dalam hal teknologi juga lo. Akhirnya kamu tidak akan menjadi orang tua yang kolot karena kamu bisa mendapatkan pengalaman yang lebih banyak. Pun saat anak sudah dewasa, kamu bisa mengikuti dunianya.

6. Walaupun menjadi ibu rumah tangga, kamu tetap bisa memakai ilmu yang kamu punya seperti ungkapan warganet di Instagram dan Facebook yang satu ini. Savage abis sih!

Lihat postingan ini di Instagram

Lagi viral nih di negara ini, ada seorang ibu-ibu “non IRT” yang posting foto nya lagi makan-makan dengan kolega nya dengan caption: “Kegiatan hari ini reoni makan2 emangnya qmu babu kerjaan cuma ngosek WC.” Komentar itu diakhiri emoticon tertawa. Postingan itulah yang menuai kritik keras dari netijen se-Nusantara. Permisi ibu… Perkenalkan, nama saya emak Rahel. Biasa pake daster. Sehari-hari ngurus anak-anak dan bersihin rumah. Hobby nyikat WC sampai kinclong, bahkan suami dan anak-anak saya kalo lagi be’ol harus pegangan kenceng biar tidak tergelincir saking kinclong nya. Saya lulusan sarjana cumlaude English Linguistics and Literature dari salah satu universitas Katolik terbaik di negeri ini dan memiliki gelar Master of Science dari salah satu universitas di Belanda yang masuk peringkat 100 universitas terbaik di dunia. Duh, kok sombong ya? Iya, sy lg sombong. Gpp, ini fakta. Drpd sy sombong udh prnh mancing di bulan atau bilang udh pernah di sun kening saya sama Pangeran Harry… Bo’ong kan itu? Kepake nggak gelar-gelar nya? Kepake dong, ibuk. Karena saya butuh melakukan research formula terbaik manakah dari houseware supermarket untuk membersihkan WC dan juga butuh kecerdasan dari seorang emak-emak untuk mendidik anak-anaknya berbagai hal prinsip dan praktis, misalnya: “Nak, kalian disekolahin baik2 dan dididik baik2 di rumah, maka kalo mainan medsos dan pasang status yg bener ya? Supaya jd berkat buat orang lain. Jgn mempermalukan Tuhan dan keluarga kalian.” Butuh jg utk mengajari anak2 saya untuk menghargai orang lain. Spt itu contohnya. Mewakili semua IRT, semua babu, dan semua orang yg demen banget nyikat WC, dg ini sy menyatakan bahwa kenyamanan haqiqi itu salah satunya adalah masuk WC yg bersih dan wangi. Ga ada kita-kita ini yg suka ngosek WC, kalian ga akan bs menikmati sorga dunia macam itu. Please, give us some respect (if you have one). Salam ketjub dari Emak Rahel dan Chardonnay nya ?? #emakrahel #iburumahtangga #emakberdaster #emakberkarya #mindyourwords #mindyourattitude

Sebuah kiriman dibagikan oleh Rahel Yosi Ritonga (@ritongarahelyosi) pada

Mengutip dari unggahan salah seorang warganet bernama Rahel Yosi Tonga yang geram lantaran ada unggahan viral yang dianggap mengolok-olok golongan non-pekerja dan memilih jadi ibu rumah tangga, kata-katanya cukup greget untuk mewakili banyak perasaan warganet karena berhasil di-repost sampai lebih dari 10.000 kali dan mendapat lebih dari 4.000 komentar di Facebook:

“Lagi viral nih di negara ini, ada seorang ibu-ibu “non IRT” yang posting foto nya lagi makan-makan dengan kolega nya dengan caption:
“Kegiatan hari ini reoni makan2 emangnya qmu babu kerjaan cuma ngosek WC.” Komentar itu diakhiri emoticon tertawa. Postingan itulah yang menuai kritik keras dari netijen se-Nusantara.

Permisi ibu… Perkenalkan, nama saya emak Rahel. Biasa pake daster. Sehari-hari ngurus anak-anak dan bersihin rumah. Hobby nyikat WC sampai kinclong, bahkan suami dan anak-anak saya kalo lagi be’ol harus pegangan kenceng biar tidak tergelincir saking kinclong nya.
Saya lulusan sarjana cumlaude English Linguistics and Literature dari salah satu universitas Katolik terbaik di negeri ini dan memiliki gelar Master of Science dari salah satu universitas di Belanda yang masuk peringkat 100 universitas terbaik di dunia.

Duh, kok sombong ya? Iya, saya lagi sombong banget. Gapapa, ini fakta. Daripada saya sombong udah pernah mancing di bulan atau bilang udah pernah di sun kening saya sama Pangeran Harry… Bo’ong kan itu?

Kepake nggak gelar-gelar nya? Kepake dong, ibuk. Karena saya butuh melakukan research formula terbaik manakah dari houseware supermarket untuk membersihkan WC dan juga butuh kecerdasan dari seorang emak-emak untuk mendidik anak-anaknya berbagai hal prinsip dan praktis, misalnya:
“Nak, kalian disekolahin baik-baik dan dididik baik-baik di rumah, maka kalo mainan medsos dan pasang status yang bener ya? Supaya jadi berkat buat orang lain. Jangan mempermalukan Tuhan dan keluarga kalian.”
Butuh juga untuk mengajari anak-anak saya untuk menghargai orang lain.
Seperti itu contohnya.

Mewakili semua IRT, semua babu, dan semua orang yang demen banget nyikat WC, dengan ini saya menyatakan bahwa kenyamanan haqiqi itu salah satunya adalah masuk WC yang bersih dan wangi. Nggak ada kita-kita ini yang suka ngosek WC, kalian nggak akan bisa menikmati sorga dunia macam itu.
Please, give us some respect (if you have one).

Salam ketjub dari Emak Rahel Yosi Ritonga  dan Chardonnay nya ??

#emakrahel #iburumahtangga #emakberdaster
#emakberkarya #mindyourwords#mindyourattitude”

Orang berpendidikan tinggi bisa saja kok memilih menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya, karena yang diajarkan ke anak bukan melulu tentang hal-hal akademis tapi yang menurutnya prinsip dan praktis termasuk dalam hal media sosial. Ibu rumah tangga yang berpendidikan juga akan cenderung lebih pandai mengatur beberapa hal seperti finansial, lebih bijaksana dalam mencerna informasi dan mengambil keputusan dalam rumah tangga.

Nggak ada yang mustahil dan nggak bisa dilakukan kalau kamu memang niat. Memang akan banyak ekstra usaha dan pengorbanan, tapi yakin deh segala usahamu nggak akan sia-sia. Apapun pilihanmu, jadilah istri cerdas dan elegan dimanapun kamu berada. Cheers untuk para (calon) ibu yang siap dengan #BabakBaru hidupnya di luar sana!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE