6 Kebiasaan Acara Nikahan yang Harusnya Dikurangi bahkan Dihentikan

Kebiasaan saat kondangan ini sering kali bikin tetangga mengeluh

Acara pernikahan seharusnya jadi acara yang membahagiakan bagi pengantin maupun para tamu undangan yang datang. Acara ini digelar demi memberikan kabar menyenangkan sekaligus bersyukur karena seseorang akan segera memulai kehidupan barunya. Akan tetapi, tak jarang beberapa eksekusi acara pernikahan ini jadi agak melenceng dari tujuan awal. Walau hanya terjadi selama beberapa jam saja, tapi kita bisa melihat bagaimana beberapa hal berubah jadi menyebalkan, mulai dari kelakuan tamu sampai penyelenggara acara itu sendiri.

Advertisement

Sayangnya, beberapa hal tersebut malah jadi kebiasaan buruk dalam jangka yang panjang dan oleh beberapa orang dianggap normal. Padahal kalau pesta pernikahan ingin tetap menjadi hal penuh suka cita bagi semua orang sebaiknya hal tersebut dihilangkan. Apa saja kebiasaan tersebut? Kita simak yuk selengkapnya!

1. Memang acara pernikahan biasanya hanya dilakukan satu hari, namun menutup akses jalan habis-habisan begini bisa merugikan banyak orang lain lo

Mentupi jalan/ Credit: Radar Jambi

Beberapa orang akan memilih untuk menutup jalan ketika melangsungkan acara pernikahan karena hal ini dianggap biasa saja dan sudah jadi kebiasaan. Bahkan kalau diprotes, malah justru bisa dijutekin. Padahal hal ini tak bisa dilakukan sembarangan lo, apalagi kalau jalan yang ditutup adalah jalan utama daerah tersebut atau alternatif jalan yang lain terlalu jauh. Bayangkan, bagaimana kalau tiba-tiba ada orang sakit harus yang dibawa ambulance dan butuh segera ditangani! Makanya, kalau terpaksa menutup jalan sebaiknya pertimbangkan matang-matang hal-hal yang mungkin terjadi ya.

Baca konten menarik seputar pernikahan ala bapak2ID: Dik, Ini 5 Bocoran Pernikahan Minim Drama Salah Paham dari Sudut Pandang Bapak

Advertisement

2. Tamu undangan juga seringkali memiliki kelakuan yang menyebalkan. Yang diundang satu orang, yang diajak datang bisa sekelurahan. Duh!!!

Biasanya di undangan akan ada tulisan nama orang yang diundang dan siapa yang boleh diajak. Mengajak satu orang partner mungkin wajar tapi ada saja lo yang mengajak pasangan, anak-anak, sampai cucu segala. Kalau begini kan kasihan yang mengundang, jadi lebih sesak dan menghabiskan makanan. Kurang-kurangi ya~

3. Mungkin pengantin melebihkan beberapa buah suvenir untuk jaga-jaga, tapi kalau semua minta lebih ya bangkrut. Lagian buat apa sih minta banyak-banyak tuh 🙁

Minta lebih / Credit: Sociolla

Jumlah suvenir tentu sudah dihitung sedemikian rupa oleh pengantin tapi banyak undangan yang kadang minta lagi untuk diberikan entah ke siapa, apalagi kalau suvenir dirasa bermanfaat. Akhirnya mereka yang datang belakangan jadi nggak kebagian suvenir sama sekali deh karena sudah diborong duluan.

4. Makanan kondangan memang jadi daya tarik sendiri di acara pernikahan, bahkan ada saja yang minta dibungkus kayak di restoran

Katering/ Credit: Wedding Market

Advertisement

Layaknya suvenir, pengantin juga pastinya sudah memesan katering untuk jumlah yang sudah disesuaikan dengan tamu undangan. Sesuai dengan konsep prasmanan, makanan tersebut ya disediakan untuk dimakan di venue acara. Tapi, percaya atau tidak, ada saja yang dengan blak-blakan minta untuk dibungkuskan buat saudara di rumah. Akhirnya katering kadang jadi kurang.

5. Masih berkaitan dengan makanan, padahal konsepnya sudah prasmanan tapi masih ada saja yang disisakan di piring, kan sayang~

Mengambil makanan sendiri artinya kamu bisa menyesuaikan seberapa banyak yang ingin kamu makan dengan kemampuanmu. Sayangnya, masih banyak yang impulsif mengambil banyak makanan sekaligus tapi setelah mencicipi hanya dimakan sebagian dan akhirnya disisakan. Padahal kan sayang, makanan pilihan terbaik jadi menyisa begitu saja.

6. Tamu undangan yang datang tak tepat waktu juga bikin acara molor, akhirnya bisa menyusahkan pengantin

Telat datang/ Credit: Pernikahan Asia

Biasanya di undangan sudah tertulis jelas detail termasuk jam untuk tamu bisa datang, tapi kadang banyak juga yang tak tepat waktu. Seringnya karena molor, pengantin harus tetap berada di venue acara untuk menyalami dan berbincang bersama mereka, belum lagi katering yang harus menunggu, dan jam sewa yang terus berdetak mundur.

Nah, itu dia beberapa kebiasaan acara pernikahan yang dilakukan baik oleh pengantin maupun tamu yang datang. Saking seringnya dilakukan, kadang hal tersebut dianggap normal, padahal ada saja pihak yang dirugikan. Makanya, yuk kurangi kebiasaan buruk sebisa mungkin biar acara pernikahan jadi acara yang menyenangkan, nggak malah jadi menyebalkan~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE