Ukuran Aman Konsumsi Minuman Kekinian, Berapa Maksimal Cup dalam Sebulan?

Jangan sampai menyesal di akhir, yuk batasi konsumsi minuman kekinian

“Chati** lagi diskon buy 1 get 1 nih, siapa mau ikut beli bareng?”

Kalimat itu sering keluar dari mulut seorang teman menjelang waktu istirahat di kantor. Lain hari, lain diskon pula, pokoknya semua diembat dan nggak mau rugi. Lama-lama, kita sadar kalau bisa dibilang hampir setiap hari ada aja minuman kekinian yang ‘lagi diskon’. Entah itu kopi, boba, atau minuman manis lainnya.

Bagaimana nggak tergiur kalau harga yang ditawarkan bisa sampai setengah harga aslinya? Ditambah lagi rasanya yang manis, enak, dan bisa jadi teman untuk bekerja. Namun, tiba-tiba, temanku yang biasa menawarkan diskon minuman itu nggak lagi ‘beraksi’. Dia bukan hanya nggak lagi membeli minuman kekinian, tapi juga selalu ditemani air mineral di samping meja kerjanya. Saat aku tanya alasan dia nggak pernah lagi memesan minuman kekinian, jawabannya turut menyadarkanku. Katanya, dia takut diabetes.

Kandungan gula dalam minuman kekinian ternyata cukup tinggi. Dibandingkan kebutuhan konsumsi gula harian, satu gelas minuman kekinian sudah lebih dari cukup. Sebenarnya, berapa kandungan gizi di dalam minuman kekinian? Bagaimana jika dibandingkan dengan kebutuhan gizi kita setiap hari? Lalu, apa efek samping kalau berlebihan mengonsumsinya?

Hipwee Premium akan menjawab pertanyaan itu bersama Fasty, salah seorang dosen di Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawaatan UGM (FKKMK UGM). Simak sampai habis biar nggak kebablasan konsumsi ya!

Minuman kekinian mengandung kalori, lemak, dan sukrosa yang cukup tinggi

Starbucks

Minuman kekinian mengandung kalori, lemak, dan sukrosa yang cukup tinggi | Photo by AIRIZ on Unsplash

Orang-orang banyak memilih minuman kekinian karena rasanya yang manis dan creamy. Rasa manis itu biasanya berasal dari gula ataupun kental manis yang tercampur di dalamnya. Oleh karena kandungan gula dan kental manis itu, minuman kekinian mengandung kalori, lemak, dan sukrosa yang cukup tinggi.

Sebuah penelitian yang dilakukan Min, dkk. yang dipublikasikan dalam jurnal Food Science and Nutrition tahun 2017 menyebutkan bahwa rata-rata kalori boba milk tea adalah 200-450 kkal untuk setiap 473 ml. Di Indonesia, penelitian yang dilakukan oleh Safitri dkk tahun 2021 yang dipublikasikan Gorontalo Journal of Public Health menyebutkan bahwa kandungan kalori boba milk tea di Indonesia adalah 311 kkal setiap 473 ml.

Selain kalori, minuman kekinian itu juga mengandung sukrosa sejumlah 86 persen dan lemak sekitar 6,4 persen. Kandungan kalori, sukrosa, dan lemak dalam minuman kekinian itu semakin tinggi kalau  ditambahkan dengan topping, semacam puding, boba, atau jelly.

Risiko konsumsi minuman kekinian berlebih di antaranya penambahan berat badan, diabetes melitus tipe 2, hipertrigliserida, hingga hiperkolestrolemia

Jumlah kandungan gizi dalam minuman jelas mengandung gula yang cukup tinggi. Jumlah itu bisa memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan jika berlebihan. Fasty mengungkapkan bahwa ada banyak studi yang menyebutkan risiko penyakit akibat konsumsi gula berlebih, termasuk dalam minuman kekinian.

Konsumsi minuman kekinian dengan kandungan gula tinggi itu mulanya akan menambah berat badan. Apabila berat badan berlebih, maka risiko penyakit tidak menular, seperti diabetes melitus tipe 2, hipertrigliserida, dan hiperkolestrolemia juga akan meningkat. Pasalnya, gula yang berlebihan dalam tubuh akan berubah menjadi lemak.

Diabetes melitus tipe 2 adalah kondisi ketika kadar gula darah melebihi nilai normal akibat sel tubuh tidak bisa menggunakan hormon insulin secara normal. Hipertrigliserida adalah kondisi ketika terlalu banyak trigliserida (jenis lemak) yang tersimpan dan tidak digunakan dalam jangka waktu panjang oleh tubuh. Sementara, hiperkolestrolemia adalah kondisi saat kadar kolesterol di dalam darah terlalu tinggi.

Ukuran dan aturan aman konsumsi minuman kekinian adalah 1-2 kali saja per bulan

Ukuran aman minuman kekinian

Aturan aman konsumsi minuman kekinian 1-2 kali per bulan | Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Supaya tidak terlalu berlebihan dalam mengonsumsi makanan kekinian, kita perlu mengetahui kebutuhan konsumsi gula per hari. Sebuah penelitian di Taiwan menyebutkan bahwa minuman kekinian termasuk dalam minuman manis gula. Rekomendasi American Heart Association mengatakan bahwa konsumsi gula sebaiknya tak lebih dari 150 kkal per hari untuk laki-laki dan 100 kkal per hari untuk perempuan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis