5 Cara Menghitung Tanggal Pernikahan Menurut Tradisi Jawa

Menjelang pernikahan, biasanya banyak banget hal yang harus dipersiapkan. Salah satunya adalah menentukan waktu pernikahan. Sebetulnya, semua waktu itu baik kok. Namun tentunya tiap orang mempunyai keyakinan yang berbeda tentang hal ini.

Ada yang menyesuaikan ajaran agama, ada juga yang mengutamakan logika praktis seperti sengaja menghindari acara di musim hujan. Selain itu, ternyata kamu bisa menentukan tanggal pernikahan berdasarkan primbon alias kepercayaan orang Jawa.

Aturan ini muncul berdasarkan pengalaman para leluhur di masa lalu. Boleh dipercaya maupun nggak dipercaya~ Nah, yuk coba menghitung waktu terbaik untuk menikah. Ternyata nggak hanya hari, kamu juga bisa menentukan bulan dan jam terbaiknya berdasarkan primbon.

Cara Hitung Tanggal Pernikahan

Mari coba langkah-langkahnya cara menentukan tanggal pernikahan menurut tradisi Jawa seperti dilansir dari laman MauMenikah .

1. Berdasarkan kalender Jawa, cek dulu hari lahir dan pasaran kamu beserta pasanganmu

Cara Menghitung Tanggal Pernikahan kalender jawa

Cara mencari pasaran / Credit: Ki Demang via ki-demang.com

Kalender Masehi dan kalender Jawa mempunyai aturan yang berbeda. Dalam kalender Masehi, kita sudah tahu kalau ada 7 hari dalam seminggu yaitu Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Sedangkan menurut kalender Jawa, ada sistem pasaran yang terdiri dari 5 hari yaitu Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.

Cara menentukan tanggal pernikahan berdasarkan tradisi Jawa, pertama-tama tentukan dulu pasaran kamu dan pasanganmu. Caranya gampang kok karena bisa lewat internet. Buka aja laman Ki Demang dan masukkan tanggal lahir, lalu klik “proses”. Langsung muncul deh hasilnya! Berikut ini contohnya supaya kamu lebih paham.

– Tanggal lahirmu: 24 Maret 1995 – Hari lahir dan pasaran kamu: Jumat Pahing – Tanggal lahir pasanganmu: 1 November 1992 – Hari lahir dan pasaran dia: Minggu Wage

2. Dengan bantuan tabel ini, jumlahkan hari lahir dan pasaran kalian berdua berdasarkan ajaran Jawa

Cara Menghitung Tanggal Pernikahan

Cara menghitung neptu / Credit: MauMenikah via maumenikah.com

Dalam kepercayaan Jawa, setiap hari dan pasaran diwakili sebuah angka. Untuk mengetahui jumlah nilai (neptu) kalian, cocokkan aja tanggal lahirmu dan pasanganmu berdasarkan tabel di atas. Contohnya seperti ini:

– Kamu: 24 Maret 1995 (Jumat Pahing) – Pasanganmu: 1 November 1992 (Minggu Wage) – Kamu + pasanganmu: 15 + 9 = 24

3. Setelah mendapat hasilnya, ikuti rumus ini agar mendapat hari terbaik untuk menikah. Jangan lupa cek tabelnya terlebih dulu

Cara Menghitung hari Pernikahan

Hari pernikahan menurut ajaran Jawa / Credit: MauMenikah via maumenikah.com

Yang harus kamu lakukan pertama kali adalah mengecek tabel di atas. Ada 5 sirkulasi: 1) sandang, 2) pangan, 3) papan (joyo), 4) loro, dan 5) pati. Masing-masing dilengkapi perkiraan nasib di sebelahnya. Supaya kamu dan pasangan mendapat nasib baik, pilihlah nomor 1 hingga nomor 3. Sedangkan nomor 4 dan 5 sebaiknya dihindari. Berikut ini rumusnya:

Rumus: (jumlah neptu kedua mempelai + hari baik) : 5 = harus sisa 3

Kenapa hasilnya harus sisa 3? Supaya kamu memperoleh hasil nomor 3 alias papan, yang artinya bagus dan disarankan. Yuk hitung dengan rumus tadi:

(jumlah neptu kedua mempelai + hari baik) : 5 = sisa 3 (24 + hari baik) : 5 = sisa 3 (24 + 9) : 5 = sisa 3 33 : 5 = 6 sisa 3

Jadi hasilnya adalah 9. Sebab 9 adalah satu-satunya angka yang kalau ditambah 24 lalu dibagi 5, maka hasilnya bersisa 3. Setelah mendapat angka ini, kembalilah ke tabel di petunjuk poin nomor 2. Lalu carilah angka 9. Berdasarkan aturan tersebut, berarti hari pernikahan terbaik untukmu dan pasangan adalah Minggu Wage atau Senin Legi.

Baca juga: Weton Ketemu 25: Banyak Rintangan, tapi Ada Penangkalnya!

4. Mengecek bulan pernikahan terbaik menurut tabel di bawah ini

Cara Menghitung bulan Pernikahan

Bulan pernikahan menurut ajaran Jawa / Credit: MauMenikah via maumenikah.com

Seperti kalender Masehi, kalender Jawa juga mempunyai 12 bulan dalam setahun. Masing-masing dilengkapi perkiraan nasib yang berbeda. Bulan Jawa yang dianjurkan untuk menikah adalah Jumadilakhir, Rejeb, Ruwah, dan Besar. Perkiraan ini dibuat oleh para leluhur Jawa pada masa lampau.

Umumnya, mereka menghindari pernikahan pada musim atau momen yang kurang baik. Oh ya, terdapat perbedaan dalam kalender Jawa dan Masehi. Biasanya satu bulan dalam kalender Masehi terdiri dari 28-31 hari. Sedangkan dalam kalender Jawa, jumlah hari dalam sebulan adalah 29-30 hari. Karena selisih tersebut, tanggal untuk bulan Jawa selalu berubah setiap tahun. Contoh perubahannya:

– Tahun 2017: bulan Besar jatuh pada 24 Agustus hingga 21 September – Tahun 2018: bulan Besar jatuh pada 13 Agustus hingga 11 September – Tahun 2019: bulan Besar jatuh pada 3 Agustus hingga 31 Agustus

Dari rincian itu, diketahui kalau bulan dalam kalender Jawa mengalami sedikit pergeseran setiap tahunnya. Jadi kamu perlu mengeceknya terlebih dulu melalui kalender Jawa online maupun offline.

5. Menentukan jam terbaik untuk menikah melalui tabel berikut

Cara Menghitung jam Pernikahan

Jam pernikahan menurut ajaran Jawa / Credit: MauMenikah via maumenikah.com

Misalnya aja kamu mempunyai pasaran Pahing (cara menentukan pasaran bisa dilihat lagi di petunjuk poin nomor 1). Berdasarkan tabel di atas, disarankan untuk menikah pada pukul 06.00 (rejeki) atau 08.24 (selamat).

Namun tentunya perlu disesuaikan juga dengan waktu sewa gedung pernikahan, waktu yang nyaman bagi para tamu untuk datang, dan sebagainya.

Begitulah cara menghitung tanggal pernikahan (hari, bulan, dan jam) terbaik untuk menikah berdasarkan kepercayaan Jawa. Namun sebaiknya kamu mempertimbangkan hal-hal lain juga supaya acara berjalan lancar. Jadi aturan berdasarkan primbon ini hanya menjadi salah satu pertimbangan. Boleh dipercaya, boleh juga nggak dipercaya. Tergantung dirimu~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tinggal di hutan dan suka makan bambu

Editor

Digital Marketing Enthusiast dan sedang belajar tentang Search Engine Optimization.