Kisah Sukses Mayora, Punya Andalan Roma Kelapa sampai Jadi Pelopor Permen Kopi Pertama

kisah sukses mayora

Siapa yang nggak kenal produk-produk dari Mayora seperti Astor, Beng-beng, Choki-choki, Energen, Roti Roma Kelapa, hingga pemen Kopiko yang baru-baru ini heboh gara-gara nongol jadi sponsor di drama Korea Vincenzo? Walaupun mungkin tak secara rutin membelinya atau bahkan nggak tahu produk-produk tersebut diproduksi siapa, namun hampir bisa dipastikan kamu pernah menyicipi produk yang mereka buat saking ada banyaknya.

Advertisement

Uniknya, meskipun ada banyak produk yang ditawarkan namun hampir semuanya laku di pasaran yang akhirnya bisa membuat perusahaan jadi makin berkembang dan berekspansi. Apa ya rahasianya dan bagaimana kisahnya? Simak yuk cerita selengkapnya!

Perusahaan Mayora ternyata didirikan oleh seorang lulusan kedokteran, produk unggulannya Biskuit Roma Kelapa yang jadi saingan Khong Guan

Pendiri Mayora adalah serorang lulusan Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti yang bernama Jogi Hendra Atmadja. Pria kelahiran 1946 ini mendirikan PT Mayora Indah dengan pabrik pertama di Tangerang pada tahun 1977  bersama dua orang temannya yaitu Drs. Raden Soedigdo dan dan Ir Darmawan Kurnia. Ketika perusahaan ini didirikan, Jogi sudah memegang jabatan sebagai komisaris utama.

Advertisement

Keluarga Jogi sebelumnya sudah membuat biskuit rumahan sejak tahun 1948 sehingga tak heran kalau perusahaan ini sukses dengan Biskuit Roma Kelapa di awal berdirinya. Bahkan produk ini menjadi booming pada tahun tersebut. Padahal, sebelumnya sudah ada biskuit yang melegenda yaitu biskuit Khong Guan, namun mereka mampu bersaing dengan ketat kala itu bahkan hingga sekarang. Walaupun target pasar Mayora kala itu baru di wilayah Jakarta dan sekitarnya, namun mereka bisa masuk Fast Moving Consumer Goods Company karena pertumbuhannya yang sangat cepat.

Sukses dengan Roti Roma, perusahaan ini terus berinovasi hingga menciptakan permen kopi pertama di Indonesia

Advertisement

Permen biasanya identik dengan rasa manis atau zaman dulu mungkin justru ada permen jahe. Mayora datang dengan gebrakan baru yaitu membuat permen kopi bernama Kopiko yang langsung diterima karena memang belum ada yang membuat varian ini sebelumnya. Selain itu, Mayora cukup nekat dalam membuat produk-produk yang sudah ada sebelumnya sehingga seolah menantang pesaing, misalnya ketika Tehbotol Sosro menjadi salah satu merek minuman yang menguasai pasar maka mereka membuat Teh Pucuk Harum. Ketika merek Aqua menjadi brand yang merajai air mineral, mereka membuat Le Minerale bekerja sama dengan PT Tirta Fresindo Jaya.

Kini Mayora tak hanya tenar di Indonesia saja tapi produknya juga dikenal sampai ke puluhan negara lainnya di dunia

Dilansir dari Forbes , kini Mayora sudah berhasil menjual produknya hingga ke lebih dari 90 negara dengan jumlah karyawan lebih dari 30.000 orang. Tak heran kalau hal ini membuat kekayaan Jogi juga ikut meningkat pesat. Ia bahkan juga sempat menduduki posisi 10 besar orang terkaya di Indonesia lo. Dilansir dari beberapa sumber, di kuartal pertama tahun 2021 ini Mayora juga mengalami peningkatan laba sampai 36,35% walau masih pandemi. Mereka mampu meraup pennjualan sebesar Rp7,33 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini.

Selain karena kualitas produknya, kesuksesan ini tak bisa dilepaskan dari cara mereka mempromosikan produknya yang biasanya dilakukan secara jor-joran. Kamu bahkan mungkin sampai hafal dengan slogan mereka karena dulu sempat ada iklan “Satu lagi dari Mayora” yang terus diulang-ulang. Bahkan mereka juga berani memberikan sponsor kepada salah satu drama Korea Vincenzo yang sedang naik daun.

Produk mereka yang beragam dan bisa dikonsumsi sehari-hari serta memiliki kualitas yang terjamin selama bertahun-tahun, ditambah cara pengiklanan yang berani membuat Mayora menjadi salah satu perusahaan pemimpin dalam bidang makanan dan minuman.

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE