Serba Serbi Imunisasi Anak Selama Pandemi Corona. Wajib Dilakukan Sesuai Jadwal Atau Ditunda?

imunisasi selama corona

Imunisasi menjadi hal wajib yang diberikan kepada anak demi terlindungnya ia dari berbagai penyakit karena imun yang telah kuat. Dilansir dari Alo Dokter , bayi yang baru lahir sebenarnya memiliki antibodi alami yang disebut dengan antibodi pasif. Namun seiring berjalannya waktu, sistem antibodi tersebut akan menghilang setelah beberapa minggu atau bulan yang menyebabkan bayi akan rentan terkena penyakit. Sehingga bayi akan dijadwalkan untuk mendapatkan imunisasi ini.

Advertisement

Mungkin ibu akan sedikit bimbang selama masa pandemi virus corona karena jika terlambat imunisasi maka takut jika imun si kecil melemah, sedangkan jika harus ke rumah sakit maka akan ada perasaan was-was. Lalu apa yang harus dilakukan? Simak yuk penjelasannya!

Dilansir dari Instagram resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada jadwal imunisasi selama pandemi ini untuk anak usia 0-18 bulan

Imunisasi/ Credit: ABC News via abcnews.go.com

Jika saat ini kamu bingung perihal jadwal imunisasi, berikut adalah kutipan imunisasi dasar dilansir dari Instagram IDAI:

  • Saat lahir: Imunisasi Hepatitis B0 + OPV0
  • Usia 1 Bulan: BCG
  • Usia 2 Bulan: Pentavalent 1 + OPV1
  • Usia 3 Bulan: Pentavalent 2 + OPV2
  • Usia 4 Bulan: Pentavalent 3 + OPV3 + IPV
  • Usia 9 Bulan: Imunisasi MR 1
  • Usia 18 Bulan: Pentavalent 4 + OPV 4 + MR 2
Advertisement

Sebagai catatan, imunisasi Pentavalent + OPV dapat diganti dengan Hexavalent (Pentavalent + IPV). Selain itu ada juga jadwal imunisasi tambahan, yaitu:

  • Usia 2 Bulan: PCV 1
  • Usia 4 Bulan: PCV 2
  • Usia 6 Bulan: PCV 3 + Influenza 1
  • Usia 7 Bulan: Influenza 2
  • Usia 12-15 Bulan: PCV 4

Karena jadwal sudah dibuat maka sebaiknya imunisasi dilakukan tepat waktu, namun bisa ditunda jika terjadi sesuatu

Tunggu kondusif dulu/ Credit: UNICEF via www.unicef.org

Dilansir dari Kompas yang mengutip pernyataan seorang konsultan respirologi anak, Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita, Msc, PhD, Sp. A(K) saat sesi Live Instagram IDAI menyatakan bahwa imunisasi hendaknya dilakukan sesuai dengan jadwal demi mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi pada sela waktu yang ada. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan seperti faktor tempat tinggal apakah masuk zona merah atau masih aman. Ia menambahkan bahwa jika situasi sedang tak memungkinkan seperti jika posyandu atau puskesmas tutup maka bisa ditunda tapi harus dilakukan sesegera mungkin.

Advertisement

Jika bisa dilakukan maka tetap ada hal yang perlu diperhatikan agar si kecil tetap aman selama proses imunisasi di faskes

Pakai masker/ Credit: ABC News via abcnews.go.com

Jika fasilitas kesehatan (faskes) yang biasa digunakan untuk imunisasi tutup, maka imunisasi bisa di dapatkan di faskes lain dengan catatan tempat tersebut harus bersih dan luas serta memiliki pelayanan yang lengkap. Jangan lupa untuk tetap melakukan pembatasan jarak dengan peserta imunisasi yang lain. Jangan lupa juga untuk membawa catatan lengkap imunisasi agar bisa dicek.

Yang tak kalah penting adalah selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir saat datang dan akan pergi imunisasi serta tetap pakai masker selama di luar rumah. Kamu juga perlu menunggu 30 menit sebelum melakukan sesuatu untuk menunggu apakah ada reaksi alergi pada si kecil setelah imunisasi.

Jadi, jika memungkinkan imunisasi sebaiknya tetap dilakukan sesuai jadwal dan aturan. Namun, jika memang sangat bahaya dan tidak memungkinkan tak apa ditunda terlebih dahulu asal segera dilakukan jika sudah memungkinkan atau sebelumnya, bisa berkonsultasi dulu ke dokter anak langganan jika bisa dihubungi. Semoga ini bisa menjawab rasa bimbang pada ayah dan bunda di luar sana ya~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE