Induksi Laktasi Bisa Bikin Ibu Keluar ASI Tanpa Hamil dan Melahirkan. Wah Bagaimana ya Caranya?

Metode induksi laktasi untuk menyusui anak adopsi

Semua ibu pasti ingin merasakan rasanya menyusui saat memiliki bayi, baik anak kandung maupun anak adopsi. Namun, apakah mungkin ASI bisa keluar tanpa hamil dan melahirkan terlebih dahulu? Jawabannya, bisa. Dengan metode bernama induksi laktasi, semua ibu memiliki kemungkinan untuk merasakan menyusui. Kalau kamu merasa asing dengan istilah ini atau baru pertama kali mendengar, yuk kita kenalan!

Induksi laktasi, metode untuk menstimulasi keluarnya ASI tanpa mesti hamil atau melahirkan

Induksi laktasi (drmaharanibayu.wordpress.com) via cms.akurat.co

Advertisement

Setelah melahirkan anak, otomatis ASI akan keluar dari payudara ibu. Namun belum tentu semua berjalan lancar, tergantung hormon dan pelekatan. Jika ASI keluar dengan lancar untuk ibu yang melahirkan, induksi laktasi ini merupakan metode yang dipakai untuk ibu yang belum pernah hamil atau melahirkan sama sekali, biasanya ibu yang mengadopsi dan ingin memberikan ASI. Metode ini juga bisa dilakukan oleh mereka yang sudah lama nggak menyusui.

Dari terapi hormon hingga pemompaan, metode ini dilakukan agar ASI mau keluar

Memompa ASI via media.mnn.com

Keluarnya ASI tergantung jumlah tiga hormon dalam tubuh yaitu estrogen, progesteron, dan human placenta lactogen. Menurut hellodoc.com jika waktu yang dimiliki sebelum proses adopsi masih lama, biasanya dokter akan menyarankan untuk terapi hormon dengan menambahkan hormon estrogen atau progresteron agar proses yang terjadi mirip dengan yang terjadi saat proses kehamilan hingga melahirkan. Di tengah proses ini sebaiknya ASI mulai dipompa.  Mulailah dengan memompa payudara tiga kali sehari selama lima menit, lalu tambahkan menjadi sepuluh menit tiap empat jam sekali dan sekali pada malam hari. Hingga hari-H saat mengadopsi, tambahkan menjadi limabelas sampai dua puluh menit selama tiga jam sekali. Jangan lupa, yang konsisten ya~

Selain terapi, induksi laktasi juga dibantu dengan skin to skin contact dan isapan bayi

Proses skin to skin via assets.parents.com

Jika terapi hormon membutuhkan waktu yang cukup lama, skin to skin contact dan isapan bayi juga bisa membantu proses ini. Skin to skin contact biasanya dilakukan sesaat setelah bayi lahir atau saat proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Bayi diletakkan dengan melakukan lekatan. Bayi yang melekat dengan baik memiliki ciri-ciri yaitu membuka mulut dengan lebar, dagu bayi menyentuh payudara, sedangkan hidungnya jauh. Pastikan bahwa posisi kepala bayi adalah mendongak. Yang terakhir pastikan perut bayi menempel ke badan atau perut ibu.

Advertisement

Jangan berkecil hati, keberhasilan induksi laktasi dipengaruhi hal-hal ini

Jangan lupa senyum, Mom! via i0.wp.com

Keberhasilan keluarnya ASI dipengaruhi oleh lamanya bayi diadopsi. Jika bayi sudah diadopsi sejak lahir, kemungkinan ASI keluar akan semakin mudah, eits tapi jangan berkecil hati jika proses adopsi dilakukan setelah bayi berumur beberapa bulan, karena ternyata rangsangan keluarnya ASI berasal dari hormon yang berasal dari otak yaitu hipofisis. Jadi, ibu yang menyusui harus selalu berpikiran positif bahwa ASI pasti akan keluar ya.

Setelah ASI keluar dan proses menyusui berjalan, lakukan hal-hal ini agar menyusui tetap lancar

Minum susu formula sesekali via assets.babycenter.com

Meskipun si kecil sudah mulai meminum ASI yang mulai keluar dari payudara, jangan berhenti untuk tetap memompa. Bahkan, di beberapa kasus, susu formula atau susu donor tetap diperlukan sambil penyesuaian.

Menyusui bisa dilakukan setiap ibu. Bahkan jika tidak melahirkan, induksi laktasi ini bisa dilakukan, namun agar tetap aman jangan lupa konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter atau konselor ASI ya. Dan ingat, tetap percaya diri dan positive thinking ya, Mom!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE