Tertarik Jadi Anak Ekonomi Pembangunan?

“Smile in the face of adversity, be contemptuous of danger, undaunted in defeat and magnanimous in victory.” -Sumitro Djojohadikusumo 

Jika kalian ingin bergumul dengan hitungan matematis ditaburi teori klasik hingga modern, atau mungkin kalian ingin menjadi The Next Economist yang sangat fasih dalam hal mengatur perekonomian suatu negara atau bahkan internasional? Selamat datang, kalian sangat disarankan memilih melanjutkan studi Ekonomi Pembangunan.

Lebih banyak orang yang akan keliru menjawab, kalo ditanya apa itu Ekonomi Pembangunan, daripada yang menjawab benar. Sebagian orang mengira, mahasiswa EP itu belajar berbisnis, membangun bisnis. Prodi ini terlalu sering disalahartikan. Nama ‘Pembangunan’nya sendiri memang rada membingungkan. Seharusnya itu kan prodi ini namanya ‘Economics‘, Prodi Ekonomi. 

Rumpun ilmu ekonomi adalah ilmu yang unik karena berada di antara kelompok ilmu sosial dan ilmu alam. Ekonomi Pembangunan merupakan salah satu jurusan sosial yang ada di perguruan tinggi di Indonesia. Sebenarnya jurusan Ekonomi Pembangunan tidak jauh berbeda dengan ilmu ekonomi.

Di jurusan ini, kamu juga akan mempelajari aspek- aspek ekonomi dalam proses pembangunan di negara berkembang. Selain mempelajari tentang pembangunan ekonomi kamu juga akan mempelajari pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial yang ada di masyarakat. Disini kita akan mempelajari teori Ekonomi Makro dan Mikro.

Ekonomi Mikro berurusan dengan perusahaan dan lainnya, yang mana secara khusus belajar mengenai analisis mikro ekonomi. Misalnya saja, Ekonomi Strategi, salah satu mata kuliah EP. Bidang ilmu ini membahas mengenai firm-oriented. Jadi, semua tentang firm. Tidak hanya berorientasi pada penerapan pembangunan negara. Di sisi lain, mahasiswa EP juga belajar tentang kebijakan fiskal, yang berfokus pada kenegaraan. Bisa dikatakan, mengurusi negara iya, mengurusi perusahaan-perusahaan iya. Bahkan ngurusin UKM juga bisa. Keren kan?

Tau nggak sih, di program studi Ekonomi Pembangunan, kita dibebaskan untuk memilih konsentrasi, yakni ekonomi moneter, ekonomi perencanaan, ekonomi internasional, ekonomi lingkungan, dan ekonomi publik.

Menurut hemat saya, sejauh ini, peminatan ekonomi moneter menjadi pilihan favorit mahasiswa. Lapangan kerja yang relatif bergengsi menjadi salah satu penarik minat. Sejumlah lulusan program studi Ekonomi Pembangunan meraih posisi strategis di instansi perbankan maupun pemerintahan. Di cabang ekonomi moneter, kita bisa belajar banyak tentang regulasi perbankan, kebijakan fiskal dan moneter pemerintah, hingga inflasi ekonomi. 

Selain ekonomi moneter, kita bisa memilih ekonomi perencanaan. Ekonomi perencanaan adalah ilmu yang memberikan kontribusi perencanaan kepada pemerintah daerah maupun pusat untuk pemerataan pembangunan. Namun jika cenderung tertarik pada perdagangan lintas negara, kalian bisa memilih peminatan ekonomi internasional. Dalam ekonomi internasional, kita bisa belajar banyak tentang keuangan internasional, hingga kebijakan perdagangan internasional.

Persoalan di bidang energi juga turut dipelajari oleh mahasiswa yang memilih minat ekonomi lingkungan. Cabang ilmu ini akan menjadi tren di masa depan karena persoalan lingkungan dihadapi oleh seluruh dunia. Jadi, akan selalu in. Dalam cabang lainnya, yaitu ekonomi publik, mahasiswa belajar banyak tentang persoalan yang menyangkut keuangan negara, seperti ekonomi kelembagaan. 

Lalu menjadi mahasiswa di jurusan Ekonomi Pembangunan ini ada suka dukanya nggak sih
Oh jelas dong dan tentunya hal seperti ini tak hanya anak ekonomi pembangunan yang mengalaminya.
Apa saja? Yuk, kita lihat!

1. Jumlah mahasiswanya sedikit dibandingkan dengan jurusan ekonomi lainnya

Jumlah Mahasiswa Ekonomi

Jumlah Mahasiswa Ekonomi via http://google.com

Saat kamu memasuki jurusan ekonomi pembangunan, kamu akan terheran-heran dengan jumlah mahasiswa yang ada di jurusan ekonomi pembangunan. Jika dibandingkan dengan jurusan di fakultas ekonomi yang lain, jumlahnya sedikit, sih. Di saat jurusan ekonomi yang lain memiliki lebih dari tiga kelas, jurusan Ekonomi Pembangunan hanya memiliki satu kelas atau dua kelas saja.

2. Suka dikaitkan dengan penghitungan biaya bangunan

Menghitung Biaya Proyek

Menghitung Biaya Proyek via http://google.com

Banyak orang awam yang menanyakan kaitan ekonomi pembangunan dengan bangunan, apakah ekonomi pembangunan mempelajari tentang keuangan sebelum membangun atau tidak? Pada kenyataannya, ekonomi pembangunan berkaitan dengan pembangunan yang ada di daerah berkembang, jadi gak ada hubungannya sama sekali dengan keuangan dalam membangun suatu rumah atau sejenisnya, ya.

3. Anak ekonomi pembangunan kerja apa nanti?

Masa Depan

Masa Depan via http://google.com

Biasanya pertanyaan ini kebanyakan dilontarkan oleh mahasiswa lain yang satu fakultas dengan mereka. Jika anak akuntansi menjadi akuntan, anak manajemen menjadi pebisnis, lantas anak ekonomi pembangunan jadi apa? Padahal, prospek kerja untuk lulusan Ekonomi Pembangunan sebenarnya cukup banyak, seperti bekerja di lembaga penelitian, dosen, pengamat kebijakan, pemberi saran di suatu perusahaan, dan masih banyak lagi, loh.

4. Banyak mahasiswanya yang salah jurusan

Salah Jurusan

Salah Jurusan via http://google.com

Gak sedikit dari anak Ekonomi Pembangunan yang baru masuk maupun mahasiswa tingkat akhirnya yang salah memilih jurusan ini. Pada awalnya banyak yang mengira ekonomi pembangunan itu gak perlu menghitung angka-angka. Tapi pada kenyataannya, angka-angka di jurusan ekonomi pembangunan lebih banyak daripada yang kita bayangkan.

5. Walaupun sedikit, tetap kompak

Tetep Kompak

Tetep Kompak via http://google.com

Walaupun memiliki jumlah mahasiswa paling sedikit dibandingkan dengan mahasiswa di fakultas ekonomi yang lain, anak-anak Ekonomi Pembangunan terkenal kompak. Bahkan, kekompakannya tidak pandang bulu baik itu sesama mahasiswa, senior-junior, maupun dengan dosen-dosennya. Setiap ada acara, mahasiswa Ekonomi Pembangunan akan mendukung satu sama lain.

Itu tadi hal-hal yang dirasakan oleh anak-anak di jurusan Ekonomi Pembangunan, apakah kamu tertarik untuk merasakan hal yang sama?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bachelor degree of development economic department, Airlangga University